Cerita Astronot Pertama China ke Ruang Angkasa, Pakai Baju Senilai Rp 66 Miliar Beratnya 120 Kg
Ia tak menyangka kepergiannya ke luar angkasa harus membawa beban baju seberat 120 kg dan bernilai Rp 66 Miliar.

Dalam catatan sejarah, Zhai Zhigang tercatat sebagai warga negara Tiongkok pertama yang berhasil melaksanakan spacewalk atau berjalan di luar angkasa. Keberhasilannya ini menandai puncak dari misi berawak ketiga yang dilakukan oleh China.
"Salam untuk semua orang di negara ini dan seluruh dunia," ungkap astronot tersebut saat keluar dari palka modul pengorbit, sebagaimana dilaporkan oleh The Guardian.
Dalam siaran langsung televisi satelit yang disiarkan di Tiongkok dan berbagai belahan dunia, Zhai terlihat melambaikan bendera kecil China, dengan bantuan rekannya Liu Boming yang juga sempat mengeluarkan kepalanya dari kapsul.
Setelah sekitar 15 menit, Zhai berhasil kembali ke dalam pesawat dengan selamat. Dalam misi tersebut, ia mengenakan setelan buatan lokal yang bernilai USD 4,4 juta atau sekitar Rp66,6 miliar dan memiliki berat 120 kg.
Setelan yang dikenakan Zhai terdiri dari 10 lapisan dan memerlukan waktu hingga 15 jam untuk dirakit dan dipakai. Selain itu, ia juga memiliki pakaian cadangan yang dibuat di Rusia. Xinhua melaporkan bahwa para astronot memulai misi mereka setelah mendapatkan surat keterangan kesehatan yang baik dari dokter.
Prestasi ini merupakan langkah penting bagi China dalam mencapai tujuan jangka panjangnya untuk membangun laboratorium dan stasiun luar angkasa.
Kebanggan China

Para pemimpin Partai Komunis Tiongkok menyambut dengan antusias berita positif yang diterima oleh misi antariksa tersebut.
"Dalam penerbangan ini, jejak kaki warga Tiongkok akan ada di antariksa untuk pertama kalinya," ungkap sebuah komentar dari kantor berita resmi Xinhua.
"Ini akan memberikan dunia sesuatu yang baru untuk dikagumi mengenai Tiongkok di tahun 2008 yang luar biasa ini."
Sebagai catatan, penerbangan antariksa berawak pertama Tiongkok terjadi pada tahun 2003, diikuti oleh penerbangan kedua yang melibatkan dua astronot pada tahun 2005. Sebelumnya, hanya Rusia dan Amerika Serikat yang telah berhasil mengirim manusia ke antariksa.