Clone Robotics, Perusahaan yang Ciptakan Robot Manusia dengan Otot dan Sistem Saraf Buatan
Clone Robotics ciptakan robot humanoid dengan otot dan saraf buatan, membawa humanoid selangkah lebih dekat ke manusia. Intip penjelasannya!

Perkembangan teknologi robotika semakin pesat, dan Clone Robotics menjadi salah satu pelopor inovasi yang mengejutkan di sektor ini. Perusahaan startup dari Polandia ini tengah mengerjakan robot humanoid yang memiliki struktur otot dan sistem saraf buatan yang menyerupai manusia. Robot tersebut dirancang agar dapat bergerak dengan lebih alami menggunakan teknologi otot sintetis yang dikenal sebagai Myofiber, yang meniru fungsi otot manusia dengan akurasi tinggi.
Clone Robotics tidak hanya berusaha menciptakan robot biasa, tetapi mereka memiliki ambisi untuk menghadirkan android yang dapat bergerak dan berfungsi seperti manusia. Model terbaru mereka, Protoclone V1, dilengkapi dengan lebih dari 1.000 Myofiber, 500 sensor, dan lebih dari 200 derajat kebebasan gerak. Dengan desain yang inovatif ini, Clone Robotics mengklaim telah menciptakan android musculoskeletal bipedal pertama di dunia yang mampu berjalan dan berinteraksi dengan lingkungan secara lebih alami.
Teknologi ini bukan sekadar eksperimen akademik, melainkan bagian dari visi besar Clone Robotics dalam menghadirkan robot yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari pekerjaan rumah tangga seperti mencuci dan memasak, hingga membantu di sektor industri, Clone Robotics melihat potensi besar dalam humanoid berbasis biomimetik ini. Lantas, bagaimana mereka mengembangkan teknologi ini? Dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber pada Jumat (21/2/2025), berikut penjelasan lengkapnya.
Awal Mula Clone Robotics dan Tujuan Ambisiusnya
Clone Robotics didirikan dengan tujuan untuk menciptakan android musculoskeletal yang mampu meniru kekuatan dan kelincahan makhluk hidup. Berbeda dengan teknologi konvensional yang biasanya menggunakan aktuator listrik atau motor, perusahaan ini memilih metode biomimetik, yaitu meniru langsung struktur dan fungsi otot manusia.
Perjalanan mereka dimulai dengan pengembangan Clone Hand, sebuah tangan robot yang sangat mirip dengan tangan manusia, baik dari segi bentuk maupun fungsionalitas. Tangan ini dilengkapi dengan otot sintetis dan kerangka buatan, sehingga mampu melakukan berbagai gerakan kompleks seperti menggenggam, memutar, dan menahan objek dengan cengkeraman yang sangat realistis.
Keberhasilan Clone Hand menjadi landasan bagi pengembangan torso humanoid pertama mereka. Torso ini dirancang dengan sendi bahu, tulang belakang leher, dan siku yang mampu bergerak dengan sangat lancar. Dengan pendekatan yang lebih alami dalam meniru anatomi tubuh manusia, Clone Robotics semakin percaya diri untuk melanjutkan pengembangan humanoid secara utuh.
Teknologi Myofiber: Otot Buatan yang Menggerakkan Robot
Salah satu keunggulan signifikan dari robot humanoid Clone Robotics terletak pada penerapan Myofiber, yaitu teknologi otot buatan yang berfungsi serupa dengan otot manusia. Berbeda dengan motor listrik atau piston mekanik yang sering digunakan dalam robot, Myofiber memanfaatkan sistem hidrolik berbasis air untuk mengontraksi dan merelaksasi otot buatan tersebut.
Menurut Clone Robotics, Myofiber memiliki waktu respons di bawah 50 milidetik, mampu berkontraksi lebih dari 30% tanpa beban, dan menghasilkan gaya kontraksi lebih dari 1 kg untuk setiap serat otot seberat 3 gram. Dengan demikian, teknologi ini menjadikan gerakan robot lebih lincah dan cepat, mendekati gerakan alami manusia.
Selain itu, Myofiber memberikan kebebasan gerak yang lebih besar pada bagian atas tubuh robot, termasuk di area bahu, setiap ruas tulang belakang, tangan, pergelangan tangan, dan siku. Dengan dukungan sistem ini, robot dapat melaksanakan berbagai aktivitas fisik yang sebelumnya sulit dilakukan oleh humanoid yang berbasis motor listrik.
Sistem Saraf Buatan: Bagaimana Robot Ini Bisa "Merasa"?

Selain mengembangkan otot buatan, Clone Robotics juga menciptakan sistem saraf buatan yang memungkinkan robot untuk bereaksi terhadap lingkungannya secara langsung. Robot ini memiliki empat kamera kedalaman yang terpasang di bagian kepala, tujuh puluh sensor inersia untuk mendeteksi posisi sendi, serta tiga ratus dua puluh sensor tekanan yang tersebar di seluruh tubuhnya.
Sistem ini berfungsi mirip dengan saraf manusia, sehingga robot dapat memahami keseimbangan, tekanan, dan posisi tubuhnya secara real-time. Data dari berbagai sensor tersebut diproses menggunakan NVIDIA Jetson Thor GPU, yang menjalankan model kecerdasan buatan milik Clone Robotics yang dikenal dengan nama Cybernet.
Dengan adanya sistem ini, robot mampu belajar untuk meniru gerakan manusia hanya dengan mengamati, mirip dengan cara manusia mempelajari keterampilan baru melalui pengamatan dan latihan. Inovasi ini membuka kemungkinan bagi robot humanoid untuk beradaptasi dengan berbagai tugas tanpa memerlukan pemrograman manual.
Protoclone V1: Langkah Menuju Humanoid yang Lebih Sempurna

Pada akhir tahun 2024, Clone Robotics akan meluncurkan Protoclone V1, prototipe humanoid terbaru yang sedang dalam tahap pengembangan. Robot ini saat ini menggunakan sistem pneumatik, namun perusahaan berencana untuk menggantinya dengan sistem hidrolik penuh agar dapat meniru fungsi tubuh manusia dengan lebih baik.
Dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial, Protoclone V1 menunjukkan kemampuannya melakukan gerakan kompleks dengan refleks yang sangat cepat. Meskipun robot ini belum dilengkapi wajah, desain tubuhnya sudah sangat menyerupai manusia, didukung oleh jaringan otot buatan yang memungkinkan gerakan yang lebih alami.
Clone Robotics mengklaim bahwa robot ini merupakan humanoid bipedal musculoskeletal pertama di dunia yang sepenuhnya memanfaatkan teknologi biomimetik. Hal ini menjadi tonggak penting dalam bidang robotika dan membuka peluang baru bagi humanoid untuk diterapkan di berbagai sektor industri serta rumah tangga.
Masa Depan Clone Robotics
Clone Robotics telah merencanakan untuk memproduksi humanoid yang disebut Clone Alpha. Robot ini diharapkan menjadi salah satu humanoid tercanggih yang dapat dimiliki oleh perusahaan maupun individu. Dengan kemampuannya untuk melaksanakan berbagai tugas di rumah dan industri, Clone Robotics optimis bahwa produk ini akan menjadi solusi yang efektif di banyak bidang.
Selain itu, Clone Robotics juga sedang mengembangkan Neoclone, humanoid generasi berikutnya yang diperkirakan akan memiliki kecerdasan buatan yang lebih maju. Dengan kemajuan ini, sangat mungkin kita akan menyaksikan humanoid beroperasi di berbagai tempat seperti restoran, rumah, atau bahkan rumah sakit dalam beberapa tahun mendatang.
People Also Ask
1. Apa yang membuat robot Clone Robotics berbeda dari humanoid lainnya?
Robot ini menggunakan teknologi Myofiber yang meniru otot manusia dan sistem saraf buatan, membuat gerakannya lebih alami.
2. Bagaimana cara kerja otot buatan Myofiber?
Myofiber bekerja dengan menggunakan cairan hidrolik untuk mengembang dan mengontraksi otot, menyerupai cara kerja otot manusia.
3. Apakah robot ini bisa belajar tugas baru sendiri?
Ya, berkat sistem saraf buatan dan AI Cybernet, robot bisa mempelajari gerakan hanya dengan mengamati manusia.