Daewoong Percepat Pengembangan Obat Baru untuk Penyakit Diabetes di Dunia
Merdeka.com - Perusahaan farmasi asal Korea, Daewoong Pharmaceutical, mempercepat pengembangan obat baru untuk penyakit diabetes.
Laporan International Diabetes Federation (IDF) bertajuk "Diabetes Atlas 2021" menyebutkan, ada 537 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes yang mengakibatkan 6,7 juta kematian.
Indonesia merupakan satu dari 5 negara yang memiliki prevalensi diabetes tinggi dengan perbandingan 1:9 penduduk menderita diabetes. World Health Organization (WHO) pada 2019 mencatat diabetes menempati urutan ketiga sebagai penyakit kronis penyebab kematian di Indonesia.
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Kapan obat ini diharapkan bisa digunakan? Jika hasilnya menunjukkan positif, maka obat ini diharapkan dapat diberikan izin diproduksi, dan dapat digunakan untuk para orang dewasa yang kehilangan gigi, pada tahun 2030 mendatang.
-
Apa tujuan uji klinis obat ini? Uji klinis pertama di dunia untuk obat yang dirancang untuk menumbuhkan gigi akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
-
Di mana obat buatan luar angkasa tersebut diproduksi? Proses produksi obat ini dilakukan di satelit W-Series 1 yang terpasang pada Rocket Lab's orbital Photon platform setelah diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 pada bulan Juni di tahun yang sama.
-
Kapan riset obat kanker payudara UGM? Sebelumnya, pada Juli 2024 lalu sekelompok mahasiswa UGM berhasil mengembangkan obat kanker payudara menggunakan bahan herbal kunyit dan graphene.
Saat ini Daewoong Pharmaceutical berhasil mengembangkan dan mendapat lisensi produk dari Kementerian Keamanan Pangan dan Obat Korea untuk obat “Enavogliflozin". Ini obat baru diabetes pertama di Korea yang berafiliasi dengan penghambat SGLT2.
Obat ini akan dirilis pada paruh pertama tahun ini di Korea. Daewoong kini sedang melakukan uji klinis Enavogliflozin di Tiongkok dan Jepang.
Daewoong berencana menjadikan Enavogliflozin sebagai blockbuster global dengan mengajukan permohonan izin rilis di 10 negara setiap tahun hingga mencapai 50 negara pada 2030.
Pada Maret lalu, Daewoong juga telah mengajukan aplikasi obat baru (NDA) untuk Enavogliflozin ke Indonesia.
CEO Daewoong Pharmaceutical Chang-jae Lee menjelaskan, kami mencapai kontrak ekspor senilai US$ 84,36 juta termasuk royalti ke pasar Brasil dan Meksiko dengan perusahaan farmasi Brasil M8 Pharmaceuticals pada Februari lalu.
"Masih ada permintaan tinggi yang belum terpenuhi dan pilihan pengobatan terbatas untuk diabetes, mengingat fakta jumlah pasien diabetes meningkat di seluruh dunia. Oleh karena itu, kami akan melanjutkan upaya penelitian dan pengembangan kami untuk menyediakan obat diabetes kelas satu yang terbaik bagi pasien," ujar Lee dalam rilisnya, kemarin.
Dengan obat baru Korea "Enavogliflozin", pasar perawatan diabetes global akan berubah secara drastis. Persaingan perawatan diabetes, terutama pengobatan diabetes tipe 2 di pasar global meningkat akhir-akhir ini.
Dalam pedoman oleh American Diabetes Association, pemilihan awal inhibitor SGLT2 bersama dengan analog GLP-1 telah menunjukkan manfaat dalam mengurangi risiko kardiovaskular direkomendasikan untuk pasien diabetes tipe 2 mengingat risiko komplikasi kardiovaskular.
Obat Enavogliflozin memiliki mekanisme untuk menurunkan gula darah dengan menekan transporter SGLT2 secara selektif yang terlibat dalam reabsorpsi glukosa di tubulus proksimal ginjal dan mengeluarkan glukosa ke dalam urin.
Uji klinis menunjukkan peningkatan dan keamanan gula darah serta hemoglobin terglikasi (HbA1C) yang unggul dibandingkan obat komersiallainnya.
Enavogliflozin menunjukkan, proporsi pasien yang mencapai target kontrol diabetes 20 persen lebih tinggi daripada penghambat SGLT2 konvensional. Karena itu, mencapai kurang dari 7 persen kadar hemoglobin terglikasi.
Obat ini juga mencatat penurunan kadar HbA1c sebesar 82,9 persen lebih dari 0,5 persen dibandingkan sebelum pengobatan. Ini lebih tinggi dari hasil obat lain di kelas yang sama (40-60 persen). Selain itu, peningkatan berat badan, tekanan darah, profil lipid, dan resistensi insulin.
Obat ini juga menunjukkan insiden yang sangat rendah dari efeksamping yang berhubungan dengan infeksi jika dibandingkan dengan obat lain di kelas yang sama. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menarini merupakan bisnis keluarga yang didirikan sejak 1886 di Florence, Italia.
Baca SelengkapnyaIdham mengaku 100 persen persen karyawan pabrik Menarina di Indonesia adalah warga negara asli Indonesia.
Baca SelengkapnyaRencananya, total eskpor Dermatix ke semua negara tersebut sebesar 492.000 tube.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UMM bikin kreasi permen pencegah diabetes.
Baca SelengkapnyaProduk terapi target yang dikembangkan, terdapat obat yang digunakan spesifik khusus menargetkan ke sel-sel kanker agar tidak dapat tumbuh.
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaNathan menuturkan kedua obat tersebut adalah terapi target lini pertama untuk kanker payudara.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Menko Airlangga menyampaikan tentang visi Indonesia Emas 2045 di tengah ketegangan geopolitik global.
Baca SelengkapnyaUji klinis pertama di dunia akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap Amerika Serikat bisa membuka pasar bagi produk hasil kolaborasi LG dan Hyundai.
Baca Selengkapnya