Di 2015, smartphone akan bisa dirakit sendiri seperti PC
Merdeka.com - Selama ini, salah satu masalah utama yang dihadapi oleh pengguna smartphone adalah spesifikasi perangkat yang kadang tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Ada beberapa smartphone dengan harga murah namun spesifikasi kurang, begitu pula sebaliknya.
Google ternyata menyadari hal ini, mereka pun mulai bergerak dengan Project Ara. Proyek ini bukan sembarangan, tujuannya agar membuat smartphone lebih terjangkau dan pas di tangan penggunanya.
Google berpendapat bahwa pengguna-lah yang seharusnya menentukan spesifikasi smartphone sesuai dengan kebutuhan mereka, mulai dari komponen hingga kualitasnya. Dengan begitu, harga jualnya pun sesuai dengan spesifikasi yang mereka pilih, bukan atas permainan pasar yang selama ini berlaku.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Bagaimana Google membantu produsen ponsel? Ini adalah kabar baik bagi produsen ponsel pihak ketiga yang biasanya harus menunggu beberapa bulan sebelum menerima pembaruan OS terbaru.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Bagaimana Google akan melindungi privasi pengguna? Fitur ini memungkinkan aplikasi hanya untuk mengakses foto atau video tertentu yang dipilih oleh pengguna, bukan seluruh isi galeri di HP Android atau tablet.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa yang memprediksi kacamata AR akan menggantikan smartphone? Zuckerberg memprediksi bahwa kacamata AR secara bertahap akan mengambil alih tugas yang saat ini ditangani oleh smartphone dengan lebih banyak pengguna yang meninggalkan ponsel mereka.
Untuk melancarkan misi ini, Google kemudian meminta Motorola, yang saat itu masih jadi anak perusahaannya, untuk mengemban tugas membuat smartphone modular. Hal ini ditandai dengan pembuatan eksoskeleton atau frame utama yang mampu menyimpan bermacam modul mulai dari prosesor, baterai, hingga memori. Semua modul ini tentunya disediakan dalam berbagai besaran tergantung selera penggunanya.
"Tujuan kami adalah untuk membuat hubungan yang lebih bermakna, ekspresif, dan terbuka antara pengguna, pengembang, dan ponselnya. Caranya dengan memberikan kekuatan yang Anda inginkan, seperti apa bentuknya, dan dari bahan apa atau berapa harganya, dan bagaimana Anda dapat menggunakannya," tulis Motorola dalam blognya.
Sayang, karena alasan bisnis, Motorola kemudian dijual pada Lenovo . Namun, Project Ara ternyata tidak ikut dijual dan tetap dikembangkan oleh Google.
Proyek ini sendiri tidak hanya dilakukan oleh Google saja. Phonebloks dan ZTE masing-masing juga mengeluarkan prototype smartphone modularnya sendiri meski belum diketahui kapan akan dirilis.
Belakangan proyek ini kembali jadi buah bibir setelah Google mencanangkan untuk merilisnya pada 2015. Hingga, besar kemungkinannya Anda bisa memiliki smartphone yang bisa dibongkar pasang seperti komputer pada tahun itu. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna Android perlu bersabarpeluncuran Android 15 berlangsung lebih lama dari biasanya. Namun, Google telah mengumumkan jadwal untuk peluncuran Android 16.
Baca SelengkapnyaGoogle akan memungkinkan aplikasi Linux berjalan di perangkat Android.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar HP Samsung Galaxy yang kebagian pembaruan Android 15.
Baca SelengkapnyaGoogle punya ambisi mengapa mereka membuat pabrik HP Pixel di India.
Baca SelengkapnyaMantan desainer Apple Jony Ive bekerja sama dengan OpenAI untuk menciptakan perangkat baru berbasis AI.
Baca SelengkapnyaTeknologi makin berkembang pesat, ada banyak peralihan yang akan terjadi. Terutama barang yang kerap digunakan manusia saat ini.
Baca SelengkapnyaSamsung dikabarkan sedang mempersiapkan ponsel tri-fold yang dapat dilipat dua kali. Produk ini diharapkan rilis tahun depan, bersaing dengan Huawei Mate XT.
Baca SelengkapnyaLantas, apa saja yang bisa dinikmati di mobile dengan Galaxy AI ini?
Baca SelengkapnyaLG Electronics memaparkan mobilitas masa depan. Mobil tanpa pengemudi tapi menawarkan kemampuan bekerja dan hiburan sama baiknya.
Baca SelengkapnyaHyundai Kia dan Samsung Kolaborasi ciptakan teknologi canggih, SmartThings. Kini, perusahan itu membagikan detail dari fitur SmartThings.
Baca SelengkapnyaMeta mengungkap kacamata AR baru bernama Orion yang dikendalikan oleh otak. Teknologi ini berpotensi menggantikan smartphone dan TV.
Baca Selengkapnya