Digitalisasi Aksara Lontara, PANDI Bermitra dengan Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara
Merdeka.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara di Jakarta, kemarin (5/11).
Aksara Lontara dikenal sebagai aksara Bugis, aksara Bugis-Makassar, atau aksara Lontara Baru. Aksara tersebut biasa digunakan sebagai sarana mengekspresikan bahasa Bugis dan Makassar dalam bentuk tulisan, juga merupakan salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di Sulawesi Selatan.
Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, menjelaskan penandatanganan MoU ini merupakan lanjutan dari program PANDI bertajuk "Merajut Nusantara Melalui Digitalisasi Aksara".
-
Siapa yang menetapkan Hari Aksara Internasional? Ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1965, hari ini dirayakan untuk mengenali dan menghargai pencapaian dalam upaya mengurangi buta huruf di seluruh dunia.
-
Kapan Hari Aksara Internasional dirayakan? Hari Aksara Internasional, yang diperingati setiap 8 September, merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya literasi dan pendidikan.
-
Apa yang ditemukan di dalam lempengan aksara paku? Semuanya bisa ditemukan di sana, dari daftar belanja hingga putusan pengadilan. Tablet ini memberikan pandangan ke masa lalu manusia beberapa ribu tahun yang lalu. Namun, lapisan-lapisan tersebut sudah sangat lapuk dan sulit untuk diterjemahkan bahkan bagi mata yang terlatih
-
Siapa yang memakai bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi? Sebagai bahasa resmi kenegaraan, Bahasa Indonesia digunakan oleh semua lapisan masyarakat, dari Sabang hingga Merauke.
-
Siapa yang mencetuskan Ejaan Bahasa Indonesia? Pria itu bernama Charles Adriaan van Ophuijsen. Ia lahir pada tahun 1856 dan tumbuh besar menjadi orang pribumi pada umumnya. Namun, Charles masih ada keturunan murni Belanda, hanya saja lahirnya di Sumatra Barat.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
Kerja sama antara PANDI dan Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara akan fokus pada pelestarian aksara yang diimplementasikan dalam bentuk kompetisi pembuatan website berkonten aksara Lontara, yang diselenggarakan akhir tahun ini.
"Kegiatan ini diharapkan bisa memperkenalkan kembali dan melestarikan bagian dari budaya asli Indonesia. Kami sangat senang untuk bisa bekerja sama dengan Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara dalam rangka melanjutkan pelestarian aksara daerah," ujar Yudho dalam keterangan persnya, Kamis (5/11).
Andi Alifian Mallarangeng, Wakil Dewan Pembina Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara, menyambut baik kerja sama tersebut. Aksara Lontara sebenarnya merupakan aksara nusantara pertama yang terdaftar di Unicode, yang diupayakan bersama pada tahun 1990-an silam.
"Hanya belum diresmikan penggunaannya secara luas. Dari MoU kami dengan PANDI saat ini, saya sangat bersemangat untuk kembali bersama-sama melestarikan aksara Lontara," kata mantan menteri pemuda dan olahraga era Presiden SBY tersebut.
Mewujudkan Mimpi Lama
Hal senada juga diungkapkan oleh Prof Nurhayati Rahman, Ketua Dewan Pembina Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara, yang juga filolog aksara Lontara.
Dia mengungkapkan bahwa digitalisasi aksara yang diupayakan PANDI merupakan satu hal yang dicita-citakannya sejak dulu dan berharap bisa tetap lestari.
"Ini adalah mimpi sejak lama, huruf Lontara nantinya bisa diketik dan dilihat langsung di perangkat elektronik seperti laptop dan ponsel. Namun, dalam perkembangannya harus tetap menggunakan huruf aslinya, karena akan mengubah sejarah dari huruf Lontara itu sendiri,” ujar Nurhayati yang juga Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanudin Makassar.
Sementara itu, Andi Sitti Aisyah, Ketua Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara, menambahkan kerja sama kali ini sangat penting demi keberlangsungan aksara Lontara di masa mendatang.
"Ini (kerja sama) bisa menjadi self defense atau pertahanan diri sebagai anak bangsa untuk menghadapi gempuran budaya dari luar," ujarnya. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PANDI berkomitmen bekerja sama dengan pengelola domain internet negara di Asia Pasifik di APTLD 84 Seoul, Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar
Baca SelengkapnyaAksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo RI sedang menyiapkan beberapa rencana bagi aksara nusantara yang mendapat pengesahan SNI bersama para pegiat aksara.
Baca SelengkapnyaKerja sama antara OIKN dan YAD ini bukan hanya meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan kawasan lindung.
Baca SelengkapnyaPengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) gelar DomainFest .id 2023. Festival digelar hingga hari ini, Sabtu (2/9).
Baca SelengkapnyaPANDI dan Kadin Indonesia bekerja sama dalam pemanfaatan domain .id di lingkungan dunia usaha.
Baca SelengkapnyaBertujuan demi memperkuat ekosistem internet di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkait penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, Menteri ATR/Kepala BPN menyampaikan, harapan besarnya adalah aset kasultanan ini bisa terjaga.
Baca SelengkapnyaMenkumham Yasonna menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah negara.
Baca SelengkapnyaDari angka 1 juta itu, terdapat 5 domain yang menjadi favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sebagai registri nama domain tingkat tinggi Indonesia (.id), berikan harga spesial domain .id pada akhir tahun.
Baca Selengkapnya