Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inilah Alasan Kenapa Milenial Perlu Tahu Makna Decacorn

Inilah Alasan Kenapa Milenial Perlu Tahu Makna Decacorn Inilah Alasan Kenapa Milenial Perlu Tahu Makna Decacorn. ©Shutterstock

Merdeka.com - Apa yang kamu banggakan sebagai seorang milenial? Pastinya ada banyak hal, ya. Mulai dari pengetahuan soal musik, pelajaran sekolah atau kuliah untuk yang masih menempuh pendidikan, hingga hal-hal terkini yang beredar di sosial media. Intinya, nggak boleh kudet tentang berbagai hal yang terjadi di dunia ini.

Perkembangan dunia digital sendiri juga nggak main-main, terus melesat meninggalkan yang nggak mau ikutan maju bersama mereka. Jadi nggak heran kalau ada banyak hal tentang teknologi informasi yang masih terlalu asing buat negara berkembang seperti Indonesia, termasuk istilah-istilah yang biasa digunakan di dalamnya.

Salah satu yang saat ini lagi ramai diperbincangkan adalah istilah decacorn. Sebagai kunci jawaban, decacorn adalah status yang disematkan kepada startup atas prestasi mereka yang mampu berkembang 10 kali lebih besar dari unicorn. Sementara unicorn sendiri adalah perusahaan rintisan yang berhasil mencapai valuasi sebesar USD 1 miliar, alias 1,4 triliun Rupiah. Jadi kalau decacorn berarti valuasinya adalah USD 10 miliar atau 14 triliun Rupiah.

Jangan cuma tahu valuasinya saja. Sebagai anak hits yang nggak boleh ketinggalan jaman, ketahui juga alasan kenapa kamu harus tahu makna dari istilah decacorn.

Biar Nggak Kudet

Sebagai generasi milenial penerus bangsa, startup sudah menjadi komoditas umum yang makin diketahui oleh kalangan muda. Jadi nggak heran pula bila omongan tentang decacorn bakal mampir di tengah acara nongkrong kamu dan teman-teman.

Biar nggak kelihatan kudet, ngerti dikit tentang decacorn pasti nggak ada salahnya, kan? Kayak yang disebutkan di atas, yaitu perusahaan rintisan yang valuasinya mencapai USD 10 miliar atau 14 triliun Rupiah.

Anak Muda Jaman Sekarang Paham Startup

Idealisme anak muda jaman sekarang beda dengan generasi-generasi pendahulunya. Kalau dulu kemapanan itu diukur dari jabatan di kantor, generasi sekarang lebih suka dengan tantangan. Bagi mereka, mendirikan perusahaan sendiri lewat startup justru dianggap lebih keren. Memulai dari nol dengan modal seadanya, serta mengembangkan perusahaan itu hingga menjadi decacorn bakal menjadi sebuah kebanggaan yang begitu besar.

Sebagai Inspirasi

Pencapaian decacorn itu sangat luar biasa. Bayangkan, memiliki sebuah startup dengan valuasi USD 10 miliar! Nggak hanya tentang materi, tapi juga tanggung jawab besar yang diemban karena perusahaan decacorn itu sudah dianggap sangat besar. Tanggung jawab terhadap diri sendiri untuk membawa startup ke level yang lebih tinggi dari decacorn, serta tanggung jawab pada orang lain, termasuk investor, anak buah, hingga mitra-mitra kerja.

Bisa dibilang, menjadi decacorn itu nggak lagi soal dirimu sendiri. Kamu harus melibatkan orang lain agar bisa mencapai pada tahapan tersebut. Seperti Grab, yang menjadi decacorn pertama di kawasan Asia Tenggara, yang terus jaga kualitas pelayanan demi kepuasan pengguna, sekaligus agar mampu menembus level yang lebih tinggi dari unicorn.

Pertama kali muncul di tahun 2012 dalam format GrabTaxi, Grab terus memberikan inovasi demi memenuhi kebutuhan pengguna. Layanan yang diberikan Grab pun beragam, mulai dari ride hailing seperti GrabBike dan GrabCar, financial technology seperti GrabPay dan GrabRewards, sampai market place yaitu GrabExpress, GrabFood dan GrabFresh.

Maka tak heran jika Grab menjadi Super App terkemuka di Asia Tenggara yang menawarkan solusi sehari-hari dengan layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile dan hiburan digital. Dengan filosofi platform terbuka yang diusung, Grab menyatukan para mitra untuk membuat hidup lebih baik.

Grab adalah decacorn (super unicorn) yang memberikan layanan terbaik untuk pengguna, dengan tarif terjangkau, sekaligus menawarkan efisiensi kepada konsumen mereka. Aplikasi Grab sendiri tercatat sudah mencapai lebih dari 138 juta download dan mencetak lebih dari 9 juta micro entrepreneur di seluruh jaringan mereka.

(mdk/wri)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, 50 Persen Peminat Aset Kripto Anak Muda di Bawah 30 Tahun
Ternyata, 50 Persen Peminat Aset Kripto Anak Muda di Bawah 30 Tahun

Oscar memberikan pemahaman mengenai aset kripto yang dapat digunakan untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya
Bukan Ciri Kenakalan, 7 Hal Ini Sebenarnya Tanda Anak Cerdas
Bukan Ciri Kenakalan, 7 Hal Ini Sebenarnya Tanda Anak Cerdas

Kecerdasan pada anak kerap ditunjukkan dengan tingkah yang tak wajar dan dianggap kenakalan.

Baca Selengkapnya
Hal yang Perlu Dipelajari Orangtua Milenial dalam Membesarkan Anak
Hal yang Perlu Dipelajari Orangtua Milenial dalam Membesarkan Anak

Sebelum menjadi orangtua, milenial perlu mempelajari berbagai hal dalam membesarkan anak.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani ke Milenial: Jangan Jadi Generasi Kagetan dan Terbengong-bengong
Sri Mulyani ke Milenial: Jangan Jadi Generasi Kagetan dan Terbengong-bengong

Dia tak ingin anak muda menjadi generasi yang tidak mengetahui tujuan negara di masa depan.

Baca Selengkapnya
150 Kata-Kata untuk Anak Tersayang yang Menyentuh Hati dan Penuh Pesan Mendalam
150 Kata-Kata untuk Anak Tersayang yang Menyentuh Hati dan Penuh Pesan Mendalam

Berikut kumpulan kata-kata untuk anak tersayang yang menyentuh hati dan penuh pesan mendalam.

Baca Selengkapnya
Bangun Generasi Muda Bijak dalam Menghadapi Revolusi Digital
Bangun Generasi Muda Bijak dalam Menghadapi Revolusi Digital

Generasi muda yang berkualitas akan menjadi ujung tombak dalam mendorong Indonesia yang berdaya saing secara global.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Mayoritas Investor Aset Kripto di Indonesia Berumur di Bawah 35 Tahun
Ternyata, Mayoritas Investor Aset Kripto di Indonesia Berumur di Bawah 35 Tahun

Investasi di kripto lebih mudah dan lebih murah dibandingkan dengan pasar saham konvensional.

Baca Selengkapnya
Generasi Milenial dan Gen Z Sepakat Uang Bisa Membeli Kebahagiaan
Generasi Milenial dan Gen Z Sepakat Uang Bisa Membeli Kebahagiaan

Banyak yang percaya uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi tidak dengan milenial dan Gen Z.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Tak Menunda Belajar Kripto Meski Tak Berinvestasi, Ini Alasannya
Masyarakat Diimbau Tak Menunda Belajar Kripto Meski Tak Berinvestasi, Ini Alasannya

Teknologi blockchain masih tergolong baru, sehingga edukasi masyarakat tetap diperlukan.

Baca Selengkapnya
OJK: Generas Muda Jangan Tergiur Investasi Keuntungan Fantastis
OJK: Generas Muda Jangan Tergiur Investasi Keuntungan Fantastis

Salah satu intrumen investasi yang semakin populer adalah investasi melalui platform Peer-to-Peer Lending (P2P).

Baca Selengkapnya
Ganjar Bicara Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Milenial Demi Indonesia Emas 2045
Ganjar Bicara Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Milenial Demi Indonesia Emas 2045

Ganjar Bicara Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Milenial Demi Indonesia Emas 2045

Baca Selengkapnya
Gibran dan Masa Depan Indonesia di Tangan Millenial
Gibran dan Masa Depan Indonesia di Tangan Millenial

Millenial dianggap menjadi penentu masa depan Indonesia

Baca Selengkapnya