Jaga Mental, 6 Tips Hindari Hoax Covid-19 dari Facebook
Merdeka.com - Menjaga mentalitas tetap baik di masa pandemi menjadi salah satu cara agar imunitas tubuh selalu prima. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari hoax atau misinformasi terkait Covid-19.
Saat ini, Facebook tengah menjalankan kampanye di seluruh dunia untuk mempromosikan informasi tentang vaksin Covid-19, sekaligus menghapus klaim palsu soal Covid-19 di platformnya.
Upaya itu ditunjukkan dengan membantu orang mendeteksi dan meminimalkan penyebaran misinformasi kesehatan, terutama tentang Covid-19 di komunitas sekitar.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Mengapa akun Facebook @PERTAMINA GROUP 2024 menyebarkan informasi lowongan palsu? Kesimpulan Postingan mengenai lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Pertamina Marine Solutions oleh akun Facebook @PERTAMINA GROUP 2024 merupakan konten tiruan dan hoaks.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Apa yang viral di media sosial? Video tersebut viral di media sosial dan menarik simpati para warganet yang menyaksikannya.
Oleh sebab itu, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (30/7/2021), Facebook berbagi enam tips bagi masyarakat melawan misinformasi Covid-19 di tengah pandemi saat ini.
Apa saja tips yang dibagikan Facebook tersebut? Berikut ini daftar lengkapnya:
1. Dapatkan Keseluruhan Cerita, Bukan Hanya Tajuk Berita : Baca keseluruhan berita dan hati-hati dengan gambar, angka, kutipan, maupun tanggal yang tidak memiliki sumber, sudah usang, atau diambil di luar konteks.2. Sumber Terpercaya Adalah Pilihan Teraman : Periksa bagian 'Tentang' dari sumber berita tersebut atau lakukan pencarian cepat untuk mempelajari lebih lanjut. Pengguna dapat pula memeriksa apakah otoritas kesehatan masyarakat mengonfirmasi atau menentang informasi tersebut.3. Bagikan Fakta, Bukan Rumor : Cari petunjuk kecil yang mengarah ke informasi yang salah, seperti URL palsu, ejaan yang buruk, atau tata letak yang janggal.4. Dapatkan Konteks Lengkap dari Sumber Kredibel : Cari laporan lain dari sumber yang dapat dipercaya untuk melakukan verifikasi sebuah cerita mengandung informasi akurat, sebagai contoh dari otoritas kesehatan.5. Apabila Ada Cerita Tidak Akurat yang Dibagikan Teman atau Anggota Keluarga : Kirimkan pesan pribadi untuk memberitahu mereka. Namun, jika unggahan itu sudah mendapatkan banyak Like, lakukan koreksi publik secara halus dengan menyertakan tautan berisi informasi akurat.6. Pikir Dulu Sebelum Share : Beberapa cerita mungkin menggunakan bahasa emosional yang kuat untuk memberikan fakta. Jadi, coba berpikir sejenak sebelum membagikan cerita ke orang lain. Sangat baik jika pengguna juga memeriksa keakuratannya dari sumber terpercaya, seperti Kementerian Kesehatan.
Selain menjaga mentalitas, Anda juga tetap harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari paparan Covid-19. Selain itu, segera lakukan vaksinasi agar tubuh makin terlindungi dari serangan virus corona berbagai varian.
Sumber: Liputan6.com (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaTim cek fakta independen antara lain Mafindo, Perludem hingga AFP Indonesia.
Baca Selengkapnya