Jangan gampang terpengaruh, ini 7 cara kenali hoax di dunia maya!
Merdeka.com - Hidup di dunia yang serba terkoneksi dengan internet dan smartphone, membuat kita tidak lepas dari ancaman hoax atau kabar bohong. Kebohongan memang sangat lekat dengan dunia maya, alasannya jelas, hoax bisa membuat sebuah informasi terlihat lebih menarik untuk dibaca.
Sayangnya, hoax menjadi masalah besar bagi pengguna internet, dan Google pun menyadarinya. Di pertengahan tahun 2015 lalu, Google mengembangkan program khusus yang bisa mengetahui seberapa 'bisa dipercaya' sebuah situs.
Namun jangan khawatir sebab ada beberapa cara untuk mencari tahu apakah sebuah kabar termasuk hoax atau bukan. Misalnya tujuh langkah ini.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa itu Pencarian Aman pada Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana Google bantu berantas judi online? 'Betul, saya sudah bertemu Google. Pemrosesan laporan konten judi online bisa menjadi jauh lebih cepat dengan bantuan AI,' ujar Budi Arie.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
1. Anda perlu sadar bila hoax adalah kabar palsu yang sengaja disebar untuk membuat kehebohan publik. Kehebohan ini biasanya memberikan keuntungan bagi si penyebarnya. Jadi, percaya hoax, berarti menguntungkan orang lain dan merugikan Anda.
2. Hoax bisa berupa email, pesan broadcast, hingga SMS. Saat ini, hoax banyak ditemukan di sosial media, terutama Facebook. Banyak artikel hoax yang sengaja dipasang untuk mengelabuhi publik dan mendapat Like semata.
3. Hoax biasanya diawali kata-kata sugestif dan heboh. Bahkan, ada beberapa hoax yang cukup provokatif dan menyebabkan masalah di masyarakat.
4. Isi hoax kerap mencatut nama-nama ilmuwan atau lembaga terkenal. Hal ini penting, sebab nama-nama populer dan berpengaruh bisa membuat hoax lebih mudah dipercaya.
5. Berita hoax terdengar mustahil terjadi, sehingga kerap disertai hasil penelitian palsu. Sekali lagi, penelitian ini hanya dibuat-buat atau merekayasa hasil sehingga nampak 'wow'' dan membuat penasaran publik.
6. Hoax tidak muncul di media-media massa dan hanya diketahui lewat pesan berantai. Media massa atau online yang terpercaya biasanya sudah terbiasa menyaring berita-berita hoax. Jadi, bila kabar heboh yang Anda terima tidak muncul di media, besar kemungkinan kabar itu palsu. Tidak jarang media justru mengklarifikasi adanya kabar hoax.
7. Kalimat hoax banyak ditulis dengan huruf kapital dan tanda seru. Penggunaan huruf kapital bisa merangsang pembaca untuk fokus dan lebih mudah mengingat. Pada hoax berupa artikel panjang, penggunaan huruf kapital membantu pembaca agar tidak mudah bosan.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah panduan mengenali review palsu di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaSeseorang ketika mencari informasi cenderung sudah punya pemahaman, cara pandang, atau stigma tertentu.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca Selengkapnya