Kedubes RI Adakan Diskusi Soal Blockchain
Merdeka.com - Istilah 'Blockchain' masih terasa asing bagi kebanyakan orang, namun begitu mendengar kata Bitcoin, orang akan langsung mengerti.
Padahal Bitcoin tak harus selalu berhubungan dengan Blockchain, dan Blockchain bukanlah Bitcoin. Hal itu dipaparkan dalam diskusi "Let's Talk Blockchain", mengenai bagaimana teknologi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Cina dan Valdo Media Communication menyelenggarakan diskusi mengenai teknologi masa depan "Let's Talk Blockchain", pada 11 Desember 2019 di Jakarta.
-
Dimana teknologi blockchain bisa diterapkan? Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, mengelola data, dan membangun kepercayaan di berbagai industri.
-
Apa itu Bitcoin? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
-
Bagaimana Blockchain bekerja di sistem keuangan? Blockchain bekerja di dalam sistem keuangan dengan cara mencatat transaksi keuangan dalam blok data yang terhubung secara terus-menerus.
-
Bagaimana Kemendag ingin masyarakat memahami Aset Kripto? Mendag berharap, Bursa Kripto dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk terus melakukan literasi kepada masyarakat dengan memberikan informasi yang tepat terkait risiko, manfaat, dan potensi dari Perdagangan Aset Kripto.
-
Bagaimana proses pengembangan Rupiah Digital? Setelah penerbitan White Paper, BI akan menempuh rangkaian pengembangan secara interatif dan bertahap. Tahapannya dimulai dengan menggalang pandangan publik terhadap desain Rupiah Digital.
-
Mengapa Mendag mendorong kolaborasi di sektor Kripto? “Tujuannya, agar Perdagangan Aset Kripto dapat berjalan lebih konstruktif dan efektif,“ imbuhnya.
Diskusi ini diadakan karena sampai saat ini masih belum terlalu banyak senior management yang mengetahui Blockchain dan manfaatnya bagi masa depan dunia usaha, khususnya di Indonesia serta regulasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia terkait teknologi Blockchain ini.
Banyak narasumber yang hadir dalam diskusi ini antara lain, Mahendra Siregar selaku Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Djauhari Oratmangun selaku Duta Besar Indonesia untuk Cina, Sam Lee sebagai Co-Founder Global Blockchain di Sanghai, Firmansyah lubis selaku Direktur Telekomunikasi kementrian komunikasi dan informatika, dan Rhein Mahatma selaku Director of Education Vexanium Local Blockchain Platform Indonesia.
Acara yang ditujukan untuk mensosialisasikan teknologi Blockchain yang relevan kepada pasar dan orang-orang di Indonesia agar mengubah perspektif masyarakat yang mengenal Blockchain sebagai Bitcoin saja.
Sam Lee, Co-Founder Global Blockchain di Sanghai membagikan pengalaman dan pengetahuan yang aktual dari teknologi Blockchain di dalam bisnis. Sam mengatakan, "Kami menggarisbawahi satu hal yang orang Indonesia masih belum paham bahwa Bitcoin itu memang Blockchain, tapi Blockchain bukan Bitcoin."
Sejak platform digital Blockchain baru disosialisasikan, hal ini jadi perbincangan utama di banyak negara.
"Ada 6 teknologi yang bakal diadopsi secara masif di indonesia, yaitu teknologi digital, teknologi yang mengurangi jarak dan tenaga seperti nano teknologi, teknologi dari energi seperti matahari,angin,nuklir dan lainnya, teknologi dibidang kesehatan, program algoritma, dan Blockchain yang kita bahas hari ini", kata Firmansyah Lubis, Direktur Telekomunikasi kementrian komunikasi dan informatika.
Dalam diskusi "Let's Talk Blockchain", membahas mengenai bagaimana teknologi baru ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia serta bagaimana regulator menentukan rambu-rambunya dengan teknologi Blockchain ini, sehingga dapat mendukung pertumbuhan fintech di Indonesia.
Reporter Magang: Roy Ridho
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bappebti Bentuk Komite Aset Kripto, Pelaku Industri Beri Tanggapan Begini
Baca SelengkapnyaDi bulan Mei, terdapat penambahan jumlah investor kripto sebanyak 363.101 dengan total investor mencapai 19,75 juta.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital di Indonesia semakin pesat. Hal itu tercatat dalam laporan tahunan BI 2021.
Baca SelengkapnyaRangkaian edukasi yang telah dijalankan dalam BLK ini berdampak positif dan mendorong industri kripto.
Baca Selengkapnyatransformasi digital merupakan langkah penting dalam menjawab kebutuhan pelanggan dan mendukung perkembangan ekonomi dan sosial di daerah.
Baca SelengkapnyaIDSurvey ikut mensponsori RD20 Summer School bertajuk 'Keberagaman Pengetahuan tentang Dekarbonisasi dalam Mekanisme Transisi Energi yang Berkeadilan'.
Baca SelengkapnyaEdukasi dan literasi menjadi komitmen utama perusahaan bersama dengan Bappebti yang selalu mendukung berbagai program yang dimilik perusahaan.
Baca SelengkapnyaRisiko ini harus dibagi dan dikelola dengan baik agar tercipta persaingan yang sehat di antara para pelaku usaha reasuransi.
Baca SelengkapnyaTeknologi blockchain masih tergolong baru, sehingga edukasi masyarakat tetap diperlukan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan jumlah investor juga tak lepas dari peran berbagai pihak dalam upaya mendorong pemahaman masyarakat tentang perdagangan aset kripto.
Baca SelengkapnyaPenetapan bursa kripto setelah melalui proses panjang serta sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaDalam industri keuangan, teknologi blockchain telah membuka jalan bagi konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Baca Selengkapnya