Konsolidasi XL-Axis mengarah pada satu perusahaan baru
Merdeka.com - Proses konsolidasi antara PT XL Axiata dan PT Axis Telekom kemungkinan besar mengarah pada merger menjadi satu perusahaan.
Akan tetapi sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti operator mana yang akan meleburkan diri atau akan menjadi satu nama perusahaan baru.
Namun, bila menjadi nama perusahaan baru, konsekuensinya adalah mereka harus mengajukan pengelolaan frekuensi dari awal, sedangkan perusahaan lama, yaitu XL dan Axis harus menyerahkan semua frekuensi yang dimilikinya.
-
Apa yang didukung oleh Menkominfo terkait XL Axiata dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Kenapa Menkominfo ingin membuat regulasi khusus untuk kecepatan internet? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Dimana XL Axiata fokus perkuat jaringan? Sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan mudik dan wisata akan menjadi perhatian khusus, terutama di Pulau Jawa.
-
Kenapa Kemkominfo dorong kemajuan teknologi? Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,' pungkasnya.
-
Kenapa sinyal XL Axiata meningkat di Kepri? Dalam 2 tahun terakhir pula, terjadi peningkatan trafik data sebesar 11% di seluruh Kepri,' kata dia.
-
Bagaimana XL Axiata antisipasi lonjakan trafik? Untuk itu, XL Axiata juga telah melakukan uji jaringan yang berlangsung di jalur utama pulang kampung yang berada di berbagai daerah, termasuk di kawasan Sumatera.
Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, Nonot Harsono membenarkan bahwa konsolidasi yang terjadi akan mengarah pada merger.
"Merger itu artinya penggabungan antara Axis dan XL Axiata menjadi satu nama perusahaan. Penggabungan ini tidak sama seperti waktu Satelindo dan Indosat bergabung, selain karena saat itu merupakan satu induk perusahaan, juga saat itu masih berlaku duopoli telekomunikasi, sehingga frekuensi keduanya otomatis langsung digabung," katanya.
Nonot juga mengungkapkan bahwa dalam surat permohonan akuisisi yang diajukan, XL bersedia mengembalikan satu blok pita atau 5 MHz pada frekuensi 2,1 GHz kepada Kominfo.
Berkait dengan rencana konsolidasi tersebut, Kementerian Kominfo berencana akan mengeluarkan keputusan mengenai hal tersebut pekan ini, karena pada prinsipnya hanya tinggal menunggu jawaban dari Menkominfo.
Nonot menambahkan setelah jawaban prinsip dari Menkominfo keluar, usulan akuisisi itu akan diuji tim teknis Kominfo yang akan mengkaji kelayakan akuisisi itu pada berbagai hal termasuk jumlah pelanggan dan spektrum frekuensi. Kajian tim ini, katanya, akan menjadi dasar bagi Kominfo untuk mengirimkan rekomendasi ke lembaga yang mengawasi potensi persaingan usaha. Setelah itu, tambahnya, baru akan dikirim surat rekomendasinya ke Kemenkumham dan KPPU. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Starlink belum ada kejelasan melayani pasar retail Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mengkaji langkah strategis agar X membuka kantor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRespons XL Axiata tak terduga saat ramai Starlink.
Baca SelengkapnyaBergabungnya salah satu penyedia layanan internet kabel terbesar di Indonesia tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut bergabungnya Link Net dengan XL Axiata.
Baca SelengkapnyaMorowali menjadi kota/kabupaten ke 3 di Sulawesi Tengah yang telah terjangkau layanan konvergensi ini.
Baca SelengkapnyaLayanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
Baca SelengkapnyaIndustri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca Selengkapnya