Mengapa di Eropa Google Bukan Mesin Pencari Utama di Android?
Merdeka.com - Google baru saja mengumumkan kehadiran mesin pencari pengganti untuk pengguna Android khusus di wilayah Uni Eropa.
Dengan begini, berarti Google tidak akan lagi menjadi mesin pencari utama atau default di Android. Mengapa demikian?
Hal ini terkait dengan praktik monopoli perusahaan Montain View lewat OS (operationg system, sistem operasi) Android di perangkat yang tersebar di dunia, khususnya Uni Eropa.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kenapa Android banyak digunakan? Android - Sistem operasi mobile yang dikembangkan oleh Google. Android merambah ke berbagai perangkat, seperti smartphone, tablet, bahkan smart TV. Kelebihan utama dari Android adalah adanya playstore yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh dan menginstal berbagai aplikasi. Selain itu, Android juga memiliki user interface yang intuitif dan mudah digunakan.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kenapa Google dibuat? Dengan visi untuk mengatur informasi dunia dan menjadikannya mudah diakses oleh semua orang, mereka telah mengubah wajah internet secara signifikan.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Siapa yang mulai meninggalkan Google? Minat generasi Z di Amerika Serikat (AS) untuk melalukan pencari informasi berita melalui platform Google terus mengalami penurunan.
Selain harus membayar denda sebesar USD 5 miliar, Regulator Uni Eropa (UE) meminta Google harus menyediakan mesin pencari (search engine) alternatif bagi pengguna Android di Uni Eropa.
Dikutip dari Gizchina via Tekno Liputan6.com, perusahaan akan memunculkan pilihan empat mesin pencari, termasuk Google dan lainnya mulai 1 Maret 2020.
Adapun empat mesin pencari alternatif itu, termasuk DuckDuckGo, Yahoo, dan Bing (Microsoft). Tergantung dari negara masing-masing pengguna Android berada, bisa memilih mesin pencari yang mereka inginkan.
Google Dianggap Memonopoli Pasar
Keputusan itu merupakan hasil akhir atas penyelidikan selama 39 bulan yang dilakukan oleh otoritas persaingan bisnis Komisi Uni Eropa terhadap sistem operasi Android Google, The Financial Times melaporkan, seperti dikutip dari The Guardian.
Komisi Uni Eropa menuduh Google telah melakukan monopolistik setelah mempertimbangkan tiga aspek berikut:
Pertama, Google telah dengan sengaja men-default Google Search pada setiap ponsel pintar bersistem operasi Android.
Kedua, Google telah membuat sejumlah produsen ponsel pintar agar mereka hanya menggunakan sistem operasi Android.
Ketiga, Google telah menghilangkan hak konsumen untuk memilih, yakni dengan memberikan insentif keuangan kepada produsen smartphone dan operator seluler.
Hal ini dilakukan agar mereka membuat konsumen hanya melakukan pra-instalasi Google Search sebagai fitur mesin pencari pada smartphone yang dijual ke konsumen.
Sumber: Liputan6.comReporter: Yuslianson
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaBahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaNamun bukan berarti HP yang tak dapat update dari Google tidak bisa dipakai.
Baca SelengkapnyaPemerintah bakal menegur pihak e-commerce yang masih ngeyel menjual iPhone seri 16 maupun Google Pixel.
Baca SelengkapnyaData terbaru menunjukkan 45 persen dari Generasi Z kini lebih suka menggunakan media sosial untuk pencarian daripada Google.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian telah melarang penjualan smartphone Google Pixel, menyusul langkah serupa terhadap iPhone 16 Series.
Baca SelengkapnyaLayanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaApabila Google ingin secara resmi menjual produk Google Pixel di Indonesia, dirinya mempersilakan perusahaan tersebut untuk mengajukan sertifikasi TKDN.
Baca SelengkapnyaJustru bukan membuat orang semakin tertarik, pembaruan AI ini malah membuat para penggunanya tidak peduli.
Baca SelengkapnyaDengan memiliki akun Google, Anda bisa menggunakan aplikasi Google Maps dan beberapa aplikasi lain.
Baca Selengkapnya