NASA Siapkan Proyek Untuk Deteksi Air di Bulan
Merdeka.com - NASA akan mengirim sebuah robot ke bulan pada 2022 mendatang. Robot yang ukurannya sebesar mobil golf ini, akan bertugas untuk mencari sumber air di permukaan bulan.
Dalam pernyataan NASA, upaya ini dilakukan untuk mengevaluasi keberadaan air, sebelum manusia direncanakan menempuh perjalanan ke bulan pada 2024.
Sumber air tersebut diperlukan untuk persediaan minum astronot dan untuk membuat bahan bakar roket.
-
Apa misi NASA di Bulan? Sebagaimana diketahui, misi yang diberi nama Artemis ini akan mengirimkan empat manusia untuk mengorbit bulan. Rencananya misi itu akan dilakukan pada November 2024, disusul dengan pendaratan manusia pertama di bulan lebih dari setengah abad setahun kemudian.
-
Apa yang akan dilakukan NASA di Bulan? NASA berencana menerbangkan nama-nama orang ke Bulan dengan menggunakan robot penjelajah bernama VIPER.
-
Bagaimana NASA membangun di Bulan? Apalagi NASA telah menunjuk kontraktor pembuat bangunan untuk di Bulan. Bahan baku yang digunakan menggunakan material Bulan, seperti pecahan debu, batu, dan mineral lain. Secara teori, rumah yang dibangun dari sumber daya bulan akan memungkinkan bangunan tersebut bertahan dalam kondisi berbahaya di satelit Bumi. Bangunan-bangunan tersebut juga akan dicetak 3-D sebagian dengan bantuan Icon, sebuah perusahaan Texas yang telah mulai mencetak rumah.
-
Bagaimana NASA membangun pangkalan Bulan? ASI menandatangani perjanjian dengan NASA untuk melakukan desain awal modul tersebut pada Juni 2022. Pada Oktober tahun lalu, proyek ini berhasil melewati Tinjauan Inisiasi Elemen NASA.
-
Apa tujuan utama NASA di Bulan? MPH merupakan komponen penting dari misi Artemis NASA, sebuah misi yang bertujuan untuk menempatkan manusia di Bulan dalam jangka waktu yang panjang.
-
Bagaimana cara NASA membangun stasiun luar angkasa di bulan? Badan ini berencana membangun kehadiran permanen di bulan, di mana mereka akan memanen air yang tersimpan di kawah dingin dan mungkin membangun depot bahan bakar untuk misi ke Mars atau asteroid yang kaya sumber daya.
Sebagaimana dikutip Reuters via Tekno Liputan6.com, robot bernama VIPER ini akan berkendara di permukaan bulan yang berdebu untuk melihat kantong-kantong bawah tanah yang dikatakan oleh administrator NASA Jim Bridenstine.
Bridenstine menyebutkan, kantong-kantong bawah tanah ini berisi "ratusan juta ton air es" yang mampu mengubah Bulan menjadi titik tolak ke Mars.
"VIPER akan mencari keberadaan air es tersebut. Kami akan bisa mengenali air es tersebut dan mengebornya," kata Bridenstine.
Ia menyebut, hal ini penting dilakukan. Menurutnya, karena air es mewakili sesuatu yang signifikan, yakni dukungan manusia untuk hidup.
VIPER merupakan kepanjangan dari Volatiles Investigating Polar Exploration Rover. Rover ini diperkirakan akan tiba di wilayah kutub selatan bulan pada Desember 2022.
Bawa Empat Instrumen
Rover ini akan membawa empat instrumen untuk sampel tanah bulan, untuk jejak hidrogen dan oksigen.
Keduanya merupakan komponen dasar air yang dapat dipisahkan dan disintesis menjadi bahan bakar untuk armada lunar komersial yang direncanakan meluncurkan kendaraan.
Dalam pengembangan di Pusat Penelitian Ames NASA di California, robot VIPER akan mencatat data selama 100 hari di bulan.
Data ini berisi mengenai informasi peta sumber daya air global pertama bulan.
NASA sendiri tengah dalam proses memulai program Artemisnya. Program ini menjadi misi percepatan untuk datang ke bulan, pertama kalinya sejak 1970-an.
Tujuannya adalah untuk melatih dan membuktikan teknologi yang nantinya akan dikirim ke Mars.
Para ilmuwan pun telah mengamati ketersediaan air di bulan sebagai sumber daya utama yang memungkinkan misi astronot jangka panjang di bulan.
VIPER akan berusaha mencari tahu mengenai ketersediaan beserta jumlah volume air yang ada di sana.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kutub selatan Bulan diyakini memiliki kantong air yang selama ini dicari-cari keberadaannya. Rusia pun berambisi menjadi negara pertama yang bisa menjangkaunya.
Baca SelengkapnyaTerkuak ada misi eksplorasi penambangan di sana. Penggalian skala besar memungkinkan dilakukan.
Baca SelengkapnyaNASA punya hitungan-hitungan sendiri kapan manusia khususnya warga AS bisa pindah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaBan kendaraan di bulan adalah hasil inovasi dan penelitian ekstensif untuk menghadapi tantangan unik yang ditawarkan oleh lingkungan luar angkasa. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaIni hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaRusia sedang menyiapkan roket Soyuz 2.1b untuk diluncurkan ke Bulan pada tanggal 11 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan sedang mengujicoba cara membuat jalan raya di Bulan.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan penting dalam dunia astronomi untuk bisa mendeteksi gempa di Bulan.
Baca SelengkapnyaBadan Antariksa Amerika Serikat NASA saat ini tengah bekerja keras memecahkan masalah besar untuk misi ke bulan.
Baca SelengkapnyaNASA sudah menandatangani kontrak dengan Thales Alenia Space untuk misi ini.
Baca SelengkapnyaMisi bernama Europa Clipper kini ditargetkan diluncurkan setelah 14 Oktober.
Baca Selengkapnya