Pencarian talenta keamanan siber dimulai
Merdeka.com - Harus diakui jika Indonesia masih banyak kekurangan ahli di bidang keamanan siber. Sementara, belakangan ini dunia siber terus berkembang sejalan dengan pesatnya teknologi. Potensi terjadinya kejahatan siber jelas terbuka luas.
Jika merujuk data dari Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) pada awal tahun hingga Juni 2016 lalu, jumlah serangan siber sekitar 89 juta. Jumlahnya terus bertambah dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 48,4 juta serangan. Data tersebut jelas membuktikan bahwa Indonesia butuh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di bidang keamanan siber.
"Serangan siber di Indonesia luar biasa. Tetapi, SDM yang berkualitas soal keamanan siber di Indonesia sedikit. Ada yang berkualitas tetapi ya itu-itu saja," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara saat acara konferensi pers 'National Born to Control: 10.000 Kandidat Gladiator Cyber Security Indonesia' di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Senin (30/1).
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Siapa yang perlu menguasai keamanan siber? Kita menyiapkan putra-putri kita untuk menguasai sains, teknologi, AI, untuk menguasai cyber,' ungkap dia.
-
Dimana serangan siber diprediksi meningkat? Dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap infrastruktur kritis telah meningkat, dengan penjahat siber yang menargetkan jaringan energi, infrastruktur kesehatan, dan bahkan sistem pemilihan umum.
Oleh sebab itu, untuk memproduksi SDM berkualitas, salah satunya dengan cara diadakannya program yang bertujuan menghimpun generasi muda yang bisa dididik dengan baik sehingga bisa terjun langsung membantu industri strategis nasional dalam menjaga keamanan Informasi di Indonesia. Misalnya seperti program National Born to Control: 10.000 Kandidat Gladiator Cyber Security Indonesia yang didukung oleh PT Xynexis International, Noosc Academy, Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (Aptikom) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Eva Noor, Chairman program National Born to Control mengatakan, program ini memiliki tujuan utama sebagai ajang pencarian bakat di bidang keamanan siber melalui serangkaian game dan pelatihan.
"Program ini ditujukan menjadi wadah bagi masyarakat dan generasi muda yang ingin terjun ke dunia keamanan siber serta sebagai wadah bagi industri yang mencari talent keamanan siber Indonesia," tuturnya.
Pencarian talenta keamanan siber ini akan menjaring sejumlah 10.000 kandidat melalui roadshow di 10 kota yaitu : Jakarta, Bandung, Yogya, Malang, Bali, Makassar, Manado, Samarinda, Medan dan Palembang. Kandidat akan dilakukan pemeringkatan dan dicari sejumlah peringat terbaik untuk tahapan pendidikan melaliu DigitalCamp. Peserta talenta keamanan siber adalah generai muda berusia 17 tahun keatas, berpendidikan menengah ke atas hingga perguruan tinggi.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Analis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.
Baca SelengkapnyaTak ada yang kebal terhadap kebocoran, karena mengetahui kekuatan informasi sebuah negara adalah sesuatu yang penting di era sekarang.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengakui hacker global berhasrat menyerang Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaSayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Baca SelengkapnyaMaraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.
Baca SelengkapnyaProgram dirancang dengan berbasis online course bersama beberapa modul.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaIni tugas dan gaji seorang ahli keamanan siber di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca SelengkapnyaBudi Arie lalu mencontohkan bahwa Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara di dunia yang mempunyai angkatan siber.
Baca Selengkapnya