Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat Ini AI Belum Diakui sebagai Seni, Tapi di Masa Depan Bisa Jadi

Saat Ini AI Belum Diakui sebagai Seni, Tapi di Masa Depan Bisa Jadi kecerdasan buatan. pixabay

Merdeka.com - Sejak munculnya Artificial Intelligence (AI), teknologi semakin menjadi hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia sehari-hari. Semakin banyak pekerjaan manusia yang kini bisa dilakukan oleh AI, salah satunya membuat karya seni.

Baik karya seni dalam bentuk tulisan, hingga lukisan, AI mulai menguasai segalanya. Namun, apakah hasil karya AI juga bisa disebut sebuah seni?

Seniman global masa lampau seperti Matisse dan Picasso menggunakan kuas, pena, tanah liat, dan media lukis lain yang lebih nyata untuk membuat karya mereka. Sedangkan AI, perangkat itu hanya membutuhkan kode untuk membuat ‘mahakaryanya’.

Dalam setahun terakhir, karya-karya AI semakin diakui bahkan sebagian dari mereka ada yang berhasil memenangkan kompetisi. Namun, tidak semua orang mengakui hasil AI sebagai sebuah seni.

Banyak yang memandang bahwa AI tidak memiliki emosi atau orisinalitas untuk dapat menciptakan sebuah seni sejati. Belum lagi keberadaan mereka yang dapat membuat seniman manusia kehilangan pekerjaannya hingga komplikasi hak cipta yang perlu dipertimbangkan.

Meski demikian, AI terus dipergunakan sebagai alat untuk menghasilkan karya seni. Seperti 2021 lalu dimana OpenAI memperkenalkan DALL-E, sistem yang dilatih dengan miliaran gambar dan deskripsi untuk membuat gambarnya sendiri. Kemudian muncul, muncul Midjourney hingga Imagen Google Research.

Kemunculan mereka membuat banyak pengamat seni menjadi tertarik untuk berbagi pandangan tentang ini, salah satunya seniman sekaligus peneliti di bidang komputasi, dan Direktur SensiLab Universitas Monash, Jon McCormack.

"Pada tahap ini dalam pengembangan AI saya akan mengatakan bahwa manusia menciptakan seni, AI bekerja sebagai alat yang mungkin membantu orang dalam penciptaan seni," kata McCormack, dikutip IFL Science, Rabu (14/6).

McCormack melihat bahwa penciptaan karya lewat bantuan AI mungkin adalah upaya manusia untuk terus berkarya, tetapi AI tidak bisa dikatakan sebagai seniman. Karena hasil AI sendiri umumnya terlihat serupa dan turunan.

"Saya tidak melihat mereka sebagai seniman. Tapi tentu saja manusia mungkin menggunakannya untuk membuat seni," jelas McCormack.

Untuk saat ini, hasil karya AI memang tidak bisa dikatakan sebagai sebuah seni. Namun McCormack sendiri mengatakan bahwa definisi dari ‘seni’ sendiri dapat berubah seiring berjalannya waktu. Bisa jadi dimasa depan, karya AI mampu diakui sebagai sebuah hasil seni.

Reporter magang: Safira Tiur Margaretha (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekor, Lukisan Hasil Robot Ini Dilelang, Harganya Tembus Rp 20 Miliar
Rekor, Lukisan Hasil Robot Ini Dilelang, Harganya Tembus Rp 20 Miliar

Lukisan karya Ai-Da, robot seniman ultra-realistis, mencetak rekor dengan terjual Rp20 miliar di lelang.

Baca Selengkapnya
Wanita ini Marah-marah Kalau Tatonya Dibuat Pakai AI
Wanita ini Marah-marah Kalau Tatonya Dibuat Pakai AI

Wanita ini tiba-tiba marah karena baru diberi tahu bahwa yang menggambar tatonya adalah AI.

Baca Selengkapnya
Lukisan Buatan Robot Manusia ini Dilelang, Harganya Tembus Rp 2,7 Miliar
Lukisan Buatan Robot Manusia ini Dilelang, Harganya Tembus Rp 2,7 Miliar

Sotheby’s akan melelang karya seni robot humanoid Ai-Da untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya
Daftar Perusahaan di Dunia yang Paling Banyak Punya Paten AI
Daftar Perusahaan di Dunia yang Paling Banyak Punya Paten AI

Berikut perusahaan-perusahaan di dunia yang paling banyak punya paten AI.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Gempuran AI, Peluang jadi Penulis Lepas Justru Meningkat
Di Tengah Gempuran AI, Peluang jadi Penulis Lepas Justru Meningkat

Meski banyak perusahaan memanfaatkan AI untuk konten kreatif mereka, tawaran pekerjaan untuk menulis tetaplah tinggi.

Baca Selengkapnya
Kemunculan Teknologi AI jadi Pembahasan Penting di Forum APMF Bali
Kemunculan Teknologi AI jadi Pembahasan Penting di Forum APMF Bali

Dalam pemaparannya, Andi menyoroti AI yang menjadi tantangan tersendiri ke depannya.

Baca Selengkapnya
3 Teknologi Berbasis AI Ini Bakal Berubah Menyeramkan di 2024, Ada yang Bisa Curangi Pemilu
3 Teknologi Berbasis AI Ini Bakal Berubah Menyeramkan di 2024, Ada yang Bisa Curangi Pemilu

Berikut prediksi teknologi berbasis AI yang akan berubah menyeramkan di 2024.

Baca Selengkapnya
Adanya AI, Menguntungkan atau Membahayakan Manusia?
Adanya AI, Menguntungkan atau Membahayakan Manusia?

Teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang, ada dua pertanyaan besar. Membahayakan atau menguntungkan?

Baca Selengkapnya
Waspada, Ini Pekerjaan Paling Rentan Digantikan Kecerdasan Buatan di Industri Hiburan
Waspada, Ini Pekerjaan Paling Rentan Digantikan Kecerdasan Buatan di Industri Hiburan

Survei CVL Economics mengidentifikasi beberapa pekerjaan yang sebenarnya paling rentan terhadap dampak AI.

Baca Selengkapnya
Bill Gates sebut Masa Jaya ChatGPT Segera Berakhir, Ini Alasannya
Bill Gates sebut Masa Jaya ChatGPT Segera Berakhir, Ini Alasannya

Ada alasan di balik pendiri Microsoft mengatakan hal itu.

Baca Selengkapnya
7 Teknologi yang Diprediksi Makin Booming di Masa Depan
7 Teknologi yang Diprediksi Makin Booming di Masa Depan

Bukan hanya AI, beberapa teknologi ini diprediksi makin booming di masa depan.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak Orang Tahu, AI Belum Bisa Mengeja Kata 'Strawberry'
Tak Banyak Orang Tahu, AI Belum Bisa Mengeja Kata 'Strawberry'

Keterbatasan AI dalam memahami konsep dasar seperti huruf dan suku kata menunjukkan bahwa meski canggih, AI belum berpikir seperti manusia.

Baca Selengkapnya