Sejak gabung dengan Facebook, WhatsApp 'matikan' pesaing
Merdeka.com - Tanpa Facebook, WhatsApp saja sudah jadi aplikasi perpesanan paling besar di dunia. Namun, dengan dukungan jejaring sosial ini, WhatsApp pun makin tak terbendung posisinya.
Seperti yang dilansir oleh Quartz (5/3), hal ini terlihat dari bagaimana WhatsApp mampu menghancurkan para pesaingnya di berbagai negara. Tercatat, banyak aplikasi perpesanan baru harus gulung tikar karena tak sanggup lagi bersaing dengan WhatsApp.
Di Eropa misalnya, pertumbuhan pengguna WhatsApp sangat-sangat tinggi. Menurut data GlobalWebIndex, beberapa pesaing WhatsApp di Eropa tak lagi bisa bersaing karena tajamnya selisih jumlah pengguna dalam enam bulan terakhir di 2013.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin sering terjadi? Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Siapa yang biasa bergabung dalam grup WhatsApp? Anggota dalam grup WhatsApp biasanya berisi keluarga, sahabat, teman kantor, alumni hingga perkumpulan tertentu.
-
Siapa yang mengalami peningkatan trafik layanan WhatsApp di Lebaran? Untuk layanan Instant Messenger, trafik pemakaian layanan WhatsApp meningkat 59%.
-
Kenapa WhatsApp hentikan dukungan di HP lama? WhatsApp tetap memutuskan untuk menghentikan dukungannya untuk berfokus pada ponsel dan perangkat lunak yang lebih baru.
-
Apa itu WhatsApp Channel? 'Tujuan kami adalah untuk membuat layanan siaran paling privat tersedia. Saluran berbeda dari chat Anda, dan orang yang Anda pilih untuk Anda ikuti tidak akan terlihat oleh pengikut lainnya. Kami juga melindungi informasi pribadi admin dan pengikut,' ujar Zuckerberg dalam keterangannya, Sabtu (16/9).
-
Apa fitur baru WhatsApp yang mirip Instagram? WhatsApp, yang merupakan salah satu aplikasi pesan paling populer di dunia, akan segera menghadirkan pembaruan yang dinantikan, yaitu fitur berbagi musik di status.
Salah satu yang harus tutup buku akibat hal itu adalah Hyves. Di Belanda, layanan satu ini jumlah penggunanya lebih banyak dari jumlah pengguna Facebook berwarganegara Belanda. Namun, akibat WhatsApp, Hyves pun mengalami penurunan jumlah pengguna paling buruk yang pernah terjadi.
"Mereka (pesaing Facebook dan WhatsApp) kalah menarik bagi pengguna dan tren ini pun akan terus berlanjut," kata analis.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah HP-HP yang dipastikan tidak bisa lagi memakai WhatsApp.
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca SelengkapnyaUntuk itu WhatsApp, menghadirkan berbagai fitur upaya mencegah beredarnya hoaks jelang pemilu
Baca SelengkapnyaDisebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.
Baca SelengkapnyaSemula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
Baca SelengkapnyaWhatsApp menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna memberi like pada status, mirip dengan Instagram.
Baca SelengkapnyaPengurangan tersebut setara dengan sekitar 9 persen dari karyawan dalam bisnis e-commerce ByteDance.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTokopedia akhirnya buka suara terkait kabar 450 karyawannya di PHK.
Baca SelengkapnyaNilai Platform X kini turun di angka 71 persen dari harga awal.
Baca SelengkapnyaIni persoalan X yang dijauhi para pengiklan sehingga memperburuk keuangan mereka.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK baru ini menyusul serangkaian pemutusan hubungan kerja kecil di divisi Reality Labs perusahaan tersebut awal tahun ini.
Baca Selengkapnya