Teknologi ini Disebut Bisa Mendukung Solusi HR yang Kompleks
Industri yang biasanya memiliki proses HR yang kompleks meliputi manufaktur, perhotelan, ritel, perbankan jasa keuangan, farmasi, kesehatan, dan sektor publik.
human resources
PeoplesHR, mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Soltius Indonesia, perusahaan layanan IT mitra Platinum SAP.
Kolaborasi ini bertujuan untuk menyediakan solusi HR end-to-end kepada bisnis dengan proses HR yang kompleks di seluruh Indonesia.
Selain itu, pelanggan akan mendapatkan manfaat dari AI bawaan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, merampingkan tugas-tugas administratif, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas HR secara keseluruhan.
Soltius Indonesia menyediakan solusi yang telah terbukti kepada klien di Indonesia, khususnya dalam mendukung proses HR yang kompleks.
-
Kapan BAKTI menggunakan SAP? Untuk memperbaiki tata kelolanya dan modernisasi proses bisnis, pada tahun 2018, BLU BAKTI menggunakan SAP dengan nilai kontrak untuk komponen perangkat lunak dan license SAP sebesar Rp. 12.6 Miliar,” ujar Sudarmanto.
-
Apa yang menjadi alasan BAKTI menggunakan software SAP? Untuk memperbaiki tata kelolanya dan modernisasi proses bisnis, pada tahun 2018, BLU BAKTI menggunakan SAP dengan nilai kontrak untuk komponen perangkat lunak dan license SAP sebesar Rp. 12.6 Miliar,” ujar Sudarmanto.
-
Kenapa Departemen Kehakiman AS menuding SAP melakukan suap kepada pejabat di Indonesia? “Termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia) dan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi milik negara dan dikendalikan oleh negara) BAKTI,” kata Asisten Jaksa Agung Nicole M. Argentieri dari Divisi Kriminal Departemen Kehakiman.
-
Bagaimana BAKTI menanggapi tudingan suap SAP? “Selain melakukan pemeriksaan internal terkait kasus tersebut, BAKTI berkomitmen menjunjung tinggi penegakan hukum dan akan bekerjasama dengan otoritas terkait untuk mendukung pengelolaan APBN yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia yang maju, makmur, sejahtera, dan bersih dari korupsi,” katanya.
-
Kapan sosialisasi modular SKP Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja dan sistem pelaporannya berbasis teknologi informasi dilakukan? "Perlunya merumuskan dan menentukan kebijakan dengan inovasi dan transformasi dalam penerapan norma K3," kata Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3), Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang, ketika memberikan sambutan pada Sosialisasi Modular Surat Keputusan Penunjukan (SKP) Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja dan Sistem Pelaporannya Berbasis Teknologi Informasi, di Jakarta, Selasa (15/8).
-
Kapan teknologi dianggap sebagai perpanjangan tangan manusia? Dapat dikatakan bahwa teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal.
“Kami sangat antusias untuk bermitra dengan Soltius Indonesia. Setiap bisnis memerlukan pendekatan unik terhadap teknologi HR, dengan solusi yang disesuaikan dengan lanskap lokal, tujuan perusahaan yang spesifik, struktur organisasi, dan kebutuhan yang berkembang,” kata Sampath Jayasundara, CEO PeoplesHR dalam keterangannya, Kamis (27/6).
Sebagaimana diketahui, Industri yang biasanya memiliki proses HR yang kompleks meliputi manufaktur, perhotelan, ritel, perbankan/industri jasa keuangan, farmasi, kesehatan, dan sektor pemerintah/publik.
Pelanggan akan mendapatkan manfaat dari solusi HR inovatif kelas dunia yang merampingkan operasional dan meningkatkan keterlibatan karyawan dengan solusi khusus.
Selain itu, solusi PeoplesHR dikenal mudah digunakan dan intuitif, sehingga mengurangi kurva pembelajaran. Terbukti pengalaman Soltius juga dapat mempercepat implementasi lebih lanjut.
"Bermitra dengan PeoplesHR memungkinkan kami untuk menyediakan solusi HR yang komprehensif kepada klien kami di Indonesia, dengan menggabungkan keahlian teknologi kami dengan pengetahuan HR mendalam mereka,” ujar Bernardy Suhendra, CEO Soltius Indonesia.
