Temuan Baru Ada Jejak Air yang Mengalir di Mars
Jejak riak air di Mars mengindikasikan atmosfer planet ini lebih hangat dan padat dari perkiraan sebelumnya, memperbesar peluang kehidupan mikroba.

Penemuan baru tentang jejak air yang mengalir di permukaan Mars dapat mengubah pemahaman kita mengenai sejarah planet tersebut.
Mengutip Indy100, Kamis (20/2), para astronom dan geolog planet telah mengetahui selama puluhan tahun bahwa air pernah hadir di Mars. Namun, bukti terbaru menunjukkan bahwa air cair mungkin bertahan jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Jejak Riak Air di Gale Crater
Gambar-gambar yang diambil oleh rover Curiosity milik NASA menunjukkan pola unik yang dikenal sebagai riak gelombang (wave ripples).
Struktur kecil berbentuk punggung bukit ini mirip dengan pola di sepanjang tepi danau di Bumi, menunjukkan bahwa air cair pernah mengalir di permukaan Mars.
Riak-riak tersebut ditemukan di dua dasar danau kering di Kawah Gale, yang telah dijelajahi Curiosity sejak Agustus 2012. Menariknya, kedua dasar danau ini diperkirakan terbentuk sekitar 3,7 miliar tahun lalu.
Hal ini mengindikasikan bahwa atmosfer Mars kala itu cukup padat dan hangat untuk menopang air cair lebih lama dari dugaan sebelumnya.
Mengapa Temuan Ini Penting?
Air adalah elemen penting bagi kehidupan. Temuan ini membuka kemungkinan bahwa jika makhluk hidup pernah ada di Mars, mereka memiliki waktu lebih lama untuk berevolusi.
Claire Mondro, sedimentolog dari CalTech dan penulis utama studi ini, menjelaskan, "Memperpanjang masa kehadiran air cair memperbesar peluang untuk keberadaan mikroba di Mars."
Mondro juga menambahkan, "Bentuk riak tersebut hanya bisa terbentuk di bawah air yang terbuka ke atmosfer dan dipengaruhi oleh angin."
Apa yang Membuat Temuan Ini Berbeda?
Sebelumnya, beberapa model ilmiah berpendapat bahwa air cair di Mars kemungkinan tertutup oleh lapisan es sebelum menguap ke atmosfer. Namun, pola riak yang ditemukan kali ini menunjukkan skenario berbeda. Ini memberikan petunjuk baru tentang iklim Mars yang lebih kompleks dan mungkin lebih ramah bagi kehidupan mikroba di masa lalu.
Dampak Terhadap Pencarian Kehidupan di Mars
Temuan ini sangat penting dalam pencarian bukti kehidupan kuno di Mars. Jika air cair bertahan lebih lama, itu berarti kehidupan mikroba memiliki lebih banyak waktu untuk berkembang. Hal ini memperkuat alasan untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut di kawasan Gale Crater dan area lainnya yang menunjukkan tanda-tanda keberadaan air di masa lalu.
"Temuan riak ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang sejarah geologi Mars tetapi juga membuka kemungkinan baru dalam pencarian kehidupan di luar Bumi," ujar Mondro.
Langkah Selanjutnya dalam Eksplorasi Mars
Tim ilmuwan berencana untuk menganalisis lebih banyak data dari Curiosity dan misi Mars lainnya. Mereka ingin memastikan apakah pola riak serupa dapat ditemukan di wilayah lain di planet tersebut.
Jika terbukti, ini akan memperkuat teori bahwa Mars pernah memiliki kondisi lingkungan yang stabil dan hangat cukup lama untuk mendukung kehidupan.
Selain itu, temuan ini akan digunakan untuk merancang misi masa depan yang bertujuan mengebor sedimen purba di Mars. Dengan mempelajari lapisan sedimen tersebut, ilmuwan berharap dapat menemukan bukti lebih konkret tentang keberadaan kehidupan mikroba di masa lalu.