Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TikTok Dituduh Kirim Data Pengguna ke China

TikTok Dituduh Kirim Data Pengguna ke China Ilustrasi TikTok. ©2019 theverge.com

Merdeka.com - Seorang mahasiswa California menuduh dan menggugat aplikasi berbagi video TikTok karena membagikan data pribadi pengguna ke server di China, meskipun ada jaminan perusahaan bahwa mereka tidak menyimpan data pribadi di sana.

Tuduhan tersebut membuat masalah hukum TikTok di Amerika Serikat menjadi semakin rumit. Meski begitu, aplikasi tersebut tetap bisa beroperasi sepenuhnya di luar China dan telah mengembangkan basis penggemar khusus di kalangan remaja A.S.

Perusahaan sudah menghadapi penyelidikan dari keamanan nasional pemerintah A.S. atas kekhawatiran tentang penyimpanan data dan terhadap konten sensitif politik.

Orang lain juga bertanya?

Gugatan itu, diajukan di Pengadilan Distrik California Utara, Rabu (4/12) lalu dan awalnya dilaporkan oleh The Daily Beast, menuduh TikTok secara diam-diam, "seperti menyedot debu dan memindahkannya ke server di China dalam jumlah besar data pribadi dan data pengguna yang dapat diidentifikasi secara pribadi."

TikTok tidak segera menanggapi komentar atas tuduhan tersebut, tetapi menyatakan bahwa ia menyimpan semua data pengguna AS tetap di Negeri Paman Sam dengan cadangan di Singapura.

Dokumen-dokumen mengidentifikasi penggugat sebagai Misty Hong, seorang mahasiswa dan warga Palo Alto, California, menyatakan telah mengunduh aplikasi TikTok pada bulan Maret atau April 2019 tetapi tidak pernah membuat akun.

Beberapa bulan kemudian, dia menuduh, bahwa TikTok telah membuat akun untuknya tanpa sepengetahuannya dan menghasilkan berkas informasi pribadi tentang dirinya, termasuk informasi biometrik yang diperoleh dari video yang dia buat tetapi tidak pernah diposting.

Menurut arsip, TikTok mentransfer data pengguna ke dua server di China - bugly.qq.com dan umeng.com - baru-baru ini pada April 2019, termasuk informasi tentang perangkat pengguna dan situs web apa pun yang dikunjungi oleh pengguna.

Bugly dimiliki oleh Tencent, perusahaan perangkat lunak seluler terbesar di China, yang juga memiliki jejaring sosial WeChat, sementara Umeng adalah bagian dari raksasa e-commerce Cina, Alibaba Group.

Dalam gugatan tersebut menyatakan bahwa kode sumber dari raksasa teknologi Cina Baidu tertanam di dalam aplikasi TikTok, seperti kode dari Igexin, sebuah layanan periklanan Cina, yang ditemukan peneliti keamanan pada tahun 2017 sehingga memungkinkan pengembang untuk menginstal spyware pada ponsel pengguna.

Dokumen hukum tidak memberikan bukti transfer data atau keberadaan kode sumber Baidu atau Igexin dalam aplikasi. Hong dan perwakilan hukumnya tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Reporter Magang : Roy Ridho

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
3 Hal Ini yang Dikhawatirkan AS soal Bahaya Tiktok, Salah Satunya Bisa Cuci Otak
3 Hal Ini yang Dikhawatirkan AS soal Bahaya Tiktok, Salah Satunya Bisa Cuci Otak

Berikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Curigai Motif Penguasaan Data di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia
Anggota DPR Curigai Motif Penguasaan Data di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia

TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.

Baca Selengkapnya
TikTok Shop Dicurigai Koleksi Data Konsumen dan Sodorkan Barang China dengan Harga Murah
TikTok Shop Dicurigai Koleksi Data Konsumen dan Sodorkan Barang China dengan Harga Murah

Tiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.

Baca Selengkapnya
Indonesia Larang TikTok Shop, Ini Daftar Negara yang Sejak Awal Keras pada TikTok
Indonesia Larang TikTok Shop, Ini Daftar Negara yang Sejak Awal Keras pada TikTok

Negara-negara ini bahkan menolak kehadiran TikTok di wilayahnya. TikTok dianggap mengancam kedaulatan.

Baca Selengkapnya
Salip Mbah Google, Pemerintah AS Kepanasan dan Ancam Blokir TikTok
Salip Mbah Google, Pemerintah AS Kepanasan dan Ancam Blokir TikTok

Keberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.

Baca Selengkapnya
Korban Capai 800 Orang, WN China Ditangkap Bareskrim Ternyata Terlibat Kasus Penipuan Like dan Subscribe Konten
Korban Capai 800 Orang, WN China Ditangkap Bareskrim Ternyata Terlibat Kasus Penipuan Like dan Subscribe Konten

Tersangka SZ terlibat dalam kasus penipuan online berkedok like dan subscribe pada konten tertentu.

Baca Selengkapnya
Channel Telegram di China Diduga Jual Data Orang Indonesia, Menteri Meutya Langsung Tunjuk Plt Dirjen Pengawasan Ruang Digital
Channel Telegram di China Diduga Jual Data Orang Indonesia, Menteri Meutya Langsung Tunjuk Plt Dirjen Pengawasan Ruang Digital

Channel Telegram ini tak hanya mengumbar data pribadi orang Indonesia saja, tetapi juga diduga menjualnya.

Baca Selengkapnya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya

Perusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Teten Sebut Banyak Negara ASEAN Batasi TikTok Demi Keamanan Data, Sampai Bentuk Gugus Tugas
Teten Sebut Banyak Negara ASEAN Batasi TikTok Demi Keamanan Data, Sampai Bentuk Gugus Tugas

Beberapa negara di Asia Tenggara mulai menyorot gaya berbisnis TikTok.

Baca Selengkapnya
Riset ini Beberkan Efek Negatif Konten TikTok Hingga Praktik Pengumpulan Data
Riset ini Beberkan Efek Negatif Konten TikTok Hingga Praktik Pengumpulan Data

Penelitian dari Amnesty Internasional menunjukkan bahaya dari konten TikTok, terutama untuk anak-anak dan remaja.

Baca Selengkapnya
Atur TikTok di Masa Transisi, Pemerintah Bisa Belajar dari Kebijakan AS
Atur TikTok di Masa Transisi, Pemerintah Bisa Belajar dari Kebijakan AS

DPR AS akan mengambil sikap terkait aturan yang memaksa Bytedance, menjual kepemilikan Tiktok kepada pemilik di luar China jika masih ingin beroperasi.

Baca Selengkapnya
AS Semakin Ketakutan Gen Z Banyak Cari Sumber Berita Lewat TikTok Bukan Google, Ini Bahayanya
AS Semakin Ketakutan Gen Z Banyak Cari Sumber Berita Lewat TikTok Bukan Google, Ini Bahayanya

Ahli menyebut ada potensi indoktrinisasi dari China yang terjadi di konten-konten TikTok.

Baca Selengkapnya