Turki Tolak Bantuan Starlink Milik Elon Musk Pasca Gempa Besar
Merdeka.com - Turki menolak tawaran bantuan Elon Musk untuk mengaktifkan Starlink di wilayahnya pasca gempa. Layanan internet Starlink milik SpaceX itu dikatakan pemiliknya siap membantu pemerintah Turki bila diizinkan.
"Starlink belum disetujui oleh pemerintah Turki. SpaceX dapat dikirim segera setelah adanya persetujuan," cuit Elon dikutip dari Business Insider, Selasa (7/2).
Musk menanggapi seorang pengguna Twitter yang mengatakan ada "kekurangan komunikasi yang parah" di Turki setelah gempa berkekuatan 7,8 magnitudo melanda tenggara negara itu dekat perbatasan Suriah dan menewaskan ratusan orang.
-
Kenapa Elon Musk meluncurkan Starlink? Diketahui Musk meluncurkan Starlink untuk dijadikan sebagai pemasukan utama dalam mewujudkan visinya mengirim astronot ke planet Mars.
-
Mengapa peluncuran satelit Starlink jadi masalah? Para ilmuwan di sana mengatakan bahwa sejumlah besar satelit yang direncanakan mulai dari ratusan ribu dapat mengganggu astronomi radio secara signifikan.
-
Dimana Starlink bisa digunakan? Pemerintah mendukung Starlink untuk berjualan ke pasar konsumen di Indonesia karena dapat membantu negara dalam upaya pemerataan internet ke seluruh wilayah Indonesia.
-
Siapa yang menentang rencana Elon Musk? Hanya saja, rencananya itu ditentang oleh ilmuwan NASA, Michele Thallter.
-
Apa itu Starlink? Layanan internet Starlink dari perusahaan SpaceX kini menjadi salah satu layanan internet satelit yang paling besar.
-
Siapa pemilik Starlink? Layanan internet dari perusahaan SpaceX tesebut menuai berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang mendukung maupun menentang.
Meski begitu, Bloombergseperti yang dilaporkan Business Insider, seorang pejabat senior Turki yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka berterima kasih atas tawaran Musk tetapi Turki memiliki kapasitas satelit yang cukup serta stasiun pangkalannya bekerja dengan tenaga baterai.
Korban jiwa dari gempa yang berpusat di Turki pada Senin pagi (6/2/2023) masih terus bertambah. Menjelang Senin siang waktu setempat, lebih dari 500 orang dinyatakan meninggal dunia akibat gempa ini.
Berdasarkan laporan The Jerusalem Post, warga yang meninggal ada juga yang berasal di Suriah. Korban terluka lebih dari 2.300 orang dan bangunan-bangunan runtuh.Di Suriah, setidaknya ada 237 orang meninggal dan 600 terluka. Mayoritas berasal dari provinsi Hama, Aleppo, dan Latakia.
Sementara Wakil Presiden Turki, Fuat OKtay, menyebut 284 orang meninggal dan 2.323 orang terluka. Level darurat Turki kini Level 4, sehingga memanggil bantuan internasional.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendengar rencana Elon Musk, pemerintah Israel tak ingin meloloskannya.
Baca SelengkapnyaJaringan satelit Starlink milik Elon Musk hanya akan beroperasi di Gaza jika disertai persetujuan dari Israel.
Baca SelengkapnyaLayanan jaringan internet satelit milik Elon Musk, Starlink akan segera hadir di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan negara yang sempat menolak kehadiran Starlink.
Baca SelengkapnyaAda hal lain nampaknya dari rayuan pemerintah ke Elon Musk untuk hadirkan satelit Starlink.
Baca SelengkapnyaIni penyebab Starlink ditolak layani akses internet di pedesaan Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaMusk mengatakan pada bulan Mei bahwa Tesla mungkin akan memilih lokasi pabrik baru pada akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaSatelit internet Starlink milik Elon Musk akhirnya resmi masuk Indonesia. Apakah ini jadi ancaman perusahaan internet lokal?
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya menggandeng Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah beberapa kali mengajak Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia. Mulai dari investasi kendaraan listrik hingga layanan satelit.
Baca SelengkapnyaTesla juga menunda investasi di seluruh dunia akibat ketegangan Amerika-China.
Baca SelengkapnyaRencana investasi Stralink sebelumnya telah diungkapkan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Selengkapnya