2 Contoh Khutbah Jumat Singkat tentang Ibadah Haji, Tumbuhkan Motivasi ke Tanah Suci
Seperti apa contoh khutbah Jumat singkat tentang ibadah haji tersebut?
Seperti apa contoh khutbah Jumat singkat tentang ibadah haji tersebut?
2 Contoh Khutbah Jumat Singkat tentang Ibadah Haji, Tumbuhkan Motivasi ke Tanah Suci
Teks khutbah Jumat singkat dapat berisi berbagai banyak hal.
Namun pada umumnya, teks khutbah singkat bisa memuat tentang beragam pesan dan pelajaran hidup yang positif.
Seputar ibadah haji misalnya. Teks khutbah Jumat dapat memuat tentang berbagai hal seputar ibadah ke tanah suci Mekkah.
Tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allah serta meningkatkan motivasi para jemaah.
-
Siapa yang menyampaikan khutbah Jumat? Khutbah Jumat adalah salah satu rukun sholat Jumat yang wajib dilakukan. Orang yang melakukan khutbah Jumat adalah khatib.
-
Bagaimana cara menyampaikan kata mutiara naik haji? Kumpulan kata mutiara naik haji yang berisi doa dan harapan ini dapat dibagikan secara langsung, melalui pesan singkat, atau bahkan media sosial.
-
Apa yang diperbolehkan saat khutbah jumat? Menurut hemat kami– lebih gamblang karena secara eksplisit menyebut baik bagi jamaah shalat Jumat (qaum) maupun khathibnya.
-
Kapan khutbah Jumat dilakukan? Khutbah Jumat adalah salah satu rukun sholat Jumat yang wajib dilakukan.
-
Gimana cara khutbah Idul Adha? Tata cara khutbah Idul Adha menjadi salah satu hal penting untuk diketahui. Salah satu yang membedakan salat Idul Adha dengan ibadah lainnya ialah khutbahnya. Khutbah menjadi tanda di mana Idul Adha adalah momen yang sangat penting dan istimewa.
-
Apa saja contoh titip doa saat haji? Lantas apa saja contoh titip doa saat Haji lengkap beserta hukumnya? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (11/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Khususnya, agar para jemaah dapat memiliki rasa percaya diri untuk dapat berangkat ke tanah suci dan berhaji.
Lantas, seperti apa contoh khutbah Jumat singkat tentang ibadah haji tersebut?
Melansir dari laman NU Online, Jumat (24/5), berikut merdeka.com ulas mengenai kumpulan contoh teks khutbah Jumat singkat tentang ibadah haji yang dapat dijadikan sebagai referensi.
Teks Khutbah Jumat Singkat: Meraih Pahala Setara Haji
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah swt yang terus menerus memberikan kita semua nikmat, hidayah, dan inayah untuk terus istiqamah dalam menjalankan ibadah, kewajiban dan menunaikan tanggungjawab. Semoga semua ketaatan ini menjadi ibadah yang diterima oleh-Nya, dan menjadi bukti bahwa kita semua termasuk orang-orang yang taat.
Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alih wa sahbih, yang telah sukses menjalankan visi misi dakwahnya dalam menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan kedamaian dan kasih sayang.
Selanjutnya, melalui mimbar yang mulia, dan hari yang juga mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada diri sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus berusaha dan berupaya dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, karena hanya dengan modal iman dan takwa, kita semua bisa menjadi hamba yang selamat di dunia dan akhirat.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Salah satu pilar penting yang diwajibkan kepada kita semua adalah menunaikan ibadah haji ketika sudah mampu dan memiliki bekal yang cukup, terhitung dari berangkat hingga pulangnya.
Karena itu, kewajiban haji hanya satu kali selama seumur hidup bagi semua umat Islam. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:
“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS Ali ‘Imran [3]: 97).
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Selain dengan shalat Jumat, banyak ibadah-ibadah lain yang nilai pahalanya setara dengan ibadah haji yang bisa kita lakukan semuanya, di antaranya adalah dengan cara istiqamah melakukan shalat wajib dengan cara berjamaah
Dalam riwayat yang lain juga disebutkan bahwa pergi menuju masjid untuk belajar agama atau untuk melakukan ibadah dan kebaikan, maka hal itu akan bernilai pahala sebagaimana pahala ibadah haji. Dalam salah satu haditsnya, nabi bersabda:
“Siapa saja yang berangkat ke masjid, yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya.” (HR at-Thabrani).
Demikian khutbah Jumat perihal shalat Jumat sebagai momentum untuk meraih pahala yang setara dengan pahala ibadah haji.
Semoga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua, dan digolongkan sebagai hamba yang istiqamah dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin ya rabbal alamin.
Teks Khutbah Jumat Singkat: Empat Huruf Pada 'Haji'
Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah, Mengawali khutbah Jumat ini, wajib bagi khatib untuk senantiasa berwasiat kepada jamaah khususnya kepada diri pribadi khatib untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.
Ciri orang bertakwa bisa terlihat dari sikap dan perilakunya setiap hari yang teguh menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Namun, Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah, Syariat keringanan ibadah haji bagi yang mampu saja ini tidak berarti mengendurkan semangat kita untuk bisa pergi ke Baitullah.
Kita harus memiliki tekad, motivasi, dan semangat untuk bisa pergi haji, terlebih bagi mereka yang memiliki kesempatan dan juga kemampuan moril dan materiil.
Jangan sampai kita mengingkari perintah ibadah haji karena Allah telah mengingatkan di sambungan ayat QS Ali Imran: 97
“Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”
Untuk menguatkan tekad dan motivasi bisa berhaji, kita bisa belajar dari inspirasi 4 yang membentuk kata ‘Haji’. Huruf pertama adalah H yang bisa kita maknai sebagai Himmah (cita-cita).
Cita-cita inilah akan memunculkan semangat dan optimisme bahwa kita pasti mampu untuk bisa pergi haji. Ketika kita memiliki semangat, maka apapun yang kita lakukan akan terasa ringan dan mudah.
Akan berbeda ketika kita melakukan sesuatu tanpa adanya semangat. Pekerjaan yang ringan dan mudah pun akan terasa berat.
Yang kedua adalah huruf A yang bisa kita maknai sebagai Azzam (tekad bulat). Azzam penting juga untuk memotivasi kita fokus pada target yang kita canangkan. Ibadah haji yang merupakan ibadah yang berat harus kita azzamkan dalam diri kita.
Azzam ini dimulai dari niat yang diwujudkan dengan melakukan pendaftaran haji. Jangan hanya niat-niat saja dan pasrah menunggu panggilan.
Huruf selanjutnya adalah J yang bisa kita maknai Jihad (Berusaha dengan sungguh-sungguh). Setelah kita memiliki Himmah (cita-cita), Azzam (tekad bulat), maka kita harus berjihad, berusaha secara maksimal.
Usaha yang dilakukan adalah dengan ikhtiar melakukan upaya seperti bekerja, menabung, menjaga kesehatan, dan usaha-usaha lain agar kita benar-benar bisa menjalankan ibadah haji.
Setelah kita memiliki tiga hal yakni Himmah, Azzam, dan Jihad maka Insyaallah kita akan diberikan kesempatan oleh Allah untuk menjadi muslim yang sempurna dengan meraih inspirasi huruf terakhir dari ‘Haji’ yakni huruf I yang bisa dimaknai sebagai Islam.
Dengan berhaji insya Allah keberkahan akan selalu menaungi kita. Dengan berhaji, Islam kita akan sempurna.
Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah, Semoga materi khutbah Jumat ini mampu menguatkan tekad kita untuk bisa pergi haji ke Baitullah.
Mudah-mudahan Allah swt senantiasa memberikan kemudahan dan menganugerahkan rezeki untuk kita untuk bisa menyempurnakan Islam kita.
Amin