5 Fakta Mengerikan Teror Ular Kobra di Citayam
Merdeka.com - Warga Perumahan Royal Citayam Residence, Desa Susukan, Citayam, Bogor dikejutkan dengan kemunculan puluhan ular kobra, Minggu (8/12) kemarin. Ular kobra yang masih anakan tersebut ditemukan di halaman rumah warga.
Kejadian ini pertama kali diketahui warga sejak Rabu (4/12) lalu. Sekitar pukul 16.00 WIB, warga melihat ada tiga ekor anak ular kobra di depan rumah yang berada di dekat musala. Beruntung, tiga anakan ular kobra tersebut berhasil ditangkap.
"Anak ular kobra ini ditemukan di teras rumah dan musala, tak hanya di depan rumah saja," ujar Ketua Paguyuban Warga Perumahan Royal Citayam Residence, Hari Cahyo, Minggu (8/12).
-
Apa bahaya yang ditimbulkan oleh ular kobra? Terlebih racun atau bisanya dapat membunuh mangsanya termasuk manusia dalam sekejap. Salah satu ular berbisa yang ditakuti manusia adalah ular kobra. Terlebih ular dengan racun yang mematikan ini bisa berkembang biak dan hidup di dalam rumah.
-
Kenapa banyak ular kobra di lingkungan penduduk India? Menurut Forbes, Selasa (29/10), diperkirakan 46.000 hingga 60.000 orang di India meninggal setiap tahun akibat gigitan ular, terutama karena banyaknya ular berbisa, seperti kobra, yang sering ditemui di lingkungan penduduk.
-
Dimana ular kobra dapat ditemukan? Salah satu ular berbisa yang ditakuti manusia adalah ular kobra. Terlebih ular dengan racun yang mematikan ini bisa berkembang biak dan hidup di dalam rumah.
-
Dimana ular ditemukan di Jakarta? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Kenapa mimpi digigit ular kobra bisa bikin cemas? Secara umum, mimpi digigit ular termasuk mimpi buruk yang menakutkan.
-
Dimana ular ditemukan? Brooke Bonilla, wanita asal Texas ini kebelet untuk ke kamar mandi pada tengah malam. Tetapi, alangkah kagetnya Brooke saat membuka penutup WCnya, ada ular sedang mengawasinya.
Ditemukan Puluan Anak Ular Kobra
Setelah penemuan tiga ekor anakan ular kobra, di keesokan harinya pada Kamis (5/12), kembali ditemukan anakan ular kobra sebanyak lima ekor di area yang sama.
Anakan ular kobra tersebut memang tak berukuran besar, panjangnya kira-kira 20 sentimeter. Walau begitu, teror ular kobra ini membuat warga sekitar ketakutan dan resah.
Warga yang resah akhirnya meminta bantuan Damkar dan pawang ular. Hari Jumat (6/12), petugas Damkar melakukan penyisiran dan kembali menemukan dua ekor anak ular kobra.
Tak berhenti di sana, warga ditemani komunitas reptil kembali melakukan penyisiran dan menemukan lagi dua ekor anak kobra.
Induk Ular Kobra Masih Buron
Setelah dilakukan penyisiran berulang kali selama lima hari berturut-turut, warga berhasil menangkap 29 ekor anak ular kobra. Hasil penemuan puluhan ular berbisa ini, kemudian diamankan Damkar dan komunitas reptil.
2019 Merdeka.com/Rishad Noviansyah
Walau sudah puluhan ekor anak ular tertangkap, induk ular kobra dan sarangnya belum ditemukan. Masih ada kemungkinan anakan ular akan kembali muncul, mengingat ular kobra dapat menghasilkan puluhan hingga ratusan butir dalam sekali bertelur.Hingga saat ini, Senin (9/12), warga masih was-was dan terus melakukan penyisiran di kawasan perumahan mereka.
Warga Ketakutan
Hari Cahyo sudah mengimbau warganya untuk terus berhati-hati dan tetap waspada. Warga juga akan terus melakukan kerja bakti untuk mencari sarang dan induk ular kobra yang belum ditemukan."Setelah banyak ular yang ditangkap, sekarang warga mulai merasa sedikit tenang. Namun begitu, kami sudah mengimbau warga untuk tetap berhati-hati," jelas Hari. Teror ular kobra ini tentu membuat warga ketakutan dan dipenuhi rasa khawatir. Mengingat ular kobra adalah ular berbisa yang berbahaya dan bisa menyerang manusia kapan saja.
Aktivitas Warga Terganggu
Menyusul kejadian teror yang belum mereda, kegiatan belajar membaca Alquran di musala terpaksa harus dihentikan sementara. Mengingat kemunculan anak ular kobra selalu berada di sekitar musala.Kekhawatiran ini juga menghantui para orang tua. Mereka khawatir anak ular kobra yang berukuran kecil ini bisa membahayakan anak-anak yang sedang bermain di teras atau depan rumah. Untuk mengurangi kekhawatiran, kerja bakti terus dilakukan. Kejadian fenomenal ini menjadi viral hingga saat ini.
Penyebab Kemunculan Ular di Pemukiman Warga
Kejadian teror ular seperti di Citayam ternyata juga terjadi di berbagai daerah, salah satunya Jember. Fenomena ini dianggap sebagai gejala tahunan oleh Panji Petualang, mengingat sudah memasuki musim penghujan.
2018 Men's health
"Penyebab utamanya adalah kerusakan habitat," jelas Panji saat diwawancara mengenai fenomena teror ular ini.
Panji juga menambahkan, habitat asli ular semakin hari semakin rusak. Dan, hal itulah yang memaksa ular untuk keluar dari habitat aslinya untuk bertahan hidup.Selain kerusakan habitat asli, kondisi kebersihan lingkungan juga bisa menjadi faktor penyebab kemunculan ular di pemukiman warga. Seperti lingkungan yang kotor dan keberadaan tikus. (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga khawatir ular tersebut masuk ke rumah dan menggigit mereka.
Baca SelengkapnyaKemunculan ular tersebut sontak menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaBeruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Baca SelengkapnyaUlar tersebut memiliki panjang sekitar lima meter. Kemunculan ular king kobra ini terjadi di wilayah Dukuh Maja, Kuningan, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBangkai-bangkai ular itu ditemukan di tempat yang dulunya rawa.
Baca SelengkapnyaTiga ular piton besar sekaligus bersarang di plafon rumah warga.
Baca SelengkapnyaMunculnya ular hijau di jalan raya secara tiba-tiba membuat macet jalanan.
Baca SelengkapnyaUlar-ular yang ditemukan berbagai ukuran, terbesar memiliki panjang 4 meter dengan berat 20 kg.
Baca SelengkapnyaUkuran panjang ular-ular tersebut pun bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 4 meter dengan berat mencapai sekitar 20 kg.
Baca SelengkapnyaAda beragam faktor mengapa India menjadi 'sarang' ular berbisa.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca Selengkapnya