Apa Itu Baby Blues, Kenali Penyebabnya dan Perbedaan dengan Depresi Pasca Melahirkan
Merdeka.com - Masih banyak wanita maupun pria yang tidak mengerti apa itu baby blues. Meski gejalanya terkadang terlihat sepele, namun baby blues bisa berdampak negatif. Baik bagi si ibu maupun bayinya. Untuk itu, baby blues harus segera ditangani oleh ahli.
Tahukah kalian, baby blues dan depresi pasca melahirkan berbeda. Namun, keduanya saling terkait dan bisa dialami ibu usai melahirkan. Lantas apa itu baby blues dan perbedaannya dengan depresi pasca melahirkan?
Melansir dari Alodokter, Selasa (11/5), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang dirasakan ibu ketika alami baby blues? Ibu yang mengalami baby blues akan merasakan perasaan sedih, marah, cemas, dan lelah.
-
Apa perbedaan utama Baby Blues dan depresi pasca melahirkan? 'Kalau baby blues itu kurang dari dua minggu jadi sifatnya lebih sementara, sedangkan depresi post partum durasinya harus lebih dari dua minggu jadi kesedihan dan suasana hati yang depresi itu menetap nggak mudah mereda,' ungkap Danti.
-
Kapan baby blues biasanya dialami ibu? Baby blues dapat dialami oleh seorang ibu selama beberapa hari hingga dua minggu.
-
Apa yang menyebabkan baby blues membuat ibu mudah tersinggung? Ibu-ibu baru yang mengalami baby blues sering kali menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung. Situasi yang sebelumnya tidak mengganggu dapat tiba-tiba memicu reaksi emosional.
-
Kenapa ibu bisa depresi setelah melahirkan? Penurunan hormon setelah melahirkan bisa memengaruhi psikologis seorang ibu hingga menyebabkan depresi pasca persalinan yang dikenal sebagai postpartum blues.
-
Apa penyebab Baby Blues? Baby blues umumnya disebabkan oleh perubahan fisiologis yang terjadi setelah melahirkan. Intensitas perubahan ini kemudian dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis.
Apa Itu Baby Blues?
Masih banyak wanita maupun pria yang belum mengerti apa itu baby blues. Padahal sekitar 80 persen wanita yang usai melahirkan mengalami baby blues. Meski gejalanya terkadang tampak sepele, namun jangan anggap remeh baby blues.
Baby blues mampu berdampak negatif bagi ibu maupun bayinya. Untuk itu, baby blues harus segera ditangani oleh ahlinya. Lantas apa itu baby blues? Baby blues adalah sebuah gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu pasca melahirkan.
©Pixabay/blankita_ua
Kondisi ini akan membuat ibu mudah sedih, gelisah, lelah, marah, menangis tanpa alasan yang jelas dan sulit berkonsentrasi. Baby blues bisa dirasakan sejak minggu pertama usai melahirkan. Pada umumnya baby blues akan bertahan hingga 2 minggu.
Keluhan memang tidak selalu dirasakan. Gejala atau keluhan tersebut akan hilang timbul dengan sendirinya. Meski begitu, keluhan-keluhan itu harus diatasi dengan baik dan benar. Agar tidak berkembang menjadi depresi pasca melahirkan (postpartum depression).
Penyebab Baby Blues
Setelah mengetahui apa itu baby blues, kini saatnya mengenali penyebab-penyebab baby blues. Hingga saat ini, penyebab baby blues masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang mampu memicu terjadinya baby blues.Berikut penyebab-penyebab terjadinya baby blues:1. Perubahan HormonUsai melahirkan, para wanita akan mengalami perubahan kadar hormon yang cukup drastis. Hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan menurun. Hal ini mampu menyebabkan perubahan kimia di otak serta dapat memicu terjadinya perubahan suasana hati atau mood swing.2. Kesulitan BeradaptasiPenyebab baby blues kedua yakni kesulitan beradaptasi. Terlebih pada perubahan dan tanggung jawab baru sebagai seorang ibu. Hal inilah yang terkadang memicu timbulnya baby blues. Banyak ibu baru yang merasa kerepotan atau kewalahan mengurus segalanya sendiri. Termasuk mengurus kebutuhan buah hati. 3. Kurang TidurSiklus tidur bayi baru lahir tentu belum teratur. Hal ini menyebabkan si ibu harus terjaga di malam hari dan tentu saja menyita banyak waktu tidur. Kurangnya waktu tidur yang terjadi terus menerus akan membuat sang ibu tidak nyaman dan kelelahan. Sehingga bisa memicu terjadinya baby blues.
Cara Mengatasi Baby Blues
Sudah tahu akan apa itu baby blues dan gejalanya, pahami juga cara mengatasinya. Agar keluhan yang dirasakan si ibu bisa berkurang dan tidak menjadi depresi pasca melahirkan. Baby Blues biasanya akan hilang dengan sendirinya.Namun, kondisi tersebut tetap harus dikelola dengan baik saat ibu mengalaminya. Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi baby blues, meliputi:1. Jangan Bebani DiriJangan paksakan diri untuk mengerjakan semuanya sendiri. Kerjakan apa yang memang sanggup untuk dikerjakan. Bila merasa kewalahan, jangan malu untuk meminta bantuan orang-orang terpercaya atau terdekat. Baik itu dalam mengurus si kecil ataupun pekerjaan rumah.
©iStockphoto
2. Tidur CukupPastikan waktu tidur si ibu tercukupi. Kalian bisa memanfaatkan waktu tidur si kecil untuk si ibu juga ikut tidur. Bukan hanya itu, jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan saat si kecil terbangun di malam hari. Terutama saat kalian masih membutuhkan tidur untuk memulihkan tenaga. 3. Rajin Olahraga & Pola Makan SehatPara ibu muda disarankan untuk berolahraga secara rutin. Hal ini rupanya mampu membantu mengatasi baby blues yang dialami. Tidak hanya mengalihkan perhatian dan rasa cemas saja. Olahraga secara rutin juga mampu membantu meningkatkan kualitas tidur dan mood. Ibu juga disarankan untuk mengonsumsi makanan berkualitas. Hindari mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana seperti kue kering kemasan, sirup dan roti putih.4. Berbagi CeritaIbu baru juga bisa berbagi cerita mengenai perasaan yang dialami. Tak perlu ke tetangga atau saudara bila dirasa malu untuk mengatakannya. Ibu bisa mencoba berbagai cerita dan perasaannya kepada pasangan. Lagi pula, pasangan merupakan keluarga yang paling dekat saat itu dengan kalian.
Gejala Depresi Pasca Melahirkan
Apabila gejala baby blues belum kunjung membaik setelah 2 minggu, kalian harus waspada. Ada kemungkinan si ibu mengalami depresi pasca melahirkan. Tahukah kalian, depresi pasca melahirkan mampu menyebabkan kekhawatiran yang cukup berat. Sehingga membuat ibu bisa merasa putus asa, tidak berharga, sedih hingga merasa tidak adanya ikatan dengan bayi (bonding).Jika sudah begini, si ibu harus segera memeriksakan diri ke psikolog ataupun psikiater. Ikatan ibu dan anak bisa tidak terjalin dengan baik jika tidak segera ditangani. Bahkan, dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi berat di masa akan datang. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naftalia membagikan cara selanjutnya dalam mengatasi baby blues setelah melahirkan, melalui teknik relaksasi
Baca SelengkapnyaKondisi pasca persalinan yang dialami bisa menyebabkan ibu mengalami berbagai macam hal. Kindisi ini termasuk baby blues dan depresi pasca melahirkan.
Baca SelengkapnyaBaby blues banyak dialami ibu baru. Butuh support dari keluarga terutama pasangan untuk membantu ibu dalam masa transisi menjadi ibu baru.
Baca SelengkapnyaVera menyampaikan, kondisi baby blues maupun depresi pada perempuan selepas melahirkan bisa berdampak buruk pada kesejahteraan ibu maupun bayi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 50-80% ibu melahirkan mengalami baby blues, dibutuhkan support dari keluarga untuk mengurangi dampak baby blues
Baca SelengkapnyaBaby Blues dan Postpartum Depression (PPD) bisa dialami oleh sebagian besar ibu setelah melahirkan.
Baca SelengkapnyaBaby blues adalah kondisi piskologis yang umum dialami ibu setelah melahirkan.
Baca SelengkapnyaBaby Blues Syndrome adalah perasaan sedih berlebihan, mudah marah, dan cemas pada ibu yang baru melahirkan.
Baca SelengkapnyaDepresi pasca melahirkan adalah hal yang penting untuk dipelajari dan disadari kemunculannya.
Baca SelengkapnyaKorban menderita luka bakar 90 persen dan akhirnya meninggal dunia
Baca SelengkapnyaBaby blues yang dialami oleh seorang ibu sebaiknya tidak menghalangi upaya pemberian ASI terutama pada bayi yang baru lahir.
Baca SelengkapnyaMunculnya depresi pasca melahirkan atau post partum blues pada ibu bisa disebabkan karena hormon setelah melahirkan.
Baca Selengkapnya