Apakah Ceker Ayam Mengandung Kolesterol? Fakta dan Mitos Seputar Makanan Favorit
Berikut ini adalah penjelasan apakah ceker ayam mengandung kolesterol.

Ceker ayam merupakan salah satu bagian ayam yang populer dikonsumsi di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia. Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang gurih membuat ceker ayam banyak digemari sebagai camilan atau lauk pendamping. Namun, di balik kelezatannya, muncul kekhawatiran mengenai kandungan kolesterol dalam ceker ayam. Apakah benar ceker ayam mengandung kolesterol tinggi? Mari kita telusuri fakta seputar nutrisi dan dampak kesehatan dari mengonsumsi ceker ayam.
Kandungan Nutrisi dalam Ceker Ayam
Sebelum membahas lebih jauh tentang kolesterol, penting untuk mengetahui komposisi nutrisi yang terkandung dalam ceker ayam. Dalam 100 gram ceker ayam, terdapat beragam zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh:
- Kalori: sekitar 215 kkal
- Protein: 19,5 gram
- Lemak: 14,5 gram
- Karbohidrat: 0,2 gram
- Kalsium: 90 mg
- Zat besi: 0,9 mg
- Vitamin A: 30 mikrogram
- Folat (vitamin B9): 85 mikrogram
Selain itu, ceker ayam juga mengandung fosfor, selenium, zinc, kolin, vitamin B kompleks, dan vitamin K. Yang menarik, sekitar 70% dari total protein dalam ceker ayam adalah kolagen, yaitu protein struktural yang penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat.
Namun, yang menjadi perhatian utama adalah kandungan lemak dan kolesterolnya. Dalam 100 gram ceker ayam, terdapat sekitar 84 mg kolesterol, yang setara dengan 28% dari asupan kolesterol harian yang disarankan untuk orang dewasa (300 mg). Selain itu, ceker ayam juga mengandung 5,5 gram lemak tak jenuh per 100 gram.
Fakta Seputar Kolesterol dalam Ceker Ayam
Meski mengandung kolesterol, penting untuk memahami beberapa fakta berikut:
- Kolesterol dalam makanan tidak selalu berdampak langsung pada kadar kolesterol darah. Tubuh memiliki mekanisme untuk mengatur produksi kolesterol internal berdasarkan asupan dari makanan.
- Lemak jenuh memiliki pengaruh lebih besar terhadap peningkatan kolesterol darah dibandingkan kolesterol dari makanan.
- Ceker ayam mengandung lebih banyak lemak tak jenuh dibandingkan lemak jenuh, yang relatif lebih baik untuk kesehatan jantung.
- Kandungan kolagen dalam ceker ayam memiliki manfaat kesehatan tersendiri, terutama untuk kesehatan kulit dan sendi.
Dengan demikian, meskipun ceker ayam mengandung kolesterol, dampaknya terhadap kesehatan bergantung pada berbagai faktor, termasuk jumlah yang dikonsumsi, cara pengolahan, dan kondisi kesehatan individu.
Manfaat Kesehatan dari Mengonsumsi Ceker Ayam
Meskipun ada kekhawatiran tentang kandungan kolesterolnya, ceker ayam juga menawarkan beberapa manfaat kesehatan:
1. Mendukung Kesehatan Kulit
Kandungan kolagen yang tinggi dalam ceker ayam berperan penting dalam menjaga elastisitas dan kelembapan kulit. Kolagen merupakan komponen utama dari struktur kulit dan berperan dalam proses regenerasi sel-sel kulit. Konsumsi kolagen secara teratur telah terbukti dapat meningkatkan hidrasi kulit, mengurangi keriput, dan memperbaiki tekstur kulit secara keseluruhan.
2. Memperkuat Tulang dan Sendi
Selain baik untuk kulit, kolagen juga penting untuk kesehatan tulang dan sendi. Ceker ayam kaya akan glukosamin, kondroitin, dan mineral seperti kalsium yang mendukung kesehatan tulang. Konsumsi rutin dapat membantu mengurangi nyeri sendi, terutama pada penderita osteoartritis, serta mendukung kepadatan tulang, yang sangat bermanfaat dalam mencegah osteoporosis.
3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Gelatin yang terkandung dalam ceker ayam dapat membantu memperkuat lapisan usus, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan mendukung kesehatan mikrobioma usus. Hal ini dapat bermanfaat bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau kebocoran usus.
4. Sumber Protein Berkualitas
Dengan kandungan protein yang tinggi, ceker ayam menjadi sumber asam amino yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Protein juga penting untuk menjaga massa otot, terutama bagi lansia atau mereka yang sedang dalam program penurunan berat badan.
5. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Ceker ayam mengandung berbagai mineral dan vitamin yang berperan dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Zinc dan selenium yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh dan perlindungan terhadap stres oksidatif.
Risiko Kesehatan dari Konsumsi Ceker Ayam Berlebihan
Meskipun memiliki berbagai manfaat, konsumsi ceker ayam yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan:
1. Peningkatan Kadar Kolesterol
Meskipun dampak kolesterol dari makanan terhadap kadar kolesterol darah bervariasi antar individu, konsumsi berlebihan tetap dapat meningkatkan risiko hiperkolesterolemia, terutama bagi mereka yang sudah memiliki predisposisi genetik atau faktor risiko lainnya.
2. Penambahan Berat Badan
Dengan kandungan kalori yang cukup tinggi, konsumsi ceker ayam dalam jumlah besar dan frekuensi tinggi dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan, terutama jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
3. Risiko Kontaminasi
Ceker ayam, seperti bagian ayam lainnya, berisiko terkontaminasi bakteri patogen seperti Salmonella atau E. coli jika tidak diolah dengan benar. Penting untuk memastikan kebersihan dan kematangan ceker ayam sebelum dikonsumsi.
4. Peningkatan Asam Urat
Ceker ayam mengandung purin yang cukup tinggi. Bagi individu yang rentan terhadap asam urat atau gout, konsumsi berlebihan dapat memicu serangan atau memperburuk kondisi yang ada.
5. Interaksi dengan Obat-obatan
Bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan untuk menurunkan kolesterol, konsumsi ceker ayam dalam jumlah besar dapat mengurangi efektivitas obat-obatan tersebut.
Cara Aman Mengonsumsi Ceker Ayam
Untuk menikmati ceker ayam tanpa mengabaikan aspek kesehatan, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
1. Batasi Porsi dan Frekuensi
Konsumsi ceker ayam sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 1-2 kali seminggu, dengan porsi sekitar 100 gram per sajian. Hal ini membantu mengendalikan asupan kolesterol dan kalori dari ceker ayam.
2. Pilih Metode Memasak yang Sehat
Hindari menggoreng ceker ayam karena dapat menambah kandungan lemak jenuh. Sebagai gantinya, pilih metode memasak yang lebih sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang tanpa minyak tambahan.
3. Kombinasikan dengan Sayuran
Sajikan ceker ayam bersama dengan porsi sayuran yang besar. Serat dari sayuran dapat membantu mengikat sebagian kolesterol dan lemak, serta memberikan rasa kenyang lebih lama.
4. Perhatikan Bumbu dan Saus
Hindari penggunaan bumbu atau saus yang terlalu asin atau manis. Pilih rempah-rempah alami untuk menambah cita rasa tanpa menambah kalori atau sodium berlebih.
5. Seimbangkan dengan Diet Keseluruhan
Pastikan konsumsi ceker ayam menjadi bagian dari diet seimbang yang mencakup berbagai jenis makanan sehat lainnya, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati.