Ayah Ternyata Bisa Alami Baby Blues, Begini Gejala dan Cara Mengatasinya
Ayah juga dapat mengalami baby blues yang ditandai dengan gejala tertentu serta memiliki cara untuk mengatasinya.
Menjadi orang tua baru adalah sebuah perjalanan yang sangat menggembirakan. Namun, jangan keliru, tanggung jawab yang besar ini juga dapat memunculkan berbagai emosi yang bercampur aduk. Bagi kalian yang sudah berkeluarga, mungkin kalian sering mendengar istilah baby blues yang dialami oleh ibu. T
etapi ternyata ayah juga bisa merasakannya. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan baby blues pada ayah dan apakah mereka bisa mendapatkan dukungan yang diperlukan?Berikut ulasannya Rabu (23/10).
-
Apa saja gejala dari Baby Blues? Selama baby blues, perasaan ibu cenderung naik turun. Mood swing, rasa sedih yang luar biasa, mudah lupa, dan kesulitan berkonsentrasi adalah beberapa gejala umum. Ibu juga bisa menjadi lebih sensitif, sering menangis, dan merasa cemas karena takut tidak mampu merawat bayi dengan baik.
-
Apa penyebab Baby Blues? Baby blues umumnya disebabkan oleh perubahan fisiologis yang terjadi setelah melahirkan. Intensitas perubahan ini kemudian dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis.
-
Mengapa Baby Blues terjadi? Hingga kini, sayangnya belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan kondisi baby blues pada wanita melahirkan. Meski begitu, faktor genetik, perubahan fisik, dan masalah emosional dalam memicu baby blues.
-
Bagaimana cara mengatasi Baby Blues? Meskipun gejalanya bisa intens, perasaan ini masih bisa diatasi.
-
Apa itu Baby Blues Syndrome? Baby Blues Syndrome adalah kondisi emosional yang dialami oleh ibu setelah melahirkan. Gejala utamanya termasuk perasaan sedih berlebihan, mudah marah, dan cemas.
-
Kenapa Baby Blues Syndrome bisa terjadi? Menurut Siloam Hospitals, penyebab Baby Blues Syndrome ada empat hal. Kesulitan beradaptasi sebagai ibu, perubahan hormon drastis, kurang tidur akibat pola tidur bayi yang tidak teratur, dan riwayat gangguan mental sebelumnya.
1. Mengalami Kecemasan Berlebihan
Salah satu gejala yang sering muncul adalah kecemasan yang berlebihan. Anda mungkin merasa khawatir tentang berbagai hal, seperti kesehatan bayi, situasi keuangan keluarga, serta kemampuanmu sebagai seorang ayah.
Langkah Mengatasinya:
- Ungkapkan Perasaanmu: Jangan biarkan kekhawatiranmu terpendam sendirian. Cobalah untuk berbicara dengan pasangan atau teman yang sudah berpengalaman dalam menjadi ayah. Mereka bisa memberikan perspektif dan dukungan yang kamu butuhkan.
- Peroleh Informasi: Pengetahuan merupakan kekuatan. Bacalah buku atau artikel mengenai pengasuhan bayi agar kamu merasa lebih siap dan percaya diri.
Anda mungkin menyadari bahwa emosi Anda lebih mudah tersulut atau menjadi lebih sensitif dibandingkan biasanya. Situasi-situasi kecil yang sebelumnya tidak mengganggu kini dapat memicu rasa jengkel yang cukup besar. Dalam menghadapi kondisi ini, penting untuk menemukan cara yang efektif untuk mengelola emosi Anda.
Langkah Mengatasinya:
- Latihan Pernapasan: Ketika perasaan marah muncul, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan. Teknik pernapasan ini dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan ketegangan yang ada.
- Ambil Waktu untuk Diri Sendiri: Jangan ragu untuk meminta waktu sendiri. Berikan diri Anda kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan energi agar bisa lebih siap menghadapi tantangan berikutnya.
Merasa Terus Menerus Lelah
Kekurangan tidur adalah masalah umum yang sering dialami oleh orang tua baru, dan kondisi ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Rasa lelah yang berkepanjangan dapat menyebabkan perasaan tertekan dan meningkatkan kemarahan.
Langkah Mengatasinya:
- Bagikan Tugas dengan Pasangan: Cobalah untuk membagi tanggung jawab dalam merawat bayi dengan pasangan. Hal ini akan membantu kalian berdua untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
- Manfaatkan Waktu Tidur Bayi: Gunakan kesempatan saat bayi tidur untuk beristirahat. Meskipun hanya sejenak, waktu istirahat ini sangat berharga.
Ketertarikan Terhadap Hobi Memudar
Jika Anda merasa kehilangan ketertarikan terhadap aktivitas yang sebelumnya Anda sukai, hal ini bisa jadi pertanda adanya baby blues. Anda mungkin mengalami perasaan kehilangan identitas dan kesulitan untuk menikmati waktu bersantai.
Langkah Mengatasinya:
- Jadwalkan Waktu untuk Hobi: Meskipun waktu luang Anda mungkin terbatas, cobalah untuk tetap menyisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda cintai. Ini dapat membantu Anda menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
- Libatkan Anggota Keluarga: Ajaklah anggota keluarga untuk ikut serta dalam hobi Anda. Sebagai contoh, jika Anda suka berwisata, ajak pasangan dan anak untuk berpartisipasi. Ini adalah cara yang baik untuk tetap terhubung dengan hobi sekaligus mempererat hubungan dengan keluarga.
Merasa Tidak Memiliki Nilai
Merasa tidak berharga atau merasa kurang berarti bisa menjadi tanda yang serius dari baby blues. Mungkin kamu merasakan ketidakmampuan dalam menjalankan peran sebagai ayah dengan baik atau merasa kurang dihargai oleh orang-orang di sekitarmu.
Langkah Mengatasinya:
- Temukan Dukungan Profesional: Jika perasaan ini terus berlanjut, sebaiknya kamu mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan konselor atau psikolog. Mereka dapat membantu kamu dalam menemukan cara untuk mengatasi perasaan yang mengganggu tersebut.
- Berfokus pada Pencapaian Kecil: Rayakan setiap pencapaian kecil yang berhasil kamu capai sebagai seorang ayah. Setiap langkah kecil dalam merawat anak adalah sebuah pencapaian yang berarti. Ingatlah bahwa kamu sedang dalam proses belajar dan tumbuh.
Kesulitan Berkomunikasi
Gejala baby blues juga dapat dialami oleh ayah, salah satunya adalah kesulitan dalam berkomunikasi dengan pasangan. Mereka sering merasa terasing atau tidak dipahami oleh orang terdekatnya.
Langkah Mengatasinya:
- Menentukan waktu khusus untuk berbicara secara terbuka dengan pasangan mengenai perasaan dan kekhawatiran yang dirasakan.
- Menerapkan teknik komunikasi yang efektif, seperti mendengarkan dengan penuh perhatian, bisa membantu meningkatkan hubungan dan saling pengertian.
Kecenderungan Mengisolasi Diri
Gejala baby blues yang sering dialami oleh seorang ayah adalah kecenderungan untuk mengisolasi diri dan lebih suka menyendiri. Dia merasa dorongan untuk menjauh dari interaksi sosial dan merasakan perasaan terasing dari lingkungan sekitarnya.
Langkah Mengatasinya:
- Usahakan untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga meskipun mengalami kelelahan.
- Bergabung dalam pertemuan atau kelompok dukungan bagi ayah baru dapat menjadi cara yang efektif untuk berbagi pengalaman sekaligus mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
Menjadi seorang ayah baru tentu saja menghadirkan berbagai tantangan, tetapi ingatlah bahwa kamu tidak sendirian dalam perjalanan ini. Banyak ayah lain yang juga merasakan hal serupa. Dengan mengenali gejala-gejala baby blues dan mencari solusi untuk mengatasinya, kamu bisa melewati masa sulit ini dengan lebih baik. Ingatlah bahwa kamu adalah ayah yang hebat dan sedang berusaha sebaik mungkin untuk keluargamu. Teruslah berjuang!