Canggih, Otak Bocah Ini Pintar Juara I International Abacus World Competition
Merdeka.com - Indonesia menjadi ladang bagi anak-anak yang penuh dengan prestasi. Salah satunya adalah Archangels Hendrik Meo Tnunay.
Ia adalah bocah asal Kupang, Nusa Tenggara Timur yang berhasil meraih prestasi sebagai juara 1 dalam kompetisi tingkat dunia Abacus World Competition.
Seperti apa kepandaian otak bocah tersebut? Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Dimana kompetisi internasional diadakan? 'Yang kita kirim adalah pemenang pada tahun 2022 dan kompetisi akan berlangsung pada bulan Februari 2024,' kata Ketua HFLA Bali, I Gusti Ngurah Putu Yudy Suardana, Sabtu (25/11) saat acara pengumuman hasil ROTY 2023 di kampus Meditterrania, Bali.
-
Apa yang baru saja dicapai anak Komeng? Keduanya lulus dari International Islamic School (IISS). Komeng mengaku tak keberatan membiayai pendidikan anaknya yang mahal. “Ya enggak apa-apa, kalau buat pendidikan apapun saya usahain walaupun saya tidak makan tiga tahun,“
-
Siapa yang menjadi juara D'Academy 1? Ia berhasil meraih posisi runner-up, berada di bawah Lesti Kejora yang keluar sebagai pemenang dalam ajang tersebut.
-
Siapa yang lolos ikut lomba matematika di Singapura? Sheva, anak keempat Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama, baru aja masuk SD tapi udah bikin kehebohan dengan prestasinya yang luar biasa!
-
Siapa yang berprestasi gemilang? Niquita Juan telah menyelesaikan studinya di IFA Paris, Prancis. Ia meraih gelar wisuda pada tanggal 13 Juli 2023, namun kabar bahagia ini baru diumumkan oleh keluarga pada hari ini, Selasa (8/8). Setelah upacara wisuda, Niquita Juan kini memegang gelar Sarjana (S1) dalam bidang Bisnis Fashion dan Manajemen Prancis dan Eropa.
-
Siapa yang menjadi juara Qari tingkat nasional? Ridho mengungkapkan jika dirinya sudah mondok di pesantren sejak kelas 5 SD. Keahliannya dalam membaca Al-Quran pun membawanya meraih berbagai prestasi. Pada tahun 2019 ia berhasil menjadi Qari juara tingkat provinsi hingga nasional.
Juara 1 Kompetisi Tingkat Dunia
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Biro Umum Setda Provinsi NTT
Archangels Hendrik Meo Tnunay atau yang lebih akrab disapa Nono itu baru saja memperoleh prestasi dengan mendapatkan juara 1 International Abacus World Competition.
Siswa 8 tahun yang berasal dari SD Inpres Buraen 2 ini memiliki kemampuan yang luar biasa dalam hal berhitung dan mengalahkan 7000 siswa dari seluruh dunia diikuti oleh Qatar dan USA.
Siswa kelas dua SD itu merupakan anak pertama dalam sejarah Indonesia yang berhasil menjuarai kompetisi tersebut sejak berdirinya pada tahun 2003.
Selesaikan 152.010 Soal
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Biro Umum Setda Provinsi NTT
Pada kompetisi tersebut, Nono berhasil menyelesaikan 15.201 file dalam jangka waktu satu tahun. Setiap file mengandung 10 soal.
Sehingga total soal yang mampu dikerjakan oleh Nono adalah 152.010 soal yang diujikan dalam bentuk virtual dan listen dalam bahasa Inggris.
Sedangkan posisi kedua dan ketiga yang ditempati oleh Qatar dan USA, hanya mampu mengerjakan setengah dari soal yang dikerjakan oleh Nono.
Pamer Kemampuan di Depan Gubernur
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Biro Umum Setda Provinsi NTT
Dalam sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Biro Umum Setda Provinsi NTT, terlihat bahwa Nono tengah memamerkan skill berhitungnya di depan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
Nono pun tampak bisa menjawab semua soal matematika yang ditanyakan kepadanya. Nono menjawab dengan cepat tanpa menggunakan alat bantu apapun.
Gubernur Bangga
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Biro Umum Setda Provinsi NTT
Pak Gubernur pun dibuat bangga dan takjub dengan kemampuan yang dimiliki oleh Nono dan ia mengatakan peran guru sangatlah penting untuk membawa anak agar memiliki otak yang cerdas.
"Saya merasa senang dan bangga melihat anak seperti nono yang cerdas dan membanggakan NTT tetapi juga dunia dan peran guru yang sangat penting dan baik dalam dunia pendidikan membawa anak yang cerdas," ungkap Gubernur.
Abacus World Competition
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Biro Umum Setda Provinsi NTT
Abacus World Competition adalah sebuah wadah perlombaan matematika yang diikuti oleh seluruh siswa Abacus Gym di seluruh dunia.
Adapun pemenang dari perlombaan ini dihitung berdasarkan skor yang dihitung dari jumlah file yang dikerjakan oleh siswa selama satu tahun. Satu file terdiri dari 10 soal. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memberikan pertanyaan matematika kepada anak-anak di Papua
Baca SelengkapnyaDalam waktu dekat ia akan berangkat ke Jepang sebagai penerima beasiswa.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!
Baca SelengkapnyaBocah 11 tahun ini sudah ikut kejuaraan karate sejak duduk di bangku kelas 2 SD
Baca SelengkapnyaPeraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian 2023, Ipda Irfan Urane Azis ternyata memiliki prestasi dalam bidang Matematika. Bakatnya tersebut disadari sejak SD.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca SelengkapnyaPara peserta tersebut mengikuti pembukaan yang berlangsung di Hotel El Royale, Banyuwangi, Selasa (12/11) malam.
Baca SelengkapnyaDengan fisik yang terbatas tidak menyurutkan semangatnya dalam menekuni cabang olahraga Catur hingga menjadi Grandmaster.
Baca SelengkapnyaIni terlihat dari anak-anak Papua yang pintar Matematika dengan metode pembelanjaran GASING.
Baca SelengkapnyaBocah SD bernama Muhammad Novan Alfaridzi mencuri perhatian dunia sains internasional.
Baca SelengkapnyaSebelum masuk ke Pelatnas PBSI, Komang Ayu Cahya Dewi dikenal sebagai atlet muda di bawah naungan PB Djarum sejak tahun 2016 lalu.
Baca SelengkapnyaMatematika pelajaran yang masih dianggap sulit bagi sebagian siswa sekolah.
Baca Selengkapnya