Daftar Kekejaman Israel Terhadap Bayi Palestina di Gaza: Dibunuh Langsung & Perlahan
Serangan Israel di Gaza menyebabkan kematian bayi-bayi Palestina akibat kedinginan dan serangan langsung, menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam.

Israel kembali menyerang Gaza sejak Selasa (18/3) dini hari. Gencatan senjata pun runtuh dan rezim zionis kembali melanjutkan genosidanya terhadap warga Palestina yang berada di Gaza.
Serangan itu pun semakin menunjukkan kebengisan Israel terhadap warga Palestina. Akibat serangan itu, 436 warga Palestina meninggal dunia.
Mirisnya menurut data Kementerian Kesehatan di Gaza, dari jumlah tersebut, 42 persen merupakan anak-anak dan bayi tak berdosa.
Dikutip dari Middle East Eye, Israel membunuh 183 bayi dan anak-anak dalam dua hari. Media sosial dibanjiri dengan komentar orang-orang yang berduka atas syahidnya anak-anak tak berdosa tersebut.
Diketahui, Israel telah banyak membunuh bayi di Gaza sejak genosida yang dilakukannya. Laporan-laporan mengungkapkan bahwa banyak bayi yang meninggal akibat kedinginan ekstrem dan serangan langsung, menunjukkan betapa mengerikannya situasi di Gaza.
Dalam kondisi pengungsian yang sangat memprihatinkan, bayi-bayi ini menjadi korban dari konflik yang berkepanjangan. Berikut ulasannya.
Israel Kembali Genosida Gaza, 183 Bayi Wafat

Sejak Selasa (18/3) dini hari, militer Israel kembali membombardir Jalur Gaza. Akibatnya, 436 warga Palestina di Gaza wafat.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Gaza, sekitar 42 persen dari korban jiwa merupakan anak-anak dan bayi yang tak bersalah. Laporan dari Middle East Eye menyebutkan bahwa dalam kurun waktu dua hari, Israel telah menewaskan 183 bayi dan anak-anak.
Kejadian tragis ini memicu gelombang kesedihan di media sosial, di mana masyarakat dunia berduka atas kehilangan nyawa anak-anak yang tidak berdosa.
“Israel mungkin dapat membunuh kami sesuka hati, membakar kami hidup-hidup, dan mencabik-cabik tubuh kami, tetapi mereka tidak akan pernah bisa menghapus kami dari tanah kami,” ujar Ramy Abdu, seorang aktivis hak asasi manusia, melalui akun X.
Ramy sendiri kehilangan keponakan laki-laki dan perempuannya akibat serangan tersebut.
“Keadilan dan pertanggungjawaban pasti akan datang, tidak peduli seberapa lama waktu yang dibutuhkan.”
Kematian Bayi Akibat Kedinginan di Gaza

Banyak bayi Palestina di Gaza meninggal akibat hipotermia, yang disebabkan oleh kondisi pengungsian yang sangat buruk. Menurut laporan, banyak keluarga yang terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat yang tidak mampu melindungi mereka dari cuaca dingin, terutama di musim dingin.
Kekurangan selimut, pakaian hangat, dan akses ke tempat berlindung yang layak semakin memperburuk keadaan.
Blokade Israel juga menjadi faktor yang memperburuk situasi, karena menghambat masuknya bantuan kemanusiaan. Tanpa akses yang memadai ke bantuan, banyak bayi terpaksa menghadapi risiko kematian akibat kedinginan.
Data menunjukkan bahwa jumlah bayi yang meninggal akibat hipotermia meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir.
“Kondisi di Gaza sangat memprihatinkan, dan kami melihat banyak bayi yang tidak mendapatkan perlindungan yang layak,” ungkap seorang relawan kemanusiaan yang bekerja di lokasi.
Hal ini menegaskan betapa seriusnya krisis kemanusiaan yang dihadapi oleh warga Gaza, khususnya bagi bayi-bayi yang rentan.
Kematian Bayi Akibat Serangan Langsung

Selain kematian akibat kedinginan, banyak bayi di Gaza juga menjadi korban serangan langsung dari Israel. Serangan ini sering kali menargetkan lokasi-lokasi yang dianggap aman, mengakibatkan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak.
Laporan menunjukkan bahwa serangan ini tidak hanya menghancurkan infrastruktur, tetapi juga merenggut nyawa orang-orang yang tidak bersalah.
“Kami terus melihat serangan yang tidak membedakan antara militer dan warga sipil, dan ini sangat mengkhawatirkan,” kata seorang aktivis hak asasi manusia.
Hal ini menunjukkan bahwa serangan Israel di Gaza telah menciptakan situasi yang sangat berbahaya bagi warga sipil, terutama anak-anak yang seharusnya dilindungi.
Dalam satu insiden tragis, seorang bayi berusia dua tahun menjadi korban serangan yang menargetkan wilayah Tepi Barat. Peluru yang mendarat di kepalanya mengakhiri hidupnya secara tragis, menambah daftar panjang korban jiwa akibat kekerasan yang terus terjadi.
Situasi ini semakin memperlihatkan betapa tidak berdayanya warga Palestina dalam menghadapi serangan yang terus berlanjut.
Kekejaman Israel Harus Segera Dihentikan

Situasi di Gaza sangat memprihatinkan, dan banyak pihak menyerukan perlunya upaya internasional untuk menghentikan kekerasan. Banyak organisasi kemanusiaan mendesak agar akses bantuan kemanusiaan dibuka kembali untuk membantu mereka yang paling membutuhkan.
Tanpa adanya tindakan nyata dari komunitas internasional, krisis kemanusiaan ini diprediksi akan terus memburuk.
“Kami membutuhkan dukungan dari seluruh dunia untuk menghentikan kekerasan dan memberikan perlindungan bagi warga sipil, terutama anak-anak,” ujar seorang juru bicara organisasi kemanusiaan.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya solidaritas global dalam menghadapi tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Jumlah korban jiwa yang sebenarnya mungkin lebih tinggi dari yang dilaporkan, mengingat kesulitan akses dan pelaporan di tengah konflik. Kekejaman Israel terhadap warga Palestina harus segera dihentikan!