Ditanya Kiky Saputri Masuk PSI Mau Menangkan Gibran, Kaesang bilang 'Survei Sudah Bagus Ngapain Dibantu'
Berikut jawaban Kaesang Pangarep saat ditanya alasan masuk PSI karena ingin menangkan Gibran.
Berikut jawaban Kaesang Pangarep saat ditanya alasan masuk PSI karena ingin menangkan Gibran.
Ditanya Kiky Saputri Masuk PSI Mau Menangkan Gibran, Kaesang bilang 'Survei Sudah Bagus Ngapain Dibantu'
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.
Melihat hal itu, Kiky Saputri sempat menanyakan alasan Kaesang Pangarep ikut terjun ke politik karena ingin memenangkan Gibran. Mengingat kini Kaesang masuk dalam Partai Politik PSI dan menjabat sebagai ketua umum.
Lantas bagaimana jawaban Kaesang Pangarep saat ditanya alasan masuk PSI karena ingin menangkan Gibran?
Melansir dari akun YouTube Kiky Saputri Official, Selasa (12/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Dalam podcast bersama Kiky Saputri, Kaesang mengaku sebenarnya tetap memilih pengusaha dibanding politik. Namun, ada alasan tersendiri kenapa Ia akhirnya terjun ke dunia politik mengikuti jejak keluarganya.
"Kalau aku ditanyain, kemarin aku juga di podcast Putri Tanjung juga bilang ketika disuruh pilih politik atau pengusaha, pilih pengusaha," jelas Kaesang Pangarep.
YouTube Kiky Saputri Official
"Terus kenapa mau ke politik?," tanya Kiky Saputri.
"Ya menurutku ini adalah saat yang tepat untuk itu tadi yang kayak ada RUU Perampasan Aset apa gitu kan yang diperjuangkan sama anak-anak PSI. Itu harus diloloskan," jawab Kaesang.
YouTube Kiky Saputri Official
Mendengar hal itu, Kiky lantas menanyakan apakah ada alasan terselubung dari masuknya Kaesang di dunia politik. Seperti misalnya ingin memenangkan Gibran dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Bukan mau memenangkan Mas Gibran?," tanya Kiky.
"Nggak, aku mau memenangkan PSI kok," kata Kaesang.
YouTube Kiky Saputri Official
"Tadi katanya Erina, Keluarga, PSI. Berarti ganti Erina, PSI, keluarga. Kalau keluarga berarti menangin Mas Gibran dulu baru PSI," kata Kiky.
Lebih lanjut Kaesang menjelaskan bahwa meski sayang dengan keluarga bukan berarti harus dimenangkan.
"Loh beda, gini keluarga kan disayang bukan berarti dimenangkan," jawab Kaesang yang membuat semuanya bertepuk tangan.
"Ya tapi tetap lah, tapi kan survei sudah bagus. Ngapain dibantu juga kan," tambahnya.
YouTube Kiky Saputri Official
"Pasangan calon nomor urut 1 sama nomor 3 kan yang saling kejar-kejaran. Sedangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran kan naik terus. Mungkin sih kalau kita lihat secara trennya, bisa masuk 1 putaran," kata Kaesang.
"Ya mending aku bantuin PSI yang kita naiknya masih gini- gini (merangkak). Itu kan," sambungnya.
YouTube Kiky Saputri Official
"Oh berarti yang ini sudah Pede (percaya diri) menang," kata Kiky.
"Sudah, sudah menang ngapain dibantu kan gitu," ujar Kaesang.
Ditanya Kiky Saputri Masuk PSI Mau Menangkan Gibran, Kaesang 'Survei Udah Bagus Ngapain Dibantu'
Berikut jawaban Kaesang Pangarep saat ditanya alasan masuk PSI karena ingin menangkan Gibran.
Pasangan Prabowo-Gibran ini maju dengan nomor urutan 2 dalam Pilpres 2024 mendatang.
Sejak KPU menetapkan pasangan Capres-Cawapres, sudah ada sejumlah lembaga survei yang melakukan survei elektabilitas. Lembaga Survei Populi Center mencatat ada kenaikan dukungan terhadap Prabowo-Gibran dari pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.
Dijelaskan alasan kenaikan tersebut salah satunya adalah faktor pemilih Presiden Joko Widodo.
"Mendapat dukungan dari pemilih Jokowi. Dari sebelumnya 38,6 persen sekarang menjadi 55,9 persen,"
ungkap Peneliti Populi Center Dimas Ramadhan saat pemaparan survei secara daring, Senin (11/12).
merdeka.com
Secara elektabilitas masing-masing capres dan cawapres mengalami peningkatan. Elektabilitas Prabowo Subianto naik dari 35,1 persen pada November 2023, menjadi 40,7 persen di bulan Desember.Elektabilitas Gibran sebagai cawapres juga meningkat dari 24,8 persen pada November menjadi 31,8 persen.
Dari sisi kekuatan wilayah, Prabowo-Gibran juga naik. Suara di Sumatera pada November 39,6 persen menjadi 50,8 persen.
Di Jawa bagian Barat juga alami kenaikan dari 43,3 persen menjadi 51 persen. Begitu juga di Jawa bagian Timur dan Tengah, dari 39,1 persen menjadi 44,3 persen.
"Pada Indonesia bagian Timur terdapat penurunan dari 50,3 persen menjadi 40 persen. Meski demikian, Prabowo-Gibran Masih unggul di wilayah ini dibandingkan dua pasang calon lainnya," jelas Dimas.
Di sisi lain, Litbang Kompas juga merilis data survei terbarunya, terkait head to head elektabilitas calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Hasilnya, Gibran Rakabuming Raka teratas dengan selisih besar dibanding kandidat lainnya yakni Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.
"Gibran meraih 37,3% suara responden, Mahfud meraih 21,6% suara responden dan Muhaimin Iskandar (Gus Imin) meraih 12,7% suara responden," seperti dikutip dari akun Instagram Harian Kompas, Senin (11/12/2023).
Keunggulan Gibran saat head to head antar calon wakil presiden berbanding lurus dengan keunggulan Prabowo saat head to head antar calon presiden dengan Ganjar dan Anies. Diketahui, Prabowo meraih 39,7%, Ganjar meraih 18,0% dan Anies meraih 17,4%.
Tercatat dalam survei yang sama, Prabowo-Gibran meraih suara responden sebesar 39,3%, Anies-Muhaimin sebesar 16,7% dan Ganjar-Mahfud 15,3%.
Sebagai informasi, survei dilakukan secara tatap muka pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden.
Responden dipilih secara acak dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.