Dulu Panglima ABRI, Try Sutrisno Ternyata Pernah Gagal Atekad Gara-Gara Postur Tubuh
Merdeka.com - Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing ketika mendengar nama Try Sutrisno. Dia merupakan mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan Wakil Presiden RI ke-6.
Jenderal bintang empat ini memulai karier militernya sejak mendaftar di Sekolah Perwira Zeni yang kemudian bernama Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) pada tahun 1956.
Keinginannya untuk menjadi prajurit ternyata sudah ada sejak Try masih kecil. Namun, perjalanannya untuk menjadi tentara tidak selalu mudah. Try disebut pernah gagal seleksi karena postur tubuhnya yang kurang ideal. Simak ulasan selengkapnya:
-
Bagaimana karier militer Try Sutrisno? Try meniti karier militer yang gemilang dan mencapai pangkat Jenderal TNI. Ia menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-7 dari tahun 1988 hingga 1993. Selama masa jabatannya, ia terlibat dalam banyak operasi militer penting, termasuk dalam penanganan konflik separatis, yang menguji kepemimpinan dan kemampuan strategisnya.
-
Siapa Try Sutrisno? Melansir dari berbagai sumber, Try Sutrisno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 15 November 1935, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah politik dan militer Indonesia.
-
Bagaimana Try menjadi perwira TNI? Masa remaja yang akrab dengan kehidupan militer itu yang mendorong Try mendaftar menjadi taruna. Dia rela meninggalkan kampus untuk menjadi seorang perwira TNI.Try mendaftar ke Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) di Bandung. Namun perjalanannya juga tidak mudah. Try sempat dinyatakan gagal dalam tes. Walau sepintas postur try tampak tegap dan gagah, namun tulang bahunya sedikit miring.Hal ini disebabkan hobi Ty mengangkat beban saat masih remaja.
-
Kenapa Try Sutrisno ingin menjadi prajurit TNI? Di hatinya mulai muncul keinginan menjadi seorang prajurit TNI.
-
Apa posisi terakhir Try di TNI? Try kemudian menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Soeharto dari tahun 1993 hingga 1998.Karir yang sangat mengesankan bagi seorang perwira militer. Dari Letnan Dua, bisa menjadi RI-2.
-
Bagaimana Try Sutrisno bisa diterima di Atekad Bandung? Try kembali mengikuti tes. Hasilnya baik. Dia dinyatakan lulus dan berhak menempuh pendidikan di Atekad Bandung.
Try Sutrisno Pernah Gagal Daftar Atekad
Try Sutrisno lahir di Surabaya, pada 15 November 1935. Saat berusia 21 tahun dia memutuskan untuk menempuh pendidikan sebagai prajurit tentara. Walau sudah diterima di Fakultas Kedokteran Unair, impiannya menjadi seorang perwira militer rupanya belum hilang.
Try mendaftar Sekolah Perwira Zeni yang kemudian bernama Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) tahun 1956. Memiliki otak cerdas dan hobinya berolahraga, Try sempat sangat yakin dirinya bisa dengan mudah diterima.
Ternyata, Try justru gagal dalam seleksi lantaran postur tubuhnya yang dianggap kurang ideal. Try Sutrisno disebut memiliki bahu yang tinggi sebelah.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh hobi Try yang sangat menyukai olahraga angkat besi sejak masih duduk di bangku SMA. Maklum, saat itu dia melakukannya tanpa pelatih dan hanya bermodal alat seadanya.
Dipanggil Kembali
©2023 Merdeka.com
Tak disangka, setelah dinyatakan tidak lulus dia justru kembali dipanggil oleh Direktur Zeni AD, Brigadir Jenderal GPH Djatikusumo. Try kemudian dipanggil kembali untuk melakukan tes psikologi susulan. Hal ini pun menjadi salah satu kejadian langka. Biasanya jika calon sudah dinyatakan gugur, tidak akan menerima surat panggilan. Namun rupanya Brigjen Djatikusumo punya penilaian tersendiri pada sosok Try.Setelah menjalani pendidikan selama satu tahun, Try kemudian mendapatkan pengalaman pertamanya untuk ikut berperang. Saat itulah dia mengawali karier militer sebagai prajurit yang turut bertempur melawan Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik indonesia (PRRI).
Kepemimpinannya Menonjol
Sebagai Taruna, nilai Try terbilang rata-rata dan tidak terlalu istimewa. Namun yang menonjol adalah kepemimpinannya. Sejak awal Try sudah terlihat bisa memotivasi dan mengarahkan kawan-kawan seangkatannya.Demikian ditulis dalam buku Kasad Jenderal Try Sutrisno, Sosok Arek Suroboyo yang diterbitkan Disjarah tahun 2019. Pendidikan di Atekad cukup berat. Tak cuma latihan militer, sebagai perwira zeni mereka juga mempelajari teknik sipil.
©2022 Merdeka.com
Karier Militer Try Sutrisno
Setelah mengikuti perang pertamanya, lima tahun setelah itu Try kembali terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat. Dari tugas lapangan itu, Try kemudian mengenal baik sosok Soeharto yang saat itu sudah menjadi Panglima Komando Mandala berpangkat Mayor. Saat Soeharto jadi presiden, Try Sutrisno kemudian ditunjuk untuk menjadi ajudannya. Dari situlah karier Try Sutrisno meroket. Tahun 1978, Try diangkat menjadi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI/Udayana.Karir militer Try pun terus mengalami peningkatan. Pada awal 1988 ia dipromosikan menjadi Panglima ABRI (Pangab) menggantikan Jenderal TNI LB Moerdani. Try Sutrisno akhirnya memimpin ABRI selama 5 tahun, sejak 1988 hingga 1993. Ketika itu ABRI masih terdiri dari institusi TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan POLRI.
Jadi Wakil Presiden
Pada Februari 1993, Try Sutrisno pensiun dari dunia militer dan dicalonkan menjadi wakil presiden. Pencalonan Try itupun disetujui oleh Soeharto dan disahkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dia pun mendampingi Soeharto sejak tahun 1993 sampai 1998. Try Sutrisno tercatat menjadi wakil presiden Soeharto yang ketiga dari kalangan militer. Dia menjabat di kursi RI-2 persis setelah Sudharmono turun tahta.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaAjudan Jokowi Kompol Syarif menceritakan kisahnya saat ia berkali-kali daftar TNI dan ditolak.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita pria yang sempat tak lolos tes TNI AD karena divonis tumor tulang tapi kemudian justru lulus di TNI AL.
Baca SelengkapnyaBerikut anak pantai yang jatuh cinta pada Angkatan Laut malah menjadi perwira Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaSosok ini merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah politik dan militer Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerjalanan karir militer seorang perwira tak bisa ditebak. Begitu juga dengan Kolonel Angkatan Darat ini.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dia gagal pada tinggi badan sehingga disuruh untuk kembali mempersiapkan diri untuk seleksi kali berikut
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri blak-blakan, soal tentara nasional Indonesia (TNI)
Baca SelengkapnyaPotret eks Wapres dan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Try Sutrisno dengan ketujuh anaknya.
Baca SelengkapnyaJenderal sepuh Try Sutrisno menjadi perbincangan publik saat Puncak acara HUT ke-79 TNI di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah anak piatu 5 kali gagal masuk TNI kini memilih menjadi anggota Polri.
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca Selengkapnya