Hidup Sendiri Anak Tak Pernah Pulang, Mbah Saminem Sekali Pijat Cuma Diberi Rp1000
Merdeka.com - Usia senja sudah selayaknya hidup tenang dan bahagia di sisi anak dan cucu. Tidak dengan Mbah Saminem. Mbah Saminem adalah salah satu perempuan lanjut usia yang hidup sebatang kara.
Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, Mbah Saminem yang tinggal di sebuah kampung di Ponorogo ini pun perlu berusaha sendiri. Mirisnya, terkadang Mbah Saminem hanya mendapatkan upah yang jauh dari harapan.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
-
Bagaimana Pak Kasimin mendapatkan kebutuhan sehari-hari? Sehari-hari ia beraktivitas sebagai pedagang sayuran. Hasil bumi ia cari di hutan dan hasilnya ia jual ke pengepul. Kalau belanja kebutuhan sehari-hari pun ia harus pergi ke perkampungan terdekat.
-
Siapa yang pernah mengalami masa sulit? Momen 8 Artis Mengenang Masa Sulit, Ada yang Mau Makan 3.000 Mikir Panjang dan Bahkan Rela Menjadi Supir Artis.
-
Apa yang dilakukan Samudi untuk bertahan hidup? Untuk bertahan hidup, dirinya hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
-
Bagaimana Mbah Soiman mendapatkan bantuan? Saat mengunjungi Mbah Soiman, tim kanal YouTube Jejak Richard menyalurkan bantuan dari seorang donatur yang berasal dari Inggris.
-
Kenapa Mbah Sakinem meninggalkan desa? Mbah Sakinem bercerita, dulu ia dan keluarganya pergi meninggalkan desa dengan berjalan kaki saat hari masih malam.
-
Siapa yang merasakan perasaan sedih? Setelah menonton konser atau pertunjukan musik yang diidamkan, beberapa individu dapat merasakan perasaan sedih atau hampa.
Tinggal Seorang Diri
Dilansir dari kanal YouTube Cak Budi Official yang berjudul ‘Nak, Pulanglah Ibu Kangen’, nampak Mbah Saminem mempersilakan dua orang tamu yang bertandang ke rumah sederhananya. Ia mengaku selama ini hidup sebatang kara.
YouTube Cak Budi Official ©2020 Merdeka.com
"Namung kula. Yuga kula wonten Pare (Cuma saya. Anak saya ada di Pare)," ucapnya.
Perabotan Sederhana Tak Terurus
Di dalam rumahnya, nampak tak ada satu pun barang mewah atau pun berharga yang dimiliki oleh Mbah Saminem. Bahkan, semua perabotan rumahnya tampak usang dan tak terurus.
YouTube Cak Budi Official ©2020 Merdeka.com
Ia pun hanya tidur di atas tanah dengan sebuah alas berupa tikar sederhana.
Menunggu Belas Kasihan Tetangga
Untuk makan, terkadang Mbah Saminem hanya menunggu belas kasihan dari tetangga. Ia menyebut ada tetangga di seberang sungai yang kerap kali menolongnya saat dirinya yang tua renta tersebut membutuhkan pertolongan.
YouTube Cak Budi Official ©2020 Merdeka.com
"Bocah ler kali niku (orang utara sungai itu)," ungkapnya.
Tak Tahu Usia
Kondisi fisik dari Mbah Saminem pun nampaknya semakin menurun. Saat ditanya mengenai usianya oleh pria yang akrab disapa Cak Budi, Mbah Saminem menyebut bahwa ia tak mengingat usianya saat ini.
YouTube Cak Budi Official ©2020 Merdeka.com
"Yuswane pinten mbah (umurnya berapa mbah)?," tanyanya.
"Aku ra ngerti (aku tidak tahu)," jelasnya.
Tiga Anak Tak Pernah Pulang
Penderitaan Mbah Saminem kian menyedihkan saat dirinya mengaku bahwa ketiga anaknya tak pernah mengunjungi dirinya. Dari video tersebut, diketahui beberapa anak dari Mbah Saminem kini berada di Pare dan Tulungagung.
YouTube Cak Budi Official ©2020 Merdeka.com
Sembari menangis ingin anak cucunya pulang, Mbah Saminem pun menceritakan hal tersebut kepada Cak Budi.
"Anak putuku ngendangi aku. Ora diendangi aku (Anak cucuku datangi aku. Tidak pernah dikunjungi aku)," ujarnya.
Sekali Pijat Cuma Diberi Rp1000
Sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja, Mbah Saminem dulu sempat bekerja sebagai tukang pijat hingga ke desa tetangga. Meski telah bekerja keras, Mbah Saminem hanya diberi seribu rupiah.
YouTube Cak Budi Official ©2020 Merdeka.com
"Nek disukani sok-sok yo sewu (Kalau dikasih ya kadang-kadang seribu)," terangnya. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaPerjuangan hidup Mbah Sulaiman, penjual balon keliling yang hidup sebatang kara dan bikin warganet sedih.
Baca SelengkapnyaHanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaDi tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.
Baca SelengkapnyaWalaupun telah sembilan tahun berjuang dan ikut berbagai operasi penumpasan, namun Mbah Sarno belum bisa menyandang status sebagai seorang veteran
Baca SelengkapnyaDiakuinya, sang putra tak mau bekerja hingga masih meminta uang.
Baca SelengkapnyaUntuk mengobati rasa lapar, setiap hari sang kakek makan nasi dengan dicampur air.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaImas, ibu dari dua anak di kampung Bandung Barat membocorkan berapa biaya hidup dalam satu bulan saat hidup di kampung.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemuda Garut yang terlantar di Bali.
Baca Selengkapnya