Jejak Sangar Kolonel Frega Wenas di Medan Tempur, Dandim TNI Push Up Depan Prajurit
Merdeka.com - Komandan Kodim 05/02 Jakarta Utara, Kolonel Frega Wenas muncul sebagai sosok tak terduga. Dia berani menghukum diri sendiri di hadapan anak buah.
Tak terkira, sosoknya ternyata pernah menjajal berbagai medan tempur. Ketangguhan serta keteladanan layak disematkan kepada sang komandan.
Berikut ulasan selengkapnya.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Siapa yang punya nama unik di TNI AD? 'Praka Yayang H.F dari satuan Pusat Kesenjataan Kavaleri atau Pussenkav, asli dari Bandung, kampung saya Cigondewa Kidul Kecamatan Bandung Kulon. Tamtama lulusan tahun 2015 gelombang ke-2,' kata Yayang saat mengenalkan diri.
-
Dimana Anak TNI itu berprestasi? Perlombaan itu digelar di Sungai Ciliwung Jakarta Selatan pada Kamis (27/06).
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Bagaimana Try menjadi perwira TNI? Masa remaja yang akrab dengan kehidupan militer itu yang mendorong Try mendaftar menjadi taruna. Dia rela meninggalkan kampus untuk menjadi seorang perwira TNI.Try mendaftar ke Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) di Bandung. Namun perjalanannya juga tidak mudah. Try sempat dinyatakan gagal dalam tes. Walau sepintas postur try tampak tegap dan gagah, namun tulang bahunya sedikit miring.Hal ini disebabkan hobi Ty mengangkat beban saat masih remaja.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
Punya Prinsip Kepemimpinan
Menjadi seorang pemimpin tentu bukan perkara mudah. Selalu ada berbagai rintangan yang siap menerjang di depan mata.
Selayaknya Kolonel Frega Wenas. Menerjang segala tantangan disebutnya siap dilakoni. Sikap serta jiwa patriotnya saat bertugas membela ibu pertiwi layak diapresiasi.
Saat menjadi pemimpin di kalangan TNI, sosoknya ternyata memiliki prinsip dasar yang dipegang teguh. Hal itu tak jauh dari prinsip kepemimpinan yang siap menjadi contoh bagi anak buah hingga siapa saja.
Instagram @frega_wenas ©2023 Merdeka.com
"Ing ngarsa sung tuladha atau lead by example adalah salah satu prinsip kepemimpinan yang berlaku universal," tulisnya dalam keterangan unggahan pada akun Instagram @frega_wenas.
"Sebagai pemimpin tentunya harus selalu memberikan contoh kepada anak buahnya. Selama berdinas saya selalu berupaya untuk menerapkan prinsip ini yang memang menjadi salah satu dari sebelas asas kepemimpinan TNI," imbuhnya.
Jelajahi Medan Tempur
Pimpinan Kodim 05/02 Jakut tersebut bukan sekali atau dua kali saja menjadi sosok panutan. Saat menjelajah sejumlah medan tempur seperti Aceh, Poso, hingga Papua, sosoknya selalu memberikan yang terbaik.
"Masih teringat ketika menjalani tugas operasi di sejumlah daerah operasi baik Aceh, Poso maupun Papua, saya berupaya memberikan contoh kepada anggota tim atau anak buah yang saya pimpin," ceritanya.
Sulitnya medan tempur di lokasi bertugas tak menyurutkan nyali para prajurit. Sebab, Frega Wenas lah yang terjun langsung memimpin serta memberi dukungan penuh kepada para anggota.
Frega Wenas justru menjadi yang terdepan membuka jalan. Hal itu diungkapnya merupakan wujud nyata yang hendak diperlihatkan kepada para anggota jika dirinya siap menghadapi segala bahaya di depan mata.
"Ketika patroli malam hari kadang kami berhadapan dengan situasi dan medan yang sulit sehingga kadang saya harus menjadi orang pertama membuka jalan guna meyakinkan mereka bahwa saya pun siap menghadapi siapapun musuh yang akan menghadang atau menyergap tim kami kala itu," lanjutnya.
Sempatkan Bertugas Dini Hari
Instagram @frega_wenas ©2023 Merdeka.com
Bukan perkara itu saja. Frega Wenas menyebut jika dirinya selalu meminta bertugas pada dini hari.
Di antaranya, dia selalu meminta untuk berjaga pada waktu rawan yakni rentang pukul 1 hingga 3 dini hari.
"Sama halnya ketika jaga, saya selalu meminta untuk diberikan slot waktu pada jam rawan yaitu antara jam 1-3 dini hari," katanya.
Semua hal tersebut dilakoninya semata-mata lantaran prinsip. Frega Wenas siap berjaga di depan garis pertahanan bagi para anggotanya.
Push Up di Depan Anak Buah
Sebelumnya, Frega Wenas jadi perbincangan usai berani menghukum diri sendiri dengan push up di depan anak buah. Aksi tersebut dilakukan selepas kegiatan apel di lapangan.
Statusnya sebagai Komandan Kodim tak menyurutkan tekadnya untuk memberikan contoh kepada anak buahnya.
Instagram lensa_berita_jakarta ©2023 Merdeka.com
Ternyata dia melakukan gerakan push up karena merasa melakukan kesalahan dan berinisiatif menegakkan aturan atas dirinya sendiri.
"Selama ini saya berusaha untuk memegang komitmen pada aturan sehingga ketika ada kesalahan saya pun meski berstatus sebagai pimpinan juga harus menjalani hukumannya," tulis Frega Wenas di unggahannya.
Terlambat Datang Apel
Frega mengaku terlambat datang ke apel beberapa menit. Frega beralasan bahwa ida menghadapi kemacetan di jalan menuju ke lokasi apel.
"Pagi tadi saya kembali berupaya memberi contoh dengan memberikan hukuman pada diri saya sendiri karena telat beberapa menit menghadiri kegiatan dikarenakan kemacetan yang tidak biasanya," lanjut tulisnya.
Sikap yang diperlihatkan Frega Wenas tak lebih dari rasa contoh yang ingin diberikan kepada anggotanya.
Hukuman push up bukan sebagai bentuk penyiksaan namun sebagai peringatan dan membina fisik. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan karier sosok perwira TNI ini tak banyak diketahui orang. Berawal penugasan di Aceh sampai promosi jadi Paspampres.
Baca SelengkapnyaUnggahan terbaru Kopral Bagyo sampaikan nasihat untuk para prajurit muda TNI.
Baca SelengkapnyaAksinya saat menangkis tinju nampak begitu menarik nan tangguh.
Baca SelengkapnyaKomandan polisi cek prestasi anggota polwannya. Ternyata ada yang juara tinju tingkat nasional. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaKursus terjun bebas militer di Batujajar tahun 1997.
Baca SelengkapnyaCerita masa lalu Kolonel Inf Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang ketika bertugas di daerah operasi Aceh bersama pasukan 'Robocop'.
Baca SelengkapnyaLatihan pernapasan ini merupakan salah satu rangkaian pelatihan yang memang jarang tersorot.
Baca SelengkapnyaDemi mendidik para prajurit bermental baja, seorang pelatih TNI berikut ini tak segan turun tangan.
Baca SelengkapnyaKopral Bagyo mengidolakan seorang purnawirawan TNI AL Djoni Liem yang mendapatkan julukan Semburan Mulut Berbisa.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan Lettu Windra Sanur dengan Kombes Yudhi Sulistianto Wahid.
Baca SelengkapnyaPengakuan seorang taruna Akpol terkait tangannya yang penuh luka karena 'mencuci'.
Baca SelengkapnyaAnggota Paspampres Lettu Windra Sanur ternyata mantan seorang sniper saat masih di Kopassus.
Baca Selengkapnya