Kisah Perwira Tinggi AU Akui Langgar Aturan saat Taruna, Semua Demi Bantu Orangtua
Merdeka.com - Kisah anak kampung menjadi perwira tinggi TNI kali ini begitu inspiratif. Perwira dari Angkatan Udara itu adalah Komandan Komando Sektor III Koopsud III, Marsekal Pertama Wastum.
Marsekal bintang satu ini memiliki julukan Wastum "Conda". Merupakan lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara tahun 1996.
Terdapat salah satu kisah unik semasa Wastum muda. Ia mengaku sempat melanggar aturan Taruna demi bisa membantu ayahnya di sawah. Bahkan, menolak dikunjungi rumahnya di pelosok.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Bagaimana Marsekal TNI Fadjar memulai karier militernya? Ia memulai karier militernya pada tahun 1988 dengan mengikuti Akademi Angkatan Udara.
-
Apa yang dilakukan Taruna Silalahi setelah masuk Akmil? Selama Menjadi Taruna dan Perwira TNI, TB Silalahi Dikenal Sebagai Perwira Yang Cerdas Dia lulus tahun 1961. Karirnya meningkat terus.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
-
Dimana Anak TNI itu berprestasi? Perlombaan itu digelar di Sungai Ciliwung Jakarta Selatan pada Kamis (27/06).
-
Bagaimana Khalifah Nasif menjadi taruna Akpol? Khalifah merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara sebelum akhirnya memutuskan menempuh pendidikan Akpol.
Penasaran dengan sepak terjang Marsma Wastum? Simak kisah inspiratifnya berikut ini, dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Rabu (13/7).
Anak Pelosok Jadi Taruna
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Kisah unik datang dari Marsma Wastum. Pria asal Dusun Ujunggebang, Susukan, Cirebon, Jawa Barat, ini pernah mengungkapkan desanya cukup terpencil.
Tempat tinggalnya bahkan baru mendapatkan listrik, tepatnya setelah dirinya lulus dari penerbangan.
Wastum pernah mengaku tak layak menerbang pesawat tempur karena tangannya kasar.
"Karena tangan saya ini kasar. Saya itu pencangkul ulung. Saya hanya membantu bapak saya di sawah, menyiapkan ladang, ibu saya mengantar se-simple itu kehidupan saya. Sampai saya taruna, saya masih nyangkul," kata Wastum.
Akui Langgar Aturan saat Taruna
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Dalam aturannya, seorang Taruna dilarang melepas atribut. Tapi sebagai anak laki satu-satunya, Wastum tentu tak ingin membebani orangtua.
Alhasil, Wastum terpaksa melanggar aturan dan mengenakan pakaian sipil untuk menyusul ayahnya menyangkul di sawah.
"Kalau boleh dikatakan, saya dulu pernah melanggar aturan Taruna. Kalau pulang ke kampung, tidak boleh pakai baju sipil. Tapi saya langgar itu," papar Wastum.
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Sebagai anak petani, Wastum tak sanggup melepaskan tanggung jawabnya dalam membantu orangtua di sawah.
"Karena saya tidak mungkin di kampung sementara saya pakai baju Taruna, bapak saya ke sawah nyangkul. Saya anak cowok satu-satunya. Saya lepaskan semua atribut itu," imbuhnya.
Nyangkul di Sawah Sampai Tingkat 3 Taruna
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Setiap momen kepulangan atau libur dari AAU, Wastum akan menyempatkan diri untuk menyangkul di ladang bersama orangtuanya.
"Saya menggunakan (celana) training, walaupun saya tidak melanggar betul karena saya masih pakai training, tapi saya nyangkul sama bapak saya menyiapkan ladang untuk ditanami padi," tutur Wastum.
Hal itu dilakukannya terus sampai di tingkat tiga. Bahkan saat dirinya sudah berpangkat komandan kala itu, Wastum melarang pada adik tingkatnya untuk bertandang ke rumah.
"Sampai tingkat tiga, saya sebagai Komandan Kopral Taruna kan adik-adik suka datang ke rumah. Saya sudah wanti-wanti, jangan datang ke rumah saya, enggak boleh. Itu perintah dari saya," ujarnya.
Adik Tingkat Dibentak Dilarang Datang ke Desanya
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Lantaran merasa kasihan dengan para adik tingkatnya, Wastum lantas melarang mereka untuk datang ke desanya.
"Komandan kamu sudah memerintahkan kamu jangan ke rumah saya. Karena jalan ke rumah saya itu masih makadam pak. Jadi kasihan kalau mereka datang ke rumah saya pakai mobil," tegas Wastum.
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Kendati demikian, tak disangka adik-adik tingkat di Taruna datang ke rumah mengendarai mobil.
"Ternyata betul saja, adik-adik kami datang pakai mobil sedan pula. Adik (kandung) saya ke sawah, 'Kang ada temannya datang'," cerita Wastum menirukan sang adik.
Menolak Diberi Hormat dan Salam Komando
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Posisi Wastum kala itu masih menyangkul di sawah, akhirnya terpaksa pulang ke rumah karena dipanggil sang adik.
Sama-sama terkejut. Wastum tak menyangka akan kehadiran adik-adik Taruna, sama halnya dengan mereka yang kaget dengan penampilan Wastum.
"Ngapain ini bocah-bocah. Akhirnya saya masih pakai cangkul, kirain teman saya. Rupanya adik-adik saya. Dia lihat saya, 'Ini senior saya apa bukan. Selamat siang Mayor Taruna'," ungkap Wastum.
Karena tak mengenakan seragam dan atribut Taruna, Wastum pun menolak untuk diberi hormat komando dari adik-adik tingkatnya itu.
"Sudah-sudah jangan hormat ini saya lagi pakai ini (baju sipil dan caping). Nasib itu kita tidak tahu ya. Begitu ada pemilihan, dari bakat saya, nilai terbang saya. Saya masuk jadi penerbang tempur, F16 pula. Waktu itu F16 yang tertinggi," pungkasnya.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peraih Adhi Makayasa 2023 dari TNI Angkatan Darat, Letda Inf Sawung Setyawan menceritakan alasannya menjadi seorang tentara.
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaTB Silalahi yang ingin minta beking pamannya malah kena marah. Dia kemudian membuktikan bisa masuk AKMIL tanpa sponsor.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah Jenderal TNI angkat tukang becak menjadi anaknya.
Baca SelengkapnyaPrada Sahat mengungkapkan menjadi tentara merupakan cita-citanya sejak kecil.
Baca SelengkapnyaMasa pendidikan sebagai taruna merupakan masa yang penuh kedisiplinan. Berbuat kesalahan pasti ada konsekuensinya.
Baca SelengkapnyaIa lantas berkelakar, jika para kadet atau taruna yang nakal itu adalah para taruna yang justru penuh inisiatif dan banyak akal.
Baca Selengkapnyaseorang prajurit TNI sukses melakukan penyamaran dan penyusupan ke dalam anggota GAM
Baca SelengkapnyaJenderal bintang satu itu saat masih duduk di bangku sekolah dasar rupanya seringkali tiba sebelum kehadiran tukang kebun.
Baca SelengkapnyaAgus menceritakan jika ayahnya yang mendorong untuk menjadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaWalau sang ayah memiliki profesi sebagai tukang cukur, nyatanya ia berhasil membuktikan dapat mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit TNI.
Baca Selengkapnya