Kisah Perkawanan Prabowo dan Aktivis Soe Hok Gie, Benarkah Dirikan LSM Pertama di Indonesia?
Begini kisah perkawanan Prabowo dengan Soe Hok Gie yang pernah mendirikan LSM Pembangunan pada tahun 1968.
Sebelum sukses menjadi pemimpin tertinggi di Indonesia, perjuangan Prabowo Subianto di tengah masyarakat pada zaman dulu tentu sangatlah panjang. Salah satunya adalah ketika di tahun 1968 saat Prabowo mendirikan sebuah LSM bernama LSM Pembangunan.
Hal itu diungkapkan oleh Prabowo pada sebuah wawancara eksklusif Liputan6 SCTV. Dalam wawancara tersebut Prabowo juga mengatakan jika ia mendirikan LSM tersebut bersama dengan seorang aktivis legendaris Soe Hok Gie.
Lantas, bagaimana kisah perkawanan Prabowo Subianto dengan Soe Hok Gie yang diungkapkan dalam wawancara tersebut? Simak ulasannya sebagai berikut.
Prabowo Dirikan LSM Bersama Soe Hok Gie
Pada tahun 1968, semangat muda Prabowo berapi-api untuk membela masyarakat bawah dan menginginkan sebuah pembangunan. Maka dari itu, ia bersama dengan aktivis legendaris, Soe Hok Gie mendirikan LSM Pembangunan.
"Antara lain Soe hok Gie sama teman-teman. Dulu kan (tahun) 68 itu, banyak pemuda-pemuda, mahasiswa, pelajar ikut-ikut kesatuan aksi. Tapi juga kita ingin berperanan," katanya.
LSM Pembangunan diketahui merupakan salah satu LSM pertama di Indonesia. Namun, dalam keterangannya, Prabowo tidak mengetahui secara pasti, apakah LSM Pembangunan adalah benar-benar LSM pertama yang didirikan di Indonesia.
"Memang saya ikut, dulu bersama beberapa aktivis pemuda kita mendirikan beberapa pembangunan tapi saya enggak tahu apakah itu alasan pertama atau tidak," kata Prabowo.
Prabowo Concern kepada Masyarakat Pedesaan
Latar belakang pendirian LSM Pembangunan oleh Prabowo dan beberapa aktivis lainnya berdasar pada kepeduliannya terhadap masyarakat pedesaan yang harus mendapatkan sentuhan pembangunan.
“Dari dulu saya sudah concern terhadap masalah saudara-saudara kita di pedesaan, di daerah-daerah yang susah,” kata Prabowo.
Ia mengungkapkan bahwa memang suasana pada tahun tersebut membuat Prabowo juga memiliki semangat juang yang tinggi untuk meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui organisasi pergerakan.
“Orang tua saya dan suasana waktu itu kan begitu, kita baru merdeka, kita ingin mengejar supaya kita, negara kita tidak terlalu ketinggalan. Jadi idealisme kita masih besar waktu itu," jelasnya.
Kedekatan Prabowo dan Soe Hok Gie
Mengutip dari sumut.antaranews.com, kedekatan antara Prabowo dan Soe Hok Gie juga tertulis dalam sebuah buku Catatan Seorang Demonstran. Dalam buku tersebut, nama Prabowo muncul pada 1969. Soe Hok Gie menyebutnya dengan nama panggilan Bowo.
Soe Hok Gie dan Bowo digambarkan memiliki kedekatan yang sangat baik. Beberapa kali bahkan mereka kerap keluyuran. Selain itu, Soe Hok Gie juga diketahui cukup akrab dengan ayah Prabowo yaitu Sumitro Djojohadikusumo.
Dalam tulisannya, Soe menggambarkan seorang Prabowo adalah anak-anak yang cerdas, cepat, tanggap, namun masih naif. Hal itu mencerminkan kedekatan pertemanan antara Prabowo dan Soe Hok Gie pada tahun tersebut.