Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lokasi Nenek Jualan di Kopassus 65 Tahun, Cuma Lesehan & Akan Keliling Jika Tak Laku

Lokasi Nenek Jualan di Kopassus 65 Tahun, Cuma Lesehan & Akan Keliling Jika Tak Laku Lokasi Nenek Jualan di Kopassus 65 Tahun, Cuma Lesehan. kanal YouTube Penyakit !!! ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Nenek renta yang akrab disapa Mbah Langkung ini merupakan sosok legendaris di Markas Grup 2 Kopassus, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sudah sekira 65 tahun Mbah Langkung berjualan markas tersebut. Hingga dijuluki sebagai 'kantin legendaris'.

Wanita tua ini telah berdagang sejak usia 20-an dan menjadi saksi sejarah berdirinya Markas Grup 2 Kopassus, yang sebelumnya merupakan peralihan dari markas Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).

Sosoknya lantas dikenal oleh para prajurit TNI. Tak tanggung-tanggung, para jenderal turut menghormatinya. Bahkan sampai ada yang sengaja datang setiap hari raya lebaran tiba.

Namun siapa sangka, tempat Mbah Langkung berjualan bukanlah dalam bentuk kantin atau warung. Melainkan lesehan di dekat gerbang Gereja Oikumene Immanuel Grup 2 Kopassus. Kadang berpindah tempat, demi mencari pembeli.

Simak informasi selengkapnya mengenai tempat jualan Mbah Langkung yang sederhana berikut ini, seperti dihimpun dari kanal YouTube Penyakit !!!, Rabu (25/5).

Jualan Lesehan di Halaman Kopassus

lokasi nenek jualan di kopassus 65 tahun cuma lesehan

kanal YouTube Penyakit !!! ©2022 Merdeka.com

Tampak sejumlah prajurit berseragam loreng tengah membeli dagangan Mbah Langkung. Wanita tua tersebut telah menggelar tikar di dekat gerbang Gereja Oikumene Immanuel Grup 2 Kopassus, Jawa Tengah.

Banyak dagangannya yang telah tersaji, dari nasi paket, sayur mayur, lauk, camilan, gorengan, hingga buah.

Mbah Langkung biasa berjualan dengan lesehan di halaman. Biasanya beliau sudah siap berdagang sejak pukul 06.00 WIB atau 07.00 WIB setelah kulakan di pasar.

"Monggo dahar pak. Ngedol niki kok dereng payu to pak, kula niki nganti, matur sembah nuwun. Mugi bapak diparingi rezeki turah cukup, keturutan, kula dongak-dongakke (silakan makanannya pak. Saya jual dari tadi belum laku. Terima kasih banyak, semoga bapak diberi banyak rezeki, saya doa-doakan)," sapa Mbah Langkung.

Sering Mendoakan Para Prajurit TNI

lokasi nenek jualan di kopassus 65 tahun cuma lesehan

kanal YouTube Penyakit !!! ©2022 Merdeka.com

Tak sedikit prajurit TNI di Grup 2 Kopassus yang membantu perekonomian Mbah Langkung. Apalagi sang suami juga sudah tidak bisa bekerja. Karena fisik yang tak lagi mendukung, serta pendengaran yang bermasalah.

Setiap ada yang datang membeli dagangannya, Mbah Langkung tak segan untuk mendoakan. Begitu bahagia dan bersyukur sudah dilarisi.

"Ini saya borong semua boleh mbah?," tanya Revi.

"Terima kasih, semoga rezekinya bapak banyak. Menolong mbah Langkung, matur sembah nuwun. Tadi kulakan semua sekawan atus. Semoga bapak diberi kesehatan sekeluarga. Apa pun segala harapan bisa tercapai," tukas Mbah Langkung.

 

Sering Memberi Gratis

lokasi nenek jualan di kopassus 65 tahun cuma lesehan

kanal YouTube Penyakit !!! ©2022 Merdeka.com

Begitu mulia, Mbah Langkung acap kali memberikan secara gratis kepada para prajurit. Seakan tak merasa dirugikan, karena menurutnya selama ini mereka juga telah membantu simbah.

"Di sini sering, prajurit bayar gratis, Mbah Langkung enggak dibayar?," tanya Revi.

"Boleh, monggo. Saya juga sering dikasih sama bapak. Monggo pak didahar (silakan dimakan)," ujar Mbah Langkung.

"Saya dulu kalau Mbah Langkung pas jualan di bawah sana, saya langsung share biar ramai. Langsung datang orang-orang," ujar rekannya Revi.

"Iya, mobil-mobil pada datang, langsung habis. Alhamdulillah," ucap mbah langsung tertawa.

Ingin Mandiri Tanpa Merepotkan Anak

lokasi nenek jualan di kopassus 65 tahun cuma lesehan

kanal YouTube Penyakit !!! ©2022 Merdeka.com

Diketahui Mbah Langkung kini telah dikaruniai 27 cucu dan 18 cicit, dari ketujuh buah hatinya. Mereka tinggal tak jauh dari kediaman Mbah Langkung dan kerap membantu mempersiapkan dagangan.

Meski sudah di usia senja, Mbah Langkung ingin tetap mencari nafkah. Karena ia mengaku, setiap pulang kerja cucu dan cicitnya kerap datang. Naluri seorang nenek, Mbah Langkung pun selalu memanjakan mereka.

"Mbah, kan sudah tua, kita kasihan mbah masih bawa-bawa barang jualan. Harusnya mbah istirahat, biar anaknya yang jualan," kata Revi.

"Kalau di rumah (anak yang) bikinin buat simbah. Kalau saya minta juga kasihan, mereka tidak ada yang punya juga. Kebun dan tanah sudah saya bagi tujuh, hanya sisa dikit. Buat masa depan anak," imbuh Mbah Langkung.

Jika di Kopassus Tidak Laku, Keliling Komplek

lokasi nenek jualan di kopassus 65 tahun cuma lesehan

kanal YouTube Penyakit !!! ©2022 Merdeka.com

Jika dagangan Mbah Langkung di Markas Grup 2 Kopassus tidak habis, ia memutuskan untuk berkeliling. Biasanya Mbah Langkung menjajakan di sekitar komplek rumah warga.

Bahkan membagikan dagangannya kepada para pencari rumput. Agar mereka bisa istirahat dan makan siang. Mbah Langkung bahkan memberikan secara cuma-cuma ke markas Provos TNI di Grup 2 Kopassus.

"Mbah Langkung kalau jualannya enggak laku ini, mbah Langkung muter?," tanya Riski Vivian.

"Iya muter, keliling ke tempat ibu-ibu. 'Bu, dibeli, bu komandan, saya keliling sampai sana, tempatnya Rt 6, Rt 5. Kadang saya dikasih sembako sama pak Rt, ya terima kasih," jawab Mbah Langkung.

Nenek Lesehan Jualan 65 Tahun di Kopassus

Mbah Langkung menjadi sosok legendaris di Grup 2 Kopassus yang terkenal di kalangan prajurit hingga jenderal TNI. Ia kerap lesehan di dekat gerbang Gereja Oikumene Immanuel Grup 2 Kopassus.

Berikut videonya.

(mdk/kur)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sedih, Kisah Sosok Wanita Buka Warung di Tengah Hutan 24 Jam
Sedih, Kisah Sosok Wanita Buka Warung di Tengah Hutan 24 Jam

Seorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pasar Tradisional di Pelosok Gunung Ponorogo, Lokasinya Terpencil dengan Suasana Tempo Dulu
Mengunjungi Pasar Tradisional di Pelosok Gunung Ponorogo, Lokasinya Terpencil dengan Suasana Tempo Dulu

Pasar Keluh letaknya begitu terpencil di pelosok desa Ponorogo. Suasana tempo dulu begitu terasa saat berkunjung ke pasar tersebut.

Baca Selengkapnya
Hanya Untung Rp 300 Perak, Kakek Usia 100 Tahun Ini Bertahan Hidup dari Jualan Kerupuk Keliling
Hanya Untung Rp 300 Perak, Kakek Usia 100 Tahun Ini Bertahan Hidup dari Jualan Kerupuk Keliling

Kakek ini diketahui berjualan di sekitar GBLA, Bandung.

Baca Selengkapnya
Viral Kisah Pilu Nenek Hidupi 2 Cucu, Banting Tulang Jualan Keripik hingga Bantu Setrika
Viral Kisah Pilu Nenek Hidupi 2 Cucu, Banting Tulang Jualan Keripik hingga Bantu Setrika

Kisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.

Baca Selengkapnya
Dagangan Belum Laku, Kakek Penjual Perabot Ini Tukar Barang Jualan demi Sepiring Nasi
Dagangan Belum Laku, Kakek Penjual Perabot Ini Tukar Barang Jualan demi Sepiring Nasi

Ia hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.

Baca Selengkapnya
Berangkat Haji Berkat Jual Kerupuk Keliling selama 38 Tahun, Kisah Nenek Asal Lombok Barat Ini Bikin Kagum
Berangkat Haji Berkat Jual Kerupuk Keliling selama 38 Tahun, Kisah Nenek Asal Lombok Barat Ini Bikin Kagum

Meski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.

Baca Selengkapnya
Warung Tengah Hutan di Banjarnegara Ini Konon Telah Berusia Satu Abad, Begini Penampakannya
Warung Tengah Hutan di Banjarnegara Ini Konon Telah Berusia Satu Abad, Begini Penampakannya

Warung itu bentuknya cukup sederhana. Material bangunannya terbuat dari kayu. Konon usia warung itu telah mencapai 1 abad atau 100 tahun.

Baca Selengkapnya
Kisah Haru Nenek Penjual Tikar Anyaman, Dagangan Tak Kunjung Laku hingga Rela Tidur di Trotoar
Kisah Haru Nenek Penjual Tikar Anyaman, Dagangan Tak Kunjung Laku hingga Rela Tidur di Trotoar

Datang dari Lamongan ke Surabaya untuk menjual satu tikar, nyatanya dagangannya tak kunjung laku.

Baca Selengkapnya