Warga Sleman Ini Buka Warung Makan di Amsterdam, Begini Kisah di Baliknya
Warung makan itu menawarkan pengalaman kuliner yang asli baik bagi para perantau Indonesia maupun bagi mereka yang penasaran dengan cita rasa Indonesia.
Warung makan itu menawarkan pengalaman kuliner yang asli baik bagi para perantau Indonesia maupun bagi mereka yang penasaran dengan cita rasa Indonesia.
Warga Sleman Ini Buka Warung Makan di Amsterdam, Begini Kisah di Baliknya
Seorang warga Sleman bernama Ika Petra Moerbeek membuka warung makan di tengah Kota Amsterdam, Belanda. Konsep warung makannya pun seperti kebanyakan warung makan di Indonesia, yaitu warmindo.
Warung makan itu ia beri nama “Café Warung Pas”. Lalu seperti apa kisah di balik berdirinya warmindo di Amsterdam tersebut? Berikut selengkapnya:
-
Di mana Mbah Slamet mendirikan warungnya? Di sebuah jalan raya yang membelah kawasan hutan Gunung Tunggangan di Wonogiri, ada sebuah warung yang berdiri menyendiri. Tak ada warung-warung lain di sana.
-
Apa yang ditemukan warga Sleman? Serang warga temukan benda arkeologis bersejarah yang sangat penting di Dusun Sayidan, Kelurahan Sumberadi, Kapanewon Mlati, Sleman, DIY. Penemuan tersebut terjadi saat warga menggali tanah untuk membuat pondasi rumah pada Rabu (26/6).
-
Dimana warung makan ini berada? Warung Makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto Tembel merupakan warung makan legendaris di Kota Solo.
-
Siapa yang mengunjungi warung Mbah Slamet? Dalam sebuah video yang diunggah pada 11 Mei 2024 lalu, pemilik kanal YouTube Jejak Richard berkesempatan mengunjungi warung tersebut.
-
Bagaimana warung Mbah Slamet bisa ramai? Sama halnya dengan yang pertama, jualan mereka yang berikutnya selaku habis terjual. “Lama kelamaan saya bawa nasi bungkus. Alhamdulillah saya jualan dari pagi sampai jam 9 pagi nasi bungkus saya habis 9 bungkus,“ ujarnya dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.
-
Kapan warung makan ini mulai populer? Dilansir dari kanal YouTube Jejak Richard, ayam goreng Mbah Karto populer sejak tahun 1998.
Di Amsterdam sendiri, Ika Petra Moerbeek berprofesi sebagai seorang koki. Pada masa COVID-19, ia kehilangan kontak dengan teman dan keluarganya.
Ika pun mencari cara bagaimana bisa terhubung kembali dengan mereka. Oleh sebab itu Ika kemudian membuka bisnis kuliner nasi lauk @indo_ricebowl sebagai usaha sampingan.
Setelah empat tahun di Indo Ricebowl dan memasak banyak makanan lezat, Ika merasa ingin memulai tempat yang lebih konsisten. Ia ingin mengelola sebuah tempat makan di mana orang-orang bisa berkumpul, makan makanan enak, dan saling terhubung.
Hingga akhirnya mimpinya terwujud. Ia kini memiliki sebuah warung makan yang berlokasi di IJ. Dari tempat itu, pemandangan Kota Amsterdam terlihat begitu indah.
Dilansir dari Cafewarungpas.com, warung makan itu terinspirasi dari warung makan yang semarak dan kreativitas para diaspora dalam belajar memasak.
“When we talked about casual dining, we bring the comfort and spirit of homemade food into experience. Casual dining reimagines the idea of comfort from our personal spaces to shared, public places,”
tulis website Cafewarungpas terkait ide gagasan berdirinya warung itu
Dikutip dari akun Instagram @cafe_warung_pas, warung makan itu menawarkan pengalaman kuliner yang asli baik bagi para perantau Indonesia maupun bagi mereka yang penasaran dengan cita rasa Indonesia.
Menu yang dijual antara lain gorengan hingga makanan berat seperti nasi goreng, berbagai varian mi instan, sate ayam, dan nasi bakar.