Mengharukan, Pesan-Pesan Terakhir Para Korban Sriwijaya Air Bikin Sedih
Merdeka.com - Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 membawa duka mendalam bagi keluarga korban. Pesawat komersial dengan kode penerbangan 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1) siang.
Pesawat berjenis Boeing 737-500 itu, membawa sekitar 50 penumpang dan 12 awak kabin. Hingga kini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian untuk menemukan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
Keluarga korban pun masih terus menunggu hasil pencarian yang dilakukan tim SAR di hari ke-4 ini. Banyak keluarga korban yang mengaku sangat terpukul dan tak percaya dengan kecelakaan tersebut.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana pramugari itu meninggal? Di tengah pengajian, Ustaz Adi Hidayat menerima berita bahwa pramugari tersebut telah meninggal dunia.'Saat pengajian, ada yang mengacungkan tangan, meminta doa untuk si fulanah yang sedang sakit. Namun, tak lama kemudian, saya diberi tahu bahwa ia telah wafat,' kenangnya.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Beberapa keluarga penumpang Sriwijaya Air pun mengungkap momen terakhir bersama korban sebelum kecelakaan tersebut terjadi, seolah menjadi firasat dan pesan terakhir kepada sanak keluarganya. Berikut ulasan selengkapnya:
Sang Pilot Sempat Minta Maaf
Instagram/@ariekuntung ©2021 Merdeka.com
Kapten Afwan, merupakan pilot Sriwijaya Air SJ182 yang bertugas pada saat itu. Ia merupakan senior dan seorang penerbang TNI AU periode 1987 hingga 1998.
Keluarga menceritakan, jika di hari kecelakaan terjadi Kapten Afwan nampak berbeda dari biasanya. Ia disebut pergi dengan tergesa-gesa, sampai seragam yang dikenakan olehnya pun tak sempat disetrika. Hal tersebut disebut baru pertama kalinya terjadi selama 15 tahun bertugas.
"Semalam istrinya cerita bahwa ini adalah kali pertama dalam 15 tahun, suaminya pergi tergesa gesa dan tanpa disetrika bajunya," kata keponakan Kapten Afwan, Muhammad Akbar saat dihubungi dari Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/1).
Tak hanya itu, ia juga disebut sempat melakukan video call dengan anaknya dan menyampaikan permintaan maaf saat tiba di bandara.
Selain kapten Afwan, seorang co-pilot yang juga ada dalam pesawat itu, yakni Fadly Satrianto juga disebut sempat meminta foto bersama keluarga besarnya pada akhir Desember 2020 lalu.
©2021 Merdeka.com
"Pada akhir bulan Desember beliau mengajak tiga generasi keluarga yang isinya cowok semua untuk berfoto bersama. Kami baru sadar ini mungkin firasat dari beliau," kata Sang kakak, Juan Setadi.
Istri Pramugara Ungkap Pesan Terakhir Suaminya
Oky Bisma, merupakan salah satu flight attendat yang juga bertugas di penerbangan Sriwijaya Air SJ182. Sebelum pesawat melakukan lepas landas, ia diseut sempat mengabari sang istri melalui pesa singkat di Whatsapp. Melalui akun Instagram @aldharefa, ia membagikan hasil tangkapan layar pesan terakhir dari sang suami, sebelum pesawat yang ditumpanginya dikabarkan jatuh.
Instagram @aldharefa ©2021 Merdeka.com
Cerita Orangtua di-Video Call Putri Dua Jam Sebelum Naik Pesawat
©2021 Merdeka.com/Abdullah Sani
Arizal Effendi tak kuasa menahan air matanya, melihat berita pesawat Sriwijaya Air yang ditumpangi putrinya jatuh di laut. Ia menyebut, putri bungsunya sempat pamit saat menaiki pesawat naas tersebut. Putri Wahyuni, dikonfirmasi menjadi salah satu korban dalam tragedi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182.Putri Wahyuni disebut sempat melakukan video call dengan sang ibu, dua jam sebelum tragedi jatuhnya pesawat itu. Ia pun pamit berangkat kepada kedua orangtua jelang naik ke atas pesawat."Dia sempat bilang, Ayu mau naik ke pesawat. Saya bilang hati-hati ya nak," kata Afizal, menceritakan percakapan dengan Putri Wahyuni, Senin (11/1).Putri Wahyuni menjadi penumpang pesawat itu bersama sang suami. Keduanya akan melakukan perjalanan ke kampung halaman suaminya di Pontianak untuk melaksanakan kenduri pernikahan yang tertunda. Namun naas pesawat yang mereka tumpangi mengalami justru insiden.
Pesan Terakhir Korban Sriwijaya: Titip Rumah Ya, Saya Mau Pergi Selama-lamanya
©2021 Merdeka.com/Dwi Prasetya
Seorang Asisten Rumah Tangga (ART), Yayu mengungkapkan pesa terakhir yang disampaikan oleh majikannya sebelum menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Arneta Fauzi (41), sempat pamit ke Asisten Rumah tangganya untuk pergi selama-lamanya menyusul suaminya yang bekerja di Kalimantan.Yayu asisten rumah tangga korban mengungkap, saat akan berangkat majikannya itu sempat pamit dan memberikan uang kepadanya."Ngasih uang ke saya, saya mau pergi selama-lamanya titip rumah yah. Kata saya jangan ngomong gitu. Sebelum pergi sempat dandan terus nyanyi di sini mau bawa anak-anak nyusul suami," kata Yayu Senin (11/1).Yayu mengatakan, majikannya bersama anak-anaknya Fao Nuntius Zai usia belum genap 1 tahun (laki-laki), Zurisya Zuar Zai 8 tahun (perempuan) dan Umbu Kristin Zai 2 tahun (perempuan) ke Pontianak untuk menyusul suaminya yang bekerja di sana.
Pesan Terakhir dari Youtuber Faisal Rahman yang Jadi KorbanSalah seorang sahabat dari korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air juga membagikan curhatan terakhir dari Faisal Rahman yang juga merupakan seorang Youtuber. Melalui akun Facebooknya, Fadly membagikan curahan hati Faisal sebelum jadi korban jatuhnya pesawat.
©2021 Merdeka.com
"Gue udah capek bang sama hidup ini, gue udah gak peduli lagi karena percuma gak ada yang peduli sama kita yang kreatif bang," ungkap Faisal Rahman kepada sahabatnya yang merupakan Impersonator Michael Jackson dan produser film Fadly Jackson melalui telepon dan diposting Fadly di akun Facebook miliknya untuk mengenang sahabatnya itu. Postingan Fadly tersebut dikutip di Padang, Senin (11/1).Fadly mengatakan bahkan sahabatnya sempat meminta supaya mengambil alih channel youtube 'Dunia Malam TV' miliknya dan akan memberitahukan password serta emailnya."Bang, lu ambil aja nih channel youtube gue nanti gue kasih password dan emailnya, terserah mau lu terusin atau mau diubah juga ga papa," ucap Faisal pada Fadly.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak cerita memilukan yang hadir dari para keluarga korban kecelakaan yang menanti kabar tak kunjung terjawab dari para penumpang Jeju Air.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi setiap saat.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaSudah beberapa hari Stevie Agnecya pergi untuk selamanya. Namun, sosoknya masih dikenang
Baca SelengkapnyaMomen haru terlihat saat Prabowo bertemu dengan dua putra Letkol Pnb Sandhra Gunawan
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi satu per satu kediaman para perwira TNI AU yang gugur dalam musibah jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto bertakziah ke kediaman prajurit TNI AU yang menjadi korban kecelakaan pesawat tempur Sumper Tucano
Baca SelengkapnyaUcapan untuk orang meninggal memberikan dukungan moral kepada keluarga yang tengah berduka.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengunjungi perwira TNI AU yang gugur dalam musibah jatuhnya pesawat, ia meminta untuk mengurus anak Letkol PnB Sandhara Gunawan.
Baca SelengkapnyaUcapan selamat jalan untuk orang meninggal dunia dapat berisi penuh doa mendalam.
Baca SelengkapnyaSebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
Baca Selengkapnya