Pedihnya Hukuman Pengkhianat Mataram Islam, Jasad Dimutilasi lalu Makamnya jadi Anak Tangga Agar Diinjak-injak
Ternyata, undakan ini menyimpan sejarah. Di dalamnya sudah ditanam sosok yang penuh dengan teka-teki.
Ternyata, undakan ini menyimpan sejarah. Di dalamnya sudah ditanam sosok yang penuh dengan teka-teki.
Pedihnya Hukuman Pengkhianat Mataram Islam, Jasad Dimutilasi lalu Makamnya jadi Anak Tangga Agar Diinjak-injak
Penampakan sebuah tangga yang ada di pemakaman para raja Yogyakarta dan Surakarta tepatnya di Imogiri, Wukirsari, Bantul, DIY kian menarik perhatian. Dari banyaknya tangga yang tersusun, ada undakan batu tidak rata dan mesti diinjak oleh pengunjung.
Ternyata, undakan ini menyimpan sejarah. Di dalamnya sudah ditanam sosok yang penuh dengan teka-teki.
Tiktok/eltha.story
Sebuah video viral belum lama ini memperlihatkan penampakan undakan tangga penuh sejarah itu.
Berikut ulasan selengkapnya, Senin (23/10).
Makam Pengkhianat Mataram Islam, Dijadikan Anak Tangga agar Diinjak-injak
Terdapat kurang lebih sebanyak 400 anak tangga di pemakaman raja Imogiri. Namun terdapat sebuah undakan yang nampak berbeda dari yang lain ketika mendekati puncak.
Ternyata, salah satu anak tangga ini merupakan sebuah makam seorang pengkhianat kerajaan Mataram Islam Tumenggung Endranata.
Seperti dijelaskan dalam video yang diunggah dalam akun TikTok @eltha.story, makam pengkhianat itu sengaja dijadikan tangga agar selalu diinjak-injak sebagai bentuk penghinaannya akibat perbuatannya di masa lampau.
"Anak tangga itu adalah makam pengkhianat yang dihinakan dengan cara diinjak-injak," tutur penjelasan dalam videonya.
Jasadnya Dimutilasi Jadi 3 Bagian
Perlu diketahui, ada kesalahan terbesar yang sempat dilakukan oleh Tumenggung Endranata. Sebelumnya ia dikenal sebagai punggawa yang membantu Sultan Agung namun justru memilih untuk berkhianat dengan menerima iming-iming VOC bahwa dirinya akan diangkat menjadi raja selanjutnya.
Pengkhianatan itu membuat Tumenggung Endranata mendapat hukuman mati. Secara sadis, Sultan Agung memutilasi jasadnya menjadi 3 bagian.
Bagian kepala sang punggawa dipancangkan di alun-alun Jayakarta sebagai peringatan untuk Belanda. Sementara kakinya dibuang ke laut sebagai simbol pengusiran dari tanah Jawa dan badannya dikubur di makam raja-raja Mataram di Imogiri sebagai bentuk penghinaan bagi dia.
Tiktok/eltha.story
Hingga saat ini, diwajibkan bagi seluruh peziarah Sultan Agung untuk menginjak tangga bergelombang yang merupakan makam tubuh Tumenggung Endranata.
Adanya perlakuan sang punggawa membuat dirinya dianggap sebagai musuh bagi seluruh rakyat Jawa. Ia juga bahkan dianggap tak layak mendapatkan tempat terhormat, baik di dunia ataupun di akhirat kelak.
Pengkhianatan yang Dilakukan Tumenggung Endranata
Ragam sumber literasi menyebutkan, bahwa ada dua kesalahan besar yang membuat Tumenggung Endradata dijatuhi hukuman itu. Ia melakukan provokasi yang mengadu domba antara Sultan Agung dan Adipati Pragola II, pengusa Pati sehingga terjadi perang saudara.
Melansir dari buku The Concept of Power in Javanese Culture karangan G. Moedjanto (1986), diceritakan adanya kegagalan rencana Sultan Agung yang ingin mengalahkan VOC di Batavia disebabkan ulah Tumenggung Endranata.Sultan Agung sudah melakukan serangan Batavia sebanyak dua kali yakni pada tahun 1628 dan 1629. Sultan Agung gagal total lantaran sang punggawa membeberkan lokasi lumbung beras rahasia kepada VOC sehingga semuanya dihancurkan.
Kejadian itu mengakibatkan penyerangan gagal dan pasukan Mataram banyak menjadi korban tewas hingga tertawan oleh Belanda.