Premis Adalah Landasan Berpikir untuk Menarik Kesimpulan, Ini Penjelasannya
Merdeka.com - Premis adalah salah satu istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga beberapa orang. Istilah ini sering ditemukan dalam pembelajaran matematika.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disebutkan bahwa premis merupakan kalimat atau proposisi yang dijadikan sebagai landasan berpikir untuk menarik kesimpulan di dalam logika.
Tak hanya dalam logika matematika, premis juga penting diketahui saat menyampaikan pendapat. Saat menyampaikan opini, seseorang seharusnya tidak boleh hanya melontarkan klaim tanpa premis (alasan-alasan yang mendukung klaim).
-
Kenapa teka-teki lucu? Teka-teki lucu dan jawabannya yang bikin mikir dan menghibur.
-
Kenapa premis penting dalam logika matematika? Ini dilakukan agar kesimpulan yang di dapat menjadi lebih tepat.
-
Bagaimana cara membuat teka-teki lucu? Tips Membuat Teka-Teki 1. Gunakan Bahasa Sederhana: Pastikan bahasa yang digunakan sesuai dengan pemahaman anak-anak SD. Hindari penggunaan kata-kata atau frasa yang terlalu rumit.
-
Apa yang membuat teka-teki lucu? Dalam kehidupan yang penuh tekanan dan tantangan, terkadang kita semua membutuhkan hiburan sederhana yang bisa membuat senyum tersungging di wajah.
-
Dimana teka-teki lucu digunakan? Permainan teka-teki juga berguna untuk memecahkan keheningan di dalam tongkrongan atau ketika kumpul dengan keluarga.
Dalam konteks apapun, sebuah opini disebut harus memiliki premis-premis di dalamnya. Lalu, seperti apa contoh premis itu sendiri? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman Liputan6 dan berbagai sumber, Senin (17/1/2022):
Penjelasan Tentang Premis
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, premis adalah sesuatu yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan; landasan pemikiran; dan alasan. Dalam dunia matematika, premis cukup familiar karena berkaitan dengan penarikan kesimpulan di logika matematika. Dalam silogisme, premis dapat dibedakan menjadi dua yaitu premis mayor (yang termnya menjadi predikat) dan premis minor (yang termnya menjadi subjek).
Contoh premis adalah sebagai berikut:
1. "Setiap makhluk hidup pasti mati" disebut premis mayor karena predikatnya, "mati" menjadi predikat pada kesimpulan.
2. "harimau adalah makhluk hidup" disebut premis minor karena subjeknya, "harimau" menjadi subjek pada kesimpulan
3. "Harimau pasti mati" disebut kesimpulan.
Jika disederhanakan, premis adalah sebuah proposisi atau kalimat pernyataan yang bernilai benar atau salah dan berfungsi sebagai alasan dalam sebuah konstruksi argumen.
Menarik Kesimpulan Dalam Logika Matematika
Dalam logika matematika, saat akan menarik kesimpulan Anda perlu melakukan proses penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Cara ini bisa di dapat dengan mengumpulkan premis-premis di dalamnya. Biasanya, soal dalam matematika akan memberikan dua premis yang harus dicari kesimpulannya. Hal ini dilakukan agar kesimpulan yang di dapat menjadi lebih tepat. Mengutip dari Ruang Guru, ada setidaknya tiga modus yang perlu dikenali dalam menarik kesimpulan pada logika matematika, yakni:
Modus Ponens
Modus ponens ditandai dengan adanya pernyataan majemuk implikasi dan pernyataan tunggal. Pada modus ponens ini, cara menarik kesimpulan adalah dengan mengikuti rumus berikut:Premis 1: p=>qPremis 2: pKesimpulan: q Berikut contohnya:Premis 1: Jika kamu rajin belajar, maka kamu akan mendapat nilai bagusPremis 2: Kamu rajin belajarPremis 1: p=>qPremis 2: pKesimpulan: qHal ini berarti:p: Kamu rajin belajarq: Kamu akan mendapat nilai baguskesimpulan: kamu akan mendapat nilai bagus
Modus Tollens
Modus tollens ditandai dengan adanya pernyataan majemuk implikasi dan ingkaran dari pernyataan tunggal. Pada modus tollens ini, cara menarik kesimpulan adalah dengan mengikuti rumus berikut:Premis 1: p=>qPremis 2: ~qKesimpulan: ~pBerikut contohnya:Premis 1: Jika kamu rajin belajar, maka kamu akan mendapat nilai bagusPremis 2: Kamu tidak akan mendapat nilai bagus Hal ini berarti:p: Kamu rajin belajarq: Kamu akan mendapat nilai bagus~q: kamu tidak akan mendapat nilai bagus Premis 1: p=>qPremis 2: ~qKesimpulan: ~pkesimpulan: kamu tidak rajin belajar
Modus Silogisme
Berbeda dengan dua modus di atas, modus silogisme ditandai dengan adanya dua pernyataan majemuk implikasi. Silogisme sendiri terdiri dari beberapa jenis, di antaranya: 1. Silogisme kategorik Silogisme kategorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan proposisi kategorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi dua yaitu premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).2. Silogisme hipotetikSedangkan silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi kategorik. 3. Silogisme AlternatifBerbeda dengan dua jenis di atas, silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
5. Silogisme DisjungtifSilogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disjungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.
Seperti pada silogisme hipotetik, istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya.Pada modus silogisme ini, cara menarik kesimpulan adalah dengan mengikuti rumus berikut:Premis 1: p=>qPremis 2: q=>rKesimpulan: p=>r Berikut contohnya:Premis 1: Jika kamu rajin belajar, maka kamu akan mendapat nilai bagusPremis 2: Jika kamu mendapat nilai bagus, maka kamu akan naik kelasHal ini berarti:p: Kamu rajin belajarq: Kamu akan mendapat nilai bagusr: kamu akan mendapat naik kelasPremis 1: p=>qPremis 2: q=>rKesimpulan: p=>rkesimpulan: Jika kamu rajin belajar, maka kamu akan naik kelas
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Premis dijelaskan sebagai kalimat atau proposisi yang dijadikan landasan berpikir untuk menarik kesimpulan di dalam logika.
Baca SelengkapnyaParagraf deduktif mengikuti pola pikir deduktif, yang berawal dari pernyataan umum atau premis umum kemudian diikuti oleh pernyataan yang lebih spesifik.
Baca SelengkapnyaLandasan teori biasanya memuat teori-teori dan hasil penelitian yang digunakan sebagai kerangka teori untuk menyelesaikan sebuah penelitian.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai teks argumentasi dan contohnya yang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaTeks argumentasi adalah jenis teks yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca dengan argumen-argumen yang kuat.
Baca SelengkapnyaLandasan teori biasanya memuat teori-teori dan hasil penelitian, di mana teori dan hasil penelitian digunakan sebagai kerangka teori peneliti.
Baca SelengkapnyaContoh paragraf deduktif ini bantu memahami konsep penulisan yang benar.
Baca SelengkapnyaParagraf eksposisi adalah medium untuk menyajikan fakta, data, atau konsep dengan cara yang objektif dan sistematis.
Baca Selengkapnya10 contoh kalimat fakta dan opini akan memperjelas perbedaan keduanya.
Baca SelengkapnyaKalimat fakta dan opini dapat membentuk sebuah informasi yang dibagikan ke orang banyak.
Baca SelengkapnyaContoh kalimat fakta dan opini agar tidak salah dalam membedakannya.
Baca SelengkapnyaKerangka berpikir adalah suatu konsep atau struktur yang digunakan untuk mengorganisir, memahami, dan menganalisis informasi.
Baca Selengkapnya