Presiden Kolombia Langsung Balas Pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu di Medsos soal Palestina, Isinya Tajam Menusuk
Berikut balasan Presiden Kolombia terhadap pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu soal Palestina di media sosial.
Berikut balasan Presiden Kolombia terhadap pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu soal Palestina di media sosial.
Presiden Kolombia Langsung Balas Pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu di Medsos soal Palestina, Isinya Tajam Menusuk
Genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza, Palestina masih terus dilakukan.
Hal itu pun membuat sejumlah negara ikut berang atas aksi Israel. Tidak terkecuali Presiden Kolombia.
Baru-baru ini, Presiden Kolombia langsung membalas pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu soal Palestina di media sosial.
Tidak tanggung-tanggung, isi balasan Presiden Kolombia ini begitu tajam menusuk.
Lantas bagaimana isi balasan Presiden Kolombia terhadap pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu soal Palestina di media sosial?
Melansir dari akun X @petrogustavo, Senin (13/5), simak ulasan informasinya berikut ini.
Beberapa bulan terakhir, hubungan antara Israel dengan pemerintahan di seluruh Amerika Latin memburuk. Buruknya hubungan keduanya seiring dengan meningkatnya jumlah korban jiwa di Gaza.
Tak hanya itu, pada awal bulan Mei, Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan bahwa akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini lantaran Ia menilai Israel memiliki 'Presiden Genosida'.
Bahkan, Petro sempat meminta PM Israel Benjamin Netanyahu ditangkap atas perang di Gaza. Rupanya, hal itu membuat hubungan keduanya semakin memanas.
Pernyataan Netanyahu soal Palestina
Baru-baru ini, Netanyahu menuliskan sebuah cuitan terkait Palestina di media sosial miliknya.
Dalam cuitan itu, Netanyahu mengatakan tidak akan diceramahi oleh pendukung anti-Semit Hamas.
Selain itu, Netanyahu juga tampak menyenggol Petro dalam cuitannya.
"Israel will not be lectured by an antisemitic supporter of Hamas, a genocidal terrorist organization that massacred, raped, mutilated and burned alive 1,200 innocent people on October 7. Shame on you President Petro!
"Israel tidak akan diceramahi oleh pendukung antisemit Hamas, sebuah organisasi teroris genosida yang membantai, memperkosa, memutilasi, dan membakar hidup-hidup 1.200 orang tak bersalah pada tanggal 7 Oktober.
Anda memalukan, Presiden Petro!,"
tulis PM Israel Benjamin Netanyahu.
Balasan Menusuk Presiden Kolombia
Tak berselang lama, Petro pun membalas cuitan Netanyahu.
Tidak tanggung-tanggung, Ia membalasnya dengan begitu tajam.
Dalam cuitan balasan, Petro juga meminta agar Netanyahu menghentikan genosida di Gaza.
"Mr. Netanyahu, you will go down in history as a genocide. Dropping bombs on thousands of innocent children, women and elderly people does not make you a hero. You remain alongside those who killed millions of Jews in Europe. A genocide is a genocide no matter if he has religion or not. Try to at least stop the massacre.
Tuan Netanyahu, Anda akan tercatat dalam sejarah sebagai genosida. Menjatuhkan bom terhadap ribuan anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia yang tidak bersalah tidak menjadikan Anda seorang pahlawan. Anda tetap bersama mereka yang membunuh jutaan orang Yahudi di Eropa. Genosida adalah genosida tidak peduli apakah dia beragama atau tidak. Cobalah untuk setidaknya menghentikan pembantaian itu,"
balas Presiden Kolombia.
Sebelumnya, Presiden Kolombia sempat membuat cuitan di akun X miliknya.
Pada ciutannya itu, Ia dengan tegas menolak aksi kejam yang dilakukan Netanyahu di Gaza, Palestina.
"The Semites should not be the architects of a genocide because they suffered it. Just as the genocide of the Jewish people in Nazi Europe is inadmissible, so is the current genocide against the Palestinian people.
I am not a supporter of Hamas, because I am a supporter of republican, plebeian and secular democracy.
My democratic, republican, plebeian, secular and religious principles lead me to reject the barbarism that Netanyahu commits and which is called genocide and anti-humanity.
Neither anti-Semitic nor anti-human. If Gaza dies, humanity dies.
Bangsa Semit tidak seharusnya menjadi arsitek genosida karena merekalah yang menderita akibat genosida tersebut.
Sama seperti genosida terhadap orang-orang Yahudi di Eropa Nazi yang tidak dapat diterima, demikian pula genosida terhadap rakyat Palestina yang terjadi saat ini.
Saya bukan pendukung Hamas, karena saya pendukung demokrasi republik, kampungan, dan sekuler.
Prinsip demokrasi, republik, kampungan, sekuler, dan agama membuat saya menolak barbarisme yang dilakukan Netanyahu dan disebut genosida dan anti-kemanusiaan.
Bukan anti-Semit atau anti-manusia. Jika Gaza mati, maka umat manusia pun mati," lanjutnya.