Profil Lengkap Irjen Carlo Tewu, Polisi Penangkap Imam Samudra dan Tommy Soeharto
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali angkat nama-nama baru untuk mengisi jabatan vital di kementerian yang dipimpinnya, Selasa (4/1) kemarin.
Di antara empat nama yang diangkat, ada sosok Jenderal Polisi yang cukup menarik. Ialah Irjen Carlo Tewu, polisi yang menangkap teroris Imam Samudra, dan juga terlibat dalam penangkapan Tommy Soeharto beberapa tahun silam.
Carlo Tewu yang masih aktif sebagai Jenderal Polisi dan auditor EY Oil and Gas ditunjuk sebagai Deputi Hukum dan Perundang-undangan BUMN yang baru. Berikut profil lengkap Carlo Tewu, dari awal karier di kepolisian hingga saat ini.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Dimana Jenderal Polri bertugas? Carlo Brix Tewu merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
-
Siapa yang mendapat penghargaan dari Jenderal Polisi? Penghargaan tersebut diberikan kepada Prada Triwandi Werfan Sentana Nababan.
-
Kenapa Soeharto diangkat jadi Jenderal Besar? Mabes ABRI tahun 1997 menyebutkan setidaknya ada tiga prestasi Soeharto yang membuatnya dinilai layak untuk mendapatkan gelar Jenderal Besar.
-
Apa itu pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
Sosok Carlo Tewu
Jenderal Polisi bernama lengkap Carlo Brix Tewu, lahir di Rerewokan, Tondano Barat, salah satu daerah di Minahasa, Sulawesi Utara. Tewu lahir pada 13 September 1962, dan kini sudah memasuki usia 58 tahun.
2020 Merdeka.com/Instagram Paulus Winarto Official
Tewu bergabung ke kepolisian lewat sekolah Akademi Kepolisian, dan lulus tahun 1985 saat berusia 23 tahun. Di awal penugasannya, Tewu ditempatkan di Timor Timur dengan jabatan Kadit Serse Polda Timor Timur.
Pria asal Minahasa ini pernah mengalami pasang surut selama menjadi polisi. Tahun 1999 saat masih dinas di Timor Timur, ia pernah turun pangkat karena kasus pelanggaran HAM Timor.
Jejak Karier di Kepolisian
Kasus pelanggaran HAM Timor, membuat Tewu yang saat itu telah menjabat sebagai Mayor Polisi harus rela turun menjadi Kapten Polisi. Setelah masalah tersebut, Tewu dipindahkan ke Kasatserse Narkotika Ditserse Polda Metro Jaya. Tewu dikenal sebagai polisi yang cadas dan tegas. Lewat perannya, beberapa kasus besar berhasil terungkap dan pelakunya dapat ditangkap. Sebut saja kasus pembunuhan hakim agung Safiudin tahun 2001 silam. Usai kasus tersebut terpecahkan, nama Carlo Tewu semakin terkenal dan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa. Saat masih berada di Ditserse Polda Metro Jaya, Tewu juga berhasil menangkap gembong teroris Imam Samudra.
Penangkapan Tommy Soeharto dan Imam Samudra
Di awal bergabung dengan Ditserse Polda Metro Jaya, Tewu dimasukan dalam Tim Kobra bersama perwira lain. Tim yang saat itu dipimpin oleh Tito Karavian ini berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra saat hendak dieksekusi. Berkat prestasi ini, anggota Tim Kobra mendapatkan kenaikan pangkat, begitu pula Carlo Tewu. Selain kasus Tommy Soeharto, ada juga kasus penangkapan Imam Samudra, gembong teroris di akhir 2002. Pada 26 November 2002, Imam Samudra berhasil ditangkap Tim Gabungan Antiteror Bom dan Buser Polwil Banten di Pelabuhan Merak Bakauheni. Carlo Tewu berhasil naik pangkat karena ikut terlibat dalam tim tersebut.
Riwayat Jabatan Carlo Tewu
Dua kali terlibat dalam kasus besar, membuat karier Tewu semakin menanjak. Pria berusia 58 tahun ini diangkat menjadi Dir Narkoba Polda Metro Jaya selama beberapa tahun. Pada 2006, ia dipindahkan menjadi Dirreskrimum Polda Metro Jaya selama tiga tahun.
2016 merdeka.com/rizky erzi andwika
Jabatannya terus naik, di tahun 2009, Tewu ditunjuk sebagai Wadir 1/Kamtranas Bareskrim Polri selama satu tahun. Setelah itu, ia dipindahkan ke Polda Sulawesi Utara sebagai Wakapolda. Setahun berselang, Tewu langsung naik jabatan jadi Kapolda.2012, Tewu kembali ditarik ke Polri dan menjabat sebagai Karojianstra Sops Polri dan sempat menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri sebelum ditarik ke Kemenko Polhukam tahun 2016. Di tengah-tengah jabatan itu, Tewu sempat menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Barat selama beberapa bulan. Pada 2017, Tewu kembali ke Kemenko Polhukam sebagai Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat hingga saat ini.
Penunjukkan sebagai Deputi di Kementerian BUMN
Tepat pada Selasa (4/2), Carlo Tewu bersama tiga nama lainnya, ditunjuk dan dilantik menjadi bagian dari Kementerian BUMN. Di antaranya ada Susyanto sebagai Sekretaris Kementerian BUMN, Nawal Nely sebagai Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko.
2020 Merdeka.com/Instagram BUMN
Ada juga, Loto Srinaita Ginting sebagai Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, dan Carlo Tewu sebagai Deputi Hukum dan Perundang-undangan. Tewu dan tiga pejabat baru Kementerian BUMN telah resmi menjadi pejabat setingkat Eselon I. Dalam pelantikan tersebut, Erick Thohir sempat menyampaikan pesan tiga kriteria yang harus dipegang oleh seluruh pejabat Eselon I."Sebagai pejabat publik, akhlak adalah yang pertama. Karena orang-orang dengan akhlak yang baik berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat dalam menjalankan tugasnya," ujar Erick, dilansir dari unggahan Instagram Kementerian BUMN, Selasa (4/1).
Alasan Erick Thohir Tunjuk Carlo Tewu
Penunjukan empat nama baru oleh Erick Thohir langsung ini bukan tanpa alasan. Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo menyampaikan alasan Menteri BUMN menunjuk Carlo Tewu dan tiga nama lainnya sebagai pejabat Eselon I Kementerian BUMN.
2020 Merdeka.com/Instagram BUMN
"Transparasi, integritas laporan keuangan dan risiko keuangan bisa di-manage dengan baik supaya tidak ada kejadian seperti Jiwasraya atau KRAS (Krakatau Steel)," ujar Kartiko di acara Mandiri Investment Forum 2020, Selasa (4/1)."Pak Carlo, kita pilih dalam hal produk hukum untuk mengawal aktivitas BUMN dan peraturan menteri, dan investigasi fraud di BUMN," imbuh Kartiko menjelaskan alasan di balik pemilihan Carlo Tewu. (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut rekam jejak Jenderal Polri yang ada di poster bareng Nagita Slavina.
Baca SelengkapnyaPelantikan Brigjen Dwi Irianto berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Mutasi Nomor: ST/759/IV/KEP./2024 tanggal 26 April 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Baca SelengkapnyaBerikut potret Irjen Agung Setya tersenyum saat naik pangkat Bintang Tiga.
Baca SelengkapnyaWakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto menduduki posisi barunya sebagai Kapolda Banten.
Baca SelengkapnyaPrabowo, Gibran hingga Didit tampak memberi ucapan selamat atas jabatan baru Teddy.
Baca SelengkapnyaMarthinus dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12).
Baca SelengkapnyaIa baru saja dilantik menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin (29/4). Sebelumnya, Dwi Irianto sudah mengemban berbagai jabatan penting.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melantik Irjen Imam Widodo sebagai Dankorbrimob baru.
Baca SelengkapnyaSetelah dinyatakan lolos tes profile assessment, selanjutnya 20 peserta tersebut akan mengikuti tes wawancara yang dilaksanakan pada 17-18 September 2024.
Baca SelengkapnyaPengangkatan Bambang berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero) No. SK-263/MBU/09/2023 tanggal 22 September 2023.
Baca Selengkapnya