Proses Gunung Meletus dan Dampaknya bagi Lingkungan yang Perlu Diketahui
Merdeka.com - Proses gunung meletus memang menjadi salah satu pengetahuan yang penting untuk diketahui. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki gunung berapi terbanyak di dunia. Hal itu karena Indonesia terletak di ring of fire, atau lingkaran api pasifik. Yaitu wilayah yang sering sekali mengalami gempa bumi dan gunung meletus.
Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang tidak pernah absen dari letusan gunung merapi. Namun, apakah Anda sudah mengetahui bagaimana proses gunung berapi itu bisa meletus? Masih banyak orang yang mungkin belum mengetahui secara pasti tentang proses letusan gunung berapi.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini Merdeka.com merangkum informasi tentang proses gunung berapi meletus dan dampaknya bagi lingkungan yang perlu untuk diketahui.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Kapan letusan gunung berapi terjadi? Berdasarkan kisah nyata letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma pada tahun 2021, film ini menampilkan ketegangan, hubungan keluarga, serta dilema hidup dan mati.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Kenapa mitigasi bencana gunung meletus penting? Letusan gunung berapi dapat terjadi secara tiba-tiba dan membawa dampak yang sangat merusak bagi masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Selain dapat menyebabkan korban jiwa, letusan gunung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur, mengganggu aktivitas ekonomi, dan mengancam keamanan penerbangan.
Proses Terjadinya Gunung Meletus
Gunung berapi yang aktif sudah pasti akan mengalami letusan jika waktunya tiba. Bedanya antara satu gunung dengan gunung yang lain adalah perihal waktu dan siklusnya. Hal ini tergantung seberapa sering sebuah gunung berapi mengalami endapan magma yang ada di dalamnya.
Maka dari itu, untuk mengetahui dengan lebih jelas proses terjadinya gunung meletus, berikut ini adalah tiga proses terjadinya gunung meletus yang dilansir dari laman Ilmu Geografi.
1. Terdapat Endapan Magma di Perut Bumi
Proses pertama terjadinya gunung meletus diawali dengan adanya magma yang ada di dalam perut bumi atau inti bumi. Keberadaan endapan magma ini merupakan proses yang sangat penting dari terjadinya letusan gunung berapi.
Magma adalah batuan cair yang berada di perut bumi. Terbentuknya magma disebabkan karena panasnya suhu di dalam bumi. Hal inilah yang merupakan proses awal terjadinya letusan gunung berapi.
2. Terdapat Gas yang Bertekanan Tinggi
©2014 Merdeka.com
Proses kedua dari letusan gunung berapi adalah terdapat gas yang memilki tekanan yang tinggi. Suhu panas yang ada di dalam bumi tersebut bisa melelehkan batuan penyusun lapisan bumi.
Maka jika batuan tersebut meleleh, gas akan terbentuk, dan gas tersebut akan bercampur dengan magma. Magma ini terbentuk di kedalaman 60 sampai 160 km di bawah permukaan bumi.
3. Magma Didorong Gas yang Bertekanan Tinggi
Proses ketiga adalah proses didorongnya magma oleh gas yang bertekanan tinggi dari perut bumi. Magma yang sudah mengandung gas, maka akan terdorong sedikit demi sedikit ke permukaan bumi. Hal itu karena magma memiliki massa yang lebih ringan ketimbang batuan berat yang ada di sekitarnya.
Terdorongnya magma ke atas untuk menuju ke permukaan bumi inilah yang disebut sebagai letusan gunung berapi. Maka tidak heran jika letusan gunung berapi pasti memuntahkan batuan panas yang membahayakan kehidupan.
Dampak Letusan Gunung Berapi bagi Lingkungan
Setelah mengetahui proses meletusnya gunung berapi, maka hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah dampaknya. Melansir dari laman Universitas Medan Area, letusan gunung berapi memiliki dampak positif dan negatif. Berikut ini adalah dampak letusan gunung berapi bagi lingkungan dan kehidupan manusia.
Dampak Positif
1. Tanah Subur
Dampak positif dari letusan gunung berapi bagi manusia yaitu suburnya tanah yang ada di sekitar letusan gunung berapi. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan oleh warga di sekitar letusan untuk bercocok tanam, seperti menanam sayur, buah dan lain sebagainya.
2. Pembangkit Listrik
Dampak positif kedua adalah karena letusan gunung berapi bisa menjadi pembangkit listrik. Pembangkit listrik ini bisa dibangun di daerah yang sering mengalami letusan gunung berapi. Hal ini tentu akan menjadi sumber daya listrik yang tidak terbatas dari gunung berapi kepada manusia.
3. Material Pasir
Salah satu material yang keluar dari letusan gunung berapi adalah material pasir. Hal ini bisa menjadi salah satu alternatif lapangan pekerjaan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar letusan gunung berapi. Pasir yang keluar dari perut bumi itu bisa ditambang dan dipakai untuk memenuhi kehidupan masyarakat.
Dampak Negatif
©2020 Merdeka.com/brilio.net
1. Abu Panas
Dampak negatif pertama dari letusan gunung berapi adalah abu panas. Abu ini tentu sangat berbahaya bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Tidak ada satupun makhluk hidup yang masih bisa bertahan hidup jika terkena abu panas yang keluar dari letusan gunung berapi. Ini tentu sangat membahayakan.
2. Pencemaran Udara
Keluarnya abu panas dan debu dengan jumlah yang fantastis juga menyebabkan pencemaran udara. Hal ini karena debu yang keluar dari perut bumi memiliki volume yang sangat besar. Selain itu, debu tersebut juga berpotensi merusak pernafasan dan mencemari udara yang bersih di pegunungan.
3. Melumpuhkan Aktivitas
Dampak negatif ketiga adalah melumpuhkan aktivitas. Aktivitas manusia maupun makhluk hidup lainnya di sekitar gunung berapi akan lumpuh jika terjadi letusan. Hal ini karena keluarnya abu panas dan material vulkanik ini sangat membahayakan, sehingga perlu dihindari. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaBerikut beberapa dampak positif gunung meletus dan dampak negatifnya dari berbagai sisi.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaBeberapa penyebab gunung meletus bisa diduga sebelumnya, namun ada juga yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca Selengkapnya30 Berita terpopuler yang dirangkum merdeka.com mulai dari sains, artis hingga politik
Baca SelengkapnyaPenting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus pada Rabu siang pukul 12.40 WIB. Namun, tinggi kolom abu tidak bisa teramati.
Baca SelengkapnyaData PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi.
Baca SelengkapnyaTerdapat puluhan taman nasional di Indonesia. Banyak yang menjadi destinasi favorit wisatawan.
Baca Selengkapnya