Tata Cara dan Doa Sholat Taubat Mudah Dilakukan
Setidaknya, salat Taubat dianjurkan untuk dilakukan sekali seumur hidup, meskipun tidak ada batasan mengenai frekuensinya.
Sholat Taubat adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam sebagai wujud permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa, baik yang besar maupun yang kecil. Ibadah ini dapat menjadi sarana untuk merenungkan diri, mengakui kesalahan yang telah dilakukan, dan sebagai langkah awal untuk memperbaiki diri.
Sebaiknya, sholat Taubat dilakukan setidaknya sekali dalam hidup, meskipun tidak ada batasan mengenai seberapa seringnya. Dalam pelaksanaannya, sholat Taubat dilakukan minimal dua rakaat, mirip dengan sholat sunnah lainnya.
Beberapa orang juga melaksanakannya dalam empat rakaat dengan satu kali salam. Setelah melaksanakan sholat Taubat, biasanya ditutup dengan doa-doa, seperti doa Nabi Yunus AS dan doa Nabi Adam AS, yang merupakan bagian penting dari proses taubat nasuha.
Melalui doa-doa tersebut, seorang hamba memohon kepada Allah untuk mendapatkan belas kasih dan rahmat-Nya, berharap agar semua dosa diampuni dan diberikan kekuatan untuk terus berada di jalan kebaikan.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai sholat Taubat dan cara pelaksanaannya, dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (7/10/2024).
Saran untuk Melaksanakan Sholat Taubat
Seorang Muslim wajib untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT dan berusaha menghindari segala bentuk maksiat. Namun, seringkali manusia terjatuh ke dalam dosa, baik secara sengaja maupun tidak.
Dalam situasi seperti ini, Islam menawarkan solusi melalui taubat, yang merupakan cara untuk kembali kepada Allah SWT dan memohon ampunan-Nya. Salah satu bentuk taubat yang dianjurkan adalah dengan melaksanakan sholat taubat.
Sholat ini disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakr Ash Shiddiq. Dalam hadits tersebut, disebutkan:
"Tidaklah seorang hamba melakukan dosa, kemudian ia bersuci dengan baik, lalu melaksanakan shalat dua raka'at dan meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya."
Setelah itu, beliau membaca ayat: "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka; dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui." (HR. Tirmidzi no. 406, Abu Daud no. 1521, Ibnu Majah no. 1395).
Syaikh Al Albani menyatakan bahwa hadits ini sahih. Meskipun beberapa ulama menganggap hadits ini lemah, tetapi makna dari ayat (Ali Imron ayat 135) mendukung disyariatkannya shalat taubat. Keutamaan sholat taubat diakui oleh kesepakatan empat madzhab, di mana salat ini dianggap sebagai ibadah yang disyariatkan dan dianjurkan bagi setiap Muslim yang ingin membersihkan diri dari dosa.
Tidak ada waktu tertentu untuk melaksanakan sholat ini, sehingga dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam, bahkan pada waktu-waktu yang umumnya terlarang untuk sholat. Menurut pendapat ulama seperti Ibnu Taimiyah, sholat Taubat termasuk sholat yang memiliki sebab tertentu, sehingga boleh dilakukan kapan saja saat seseorang ingin bertaubat.
Selain melaksanakan sholat, seseorang yang ingin bertaubat juga harus memenuhi syarat-syarat taubat, yaitu: meninggalkan dosa yang sedang dilakukan, menyesali perbuatan yang telah dilakukan, bertekad untuk tidak mengulanginya, dan jika dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain, maka harus diselesaikan atau dikembalikan.
Panduan Melaksanakan Sholat Taubat
Salat Taubat memiliki prosedur yang mirip dengan salat sunnah lainnya, tetapi tujuannya adalah untuk memohon ampunan atas kesalahan yang telah diperbuat.
Berikut adalah urutan lengkap dalam melaksanakan salat taubat:
1. Mengucapkan Niat: Ushall sunnatat taubati, yang berarti "Saya berniat untuk melaksanakan salat sunnah taubat."
2. Mengucapkan Takbiratul Ihram.
3. Membaca Surah Al-Fatihah.
4. Membaca Surah Pendek.
5. Melakukan Rukuk.
6. Melakukan I'tidal.
7. Sujud.
8. Duduk di antara dua sujud.
9. Melakukan sujud kedua.
10. Berdiri untuk rakaat kedua.
11. Membaca Surah Al-Fatihah.
12. Membaca Surah Pendek.
13. Melakukan Rukuk.
14. Melakukan I'tidal.
15. Sujud.
16. Duduk di antara dua sujud.
17. Sujud kedua.
18. Mengucapkan Tahiyat Akhir.
19. Mengucapkan Salam.
20. Membaca Istighfar.
Salat Taubat bisa dilaksanakan kapan saja, baik pada siang maupun malam hari, bahkan pada waktu-waktu yang biasanya dilarang untuk salat sunnah lainnya. Selain itu, perlu dicatat bahwa menurut Syekh Nawawi, salat taubat dianggap sah jika dilakukan setelah seseorang benar-benar bertaubat dan menyesali dosa-dosanya, bukan sebelum proses taubat itu sendiri.
Doa Setelah Melaksanakan Salat Taubat
Setelah menyelesaikan sholat taubat, disarankan untuk membaca istigfar diikuti dengan doa setelah salat taubat. Berikut adalah bacaannya:
Astaghfirullaahal'adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih.
Artinya:
Saya memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya.
Selanjutnya, disarankan untuk membaca doa setelah salat taubat yang berbunyi:
Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana'abduka wa ana'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'uudzubika min syarri maa shana'tu. abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya:
Ya Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada yang berhak disembah selain Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berpegang pada ketentuan dan janji-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui kesalahanku, oleh karena itu ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau, ya Tuhanku. Sesungguhnya, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku lakukan.