WNI Dapat Majikan Baik, Tiap Ramadan Dapat 20 Gram Emas, Bisa Beli Tanah dan Kosan
Merdeka.com - Tak sedikit warga negara Indonesia (WNI) yang berlomba-lomba menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Banyak iming-iming yang acap kali menggiurkan, seperti fasilitas yang tercukupi, gaji besar, hingga masa depan yang terjamin.
Sejumlah TKI yang bekerja sebagai ART (Asisten Rumah Tangga) mengaku beruntung bisa bekerja pada majikan yang begitu dermawan. Seperti sosok pria satu ini. Bahkan setiap bulan Ramadan, dia akan diberi hadiah berupa 20 gram emas.
Simak kisah selengkapnya berikut ini, seperti dihimpun dari kanal YouTube Alman Mulyana, Jumat (13/5).
-
Siapa yang memberikan anugerah terindah? “Sesungguhnya, keluarga adalah anugerah terindah yang pernah diberikan Tuhan.“
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Siapa yang memiliki dedikasi? Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali bertemu dengan individu-individu yang memiliki dedikasi tinggi, yang mampu menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi sekitarnya.
-
Siapa yang memberikan hadiah? Bagaimana tidak, si kecil yang menggemaskan secara luar biasa dapat hadir ke dunia melalui takdir yang telah digariskan. Tanpa campur tangan Allah, maka para bayi pun tak akan bisa berada di pelukan setiap orang tua.
-
Dedikasi itu apa? Dedikasi berasal dari bahasa Inggris 'dedication' yang berakar dari bahasa Latin 'dedicatio,' yang berarti penyerahan atau pengabdian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dedikasi diartikan sebagai pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi mencapai tujuan mulia.
-
Siapa yang menerima sumbangan? Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengumumkan sumbangan sebesar USD1 juta atau Rp 15 Miliar untuk dana pelantikan presiden terpilih Donald Trump.
Dapat Warisan dari Kakek Terkaya di Jeddah
Seorang TKI bernama Budi ini beruntung bisa menjadi sopir kesayangan seorang kakek kaya raya di Jeddah, Arab Saudi. Sejak awal merantaui, Budi telah bekerja untuk kakek tersebut sejak tahun 2006.
kanal YouTube Alman Mulyana ©2022 Merdeka.com
Sekira delapan bulan lalu semasa pandemi Covid-19, sang kakek harus mengembuskan napas terakhirnya. Menurut kabar, majikannya tersebut meninggal akibat terpapar virus corona.
Bahkan saking dermawannya, Budi diberi warisan oleh majikannya berupa uang ratusan juta. Yang akhirnya ia belikan tanah di kampung halaman sebagai investasi di masa depan.
"Alhamdulillah dikasih warisan, 200.000 riyal (sekarang setara Rp779 juta). Langsung dibikinin kos-kosan sama beli tanah. Kosan cuma enam pintu," kata Budi.
Pembantunya Dapat 20 Gram Emas Setiap Ramadan
kanal YouTube Alman Mulyana ©2022 Merdeka.com
Kebaikan sang majikan tak berhenti sampai di situ. Almarhum kerap memberikan hadiah berupa emas asli Arab kepada ketiga pembantunya.
Tak tanggung-tanggung, emas yang diberikan pun minimal seberat 20 gram. Sempat ada pembantu perempuan asal Madura yang mendapatkan banyak hadiah uang dan emas.
Karena saat mengabdi di rumah itu, Syarifah pernah jatuh dan sakit stroke. Sebagai bentuk perhatian, ia diantarkan pulang ke Madura dengan dibawakan banyak uang.
"Tiap Ramadan begini dulu waktu ada kakek, minimalnya tiap orang dapat 20 gram emas. Waktu ada kakek. Pembantunya di sini ada 8, nah yang dikasih cuma yang ikut kakek ada 3 orang. Yang lain belum tentu dikasih," papar Budi.
Rumah Super Luas
Bangunan khusus ruang tamu, kanal YouTube Alman Mulyana ©2022 Merdeka.com
Begitu mengagumkan, rumah megah bak istana yang dihuni oleh sang kakek kini berjumlah sembilan. Setiap rumah berada di komplek pelataran yang sama.
Lalu dihubungkan dengan jembatan untuk setiap rumahnya. Lantas saking luasnya bangunan rumah tersebut, tak jarang yang menggunakan sepeda dari ruang tamu ke halaman rumah.
"Ada sembilan sama yang terbaru ini," ungkap Budi.
"Ini rumah ini ada sembilan ke belakang. Dari rumah ke rumah ada jembatan, saking besarnya ini rumah. Ini ruang tamu saja segede rumah saya," terang Alman Mulyana.
Semua Harta Jatuh ke Sang Putra
kanal YouTube Alman Mulyana ©2022 Merdeka.com
Kakek yang tak disebutkan namanya ini termasuk orang terkaya di Jeddah. Ia merupakan pengusaha di berbagai bidang. Dia juga memiliki banyak kontrakan dan dua rumah sakit.
"Kakek itu pengusaha, punya alat-alat mobil sparepart. Terus punya kontrakan banyak, apartemen itu, punya rumah sakit, yang di sana satu, di situ satu," ucap Budi.
Setelah meninggal, seluruh harta warisan dan kepemilikan bisnis jatuh ke tangan anak laki-lakinya. Sementara kedua putrinya tidak, karena dianggap sudah menjadi tanggung jawab suaminya masing-masing.
"Anaknya perempuan dua, yang laki-lakinya satu. Yang perempuan sekarang dibawa sama suaminya," imbuhnya.
Uang Dikardusin Saking Banyaknya
Sebagai sopir pribadi kesayangan sang kakek, Budi dulu kerap mendampingi saat mengambil uang cash di Bank. Demi mengelabui orang lain, Budi memilih untuk membungkus uang tersebut dengan kertas karton.
Setelah menyerupai kardus pada umumnya, lalu dipikul. Begitu banyak uang yang kerap diambil oleh kakek, jadi bisa sekerdus lebih.
"Sering bawa uang sekardus, dipikul. Dulu saya kasih di karton biar enggak ketahuan bawa uang. Kalau dari banknya, jenis kayak kertas tas. Cuma saya lapiskan lagi, terus dipanggul," ujar Budi.
"Jadi kakek itu benar-benar orang yang dermawan. Setiap tanggal 1 Ramadan akan menampung semua orang di berbagai negara. Setelah makan, dikasih uang 50 riyal (Rp194 ribu)," tandas Alman.
Jadi ART untuk Orang Terkaya di Jeddah
Kisah seorang WNI yang beruntung karena mendapatkan seorang majikan kaya raya yang begitu dermawan. Kini Budi sudah bisa menapaki kesuksesan jika kembali ke tanah air.
Berikut videonya.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dianggap punya jasa besar dalam mendidik sang putra, sang ART pun mendapat rezeki nomplok.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi asisten urusan rumah tangga, perempuan paruh baya tersebut juga membantu mengurus anak.
Baca SelengkapnyaDi kampung halaman, dia berhasil mendirikan rumah mewah dua lantai.
Baca SelengkapnyaSeorang konglomerat asal Jawa Barat Haji Asep Wawan dahulu hidup di bawah garis kemiskinan, maka saat kaya ia bertekad tidak akan pernah putus bersedekah.
Baca SelengkapnyaHaji Alimmerupakan seorang pengusaha yang sukses dan kaya raya yang sangat dikenal oleh masyarakat Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, ia juga menaburkan uang kepada para undangan yang hadir.
Baca SelengkapnyaKebanyakan orang mungkin menganggap Arab Saudi adalah negara kaya. Namun siapa sangka ada sisi gelap perlakuan orang Arab ke pekerja Indonesia di balik kehidupa
Baca SelengkapnyaAsisten rumah tangga ini diketahui sudah bekerja dengan keluarganya selama 45 tahunan.
Baca SelengkapnyaDia memberi sambutan dengan bahasa arab hingga warga yang ada di lokasi mengatakan 'amin' bak sedang berdoa.
Baca SelengkapnyaMudik lebaran menjadi berkah bagi para porter atau kuli angku barang penumpang kereta di Pasar Senen.
Baca SelengkapnyaAnggota Suku Dayak Losarang Indramayu berbagi cerita soal sumber penghidupannya selama ini.
Baca SelengkapnyaBerlian 19,22 karat itu akan segera dilelang dan diperkirakan terjual dengan harga Rp1,5 miliar.
Baca Selengkapnya