2018, BI prediksi DPK dan kredit tumbuh hingga 11 persen & 12 persen
Merdeka.com - Asisten Gubernur Kepala Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Dodi Budi Waluyo, memprediksi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit akan membaik di 2018. Perbaikan tersebut sejalan dengan perbaikan ekonomi dan penerapan kebijakan makroprudensial terkait intermediasi dan pengelolaan likuiditas.
"Sejalan dengan perkiraan perbaikan ekonomi dan penerapan kebijakan makroprudensial terkait intermediasi dan pengelolaan likuiditas, serta progres program konsolidasi korporasi dan perbankan yang ditempuh. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan DPK dan kredit akan lebih baik pada 2018," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (18/1).
Dodi mengatakan, DPK akan tumbuh pada kisaran 9,0 persen sampai 11,0 persen secara year on year (yoy). Sementara, kredit akan tumbuh 10,0 persen sampai 12,0 persen (yoy).
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
"Perkiraannya, pertumbuhan DPK dan kredit akan lebih baik pada 2018, masing-masing dalam kisaran 9 sampai 11 persen dan 10 sampai 2 persen secara tahunan," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, secara keseluruhan untuk tahun 2017, DPK dan kredit hanya mampu tumbuh masing-masing sekitar 9,0 persen dan 8,0 persen. Hal tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit November 2017 yang hanya sebesar 7,5 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di kisaran 8,5 persen.
"Sementara itu, pertumbuhan DPK pada November 2017 tercatat 9,8 persen, mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 11,0 persen," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaDari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.
Baca SelengkapnyaSeiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Bank DKI mencatatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi sebesar Rp63,66 triliun.
Baca SelengkapnyaDari capaian ini, Bank DKI mencatat kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar 22,78 persen, dari Rp4,41 triliun.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan hal tersebut pihaknya menambahkan pengaturan mengenai Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaAgen BRILink menjadi salah satu penyokong tumbuhnya DPK Bank BRI sebanyak Rp1.389,66 triliun.
Baca Selengkapnya