Amerika Serikat Terancam Bangkrut & Tak Mampu Bayar Utang, Dampaknya Mulai Terasa
Merdeka.com - Pasar saham Amerika Serikat (AS) mulai mewaspadai adanya risiko Gedung Putih yang tidak bisa membayar utang pada 1 Juni 2023 mendatang. Hal ini menyusul belum tercapainya kesepakatan penambahan plafon utang yang diajukan Pemerintah AS kepada Parlemen setempat.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan pasar saham akan terus mengalami tekanan atas ketidakpastian yang ditimbulkan. Kalau pun sudah mencapai kesepakatan, membutuhkan waktu yang cukup lama agar pasar kembali stabil.
"Salah satu kekhawatiran saya menjelang kesepakatan, ketika kesepakatan itu terjadi akan ada tekanan pasar keuangan yang substansial," kata Yellen dikutip dari CNN, Jakarta, Kamis (25/5).
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
Hal ini tercermin dari volatilitas pasar saham dan obligasi dalam beberapa hari terakhir. Pasar sangat menginginkan adanya kepastian dari usulan pemerintah terkait kenaikan plafon utang.
Jika Amerika Serikat keluar dari ancaman gagal bayar utang ini, maka mereka harus bersiap untuk perjalanan yang tidak mudah pasca kesepakatan ditandatangani. Alasannya, Departemen Keuangan AS perlu mengisi kembali uang tunai yang dihabiskan selama periode tindakan luar biasa ketika tidak dapat meminjam lebih banyak uang.
"Kondisi ini akan menciptakan lebih banyak persaingan untuk ekuitas dari investor," kata Wakil Presiden Strategi Investasi, Michele Reynolds.
Setelah mempertimbangkan pilihan mereka, banyak investor yang mungkin menemukan keuntungan dari berinvestasi di Departemen Keuangan AS lebih baik daripada saham. Kondisi ini pun akan menyedot sebagian likuiditas dari pasar saham untuk sementara.
Berkaca dengan kondisi tahun 2011, anggota parlemen mencapai kesepakatan untuk memperlebar plafon utang beberapa jam sebelum pemerintah AS gagal bayar utang. Dua hari kemudian, Standard & Poor's menurunkan peringkat utang AS untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Akibatnya, butuh dua bulan bagi saham untuk memulihkan kerugian akibat penurunan peringkat dan penjualan awal menjelang tanggal-X.
"Tidak mengherankan jika pola 2011 terulang lagi," kata Kepala Investasi, Key Private Bank George Mateyo.
Ini menunjukkan situasi serba sulit sekarang bisa berakibat pada penurunan kepercayaan sistem keuangan Amerika. Namun dia berharap peringkat utang AS tidak turun sebelum atau setelah kesepakatan untuk menaikkan plafon utang tercapai.
Itu sebabnya dia mengantisipasi volatilitas pasar selama berbulan-bulan bahkan setelah kesepakatan tercapai. “ Hanya karena kami menaikkan batas utang, kami tidak keluar dari kesulitan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 24 Mei 2023. Indeks Dow Jones jatuh untuk hari keempat berturut-turut karena anggota parlemen AS berjuang untuk mencapai kesepakatan tentang plafon utang negara meningkatkan kekhawatiran potensi gagal bayar.
Dikutip dari CNBC, Kamis (25/5/2023), indeks Dow Jones melemah 255,59 poin atau 0,77 persen ke posisi 32.799,92. Indeks S&P 500 merosot 0,73 persen ke posisi 4.115,24. Indeks Nasdaq terpangkas 0,61 persen ke posisi 12.484,16.
Ketua DPR Kevin McCarthy menuturkan, negosiator tetap berselisih dalam batas pengeluaran dan menyalahkan Demokrat karena terlambat negosiasi. McCarthy yakin tim negosiasi utang dapat membuat kemajuan pada Rabu pekan ini.
"Saya hanya berpikir itu masuk akal. Masuk akal dan rasional jika kita membelanjakan lebih sedikit tahun depan daripada yang kita habiskan tahun ini. Setiap rumah tangga akan melakukan ini," ujar dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaLangkah Federal Reserve menurunkan suku bunga memang diharapkan mampu memberikan angin segar bagi pasar kripto.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaKetegangan geopolitik yang meningkat pada Oktober 2024 disebabkan oleh Israel yang memperluas serangan terhadap Hamas dan Hizbullah di Lebanon.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca Selengkapnya