Anjloknya omzet pedagang pernak-pernik Natal dari Rp 50 juta jadi Rp 10 juta di 2017
Merdeka.com - Pedagang pernak-pernik Natal di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mengeluhkan omzet dari hasil penjualan menurun drastis pada 2017 dibandingkan periode yang sama di 2016.
Arman, salah seorang pedagang pernak-pernik Natal di pasar Lama Timika, Sabtu, mengaku tahun ini omzet perharinya hanya mencapai Rp 10-Rp 15 juta saja.
Pada 2016, omzet per harinya dari hasil jualan pernak-pernik Natal bisa mencapai Rp 25 juta hingga Rp 50 juta.
-
Bagaimana pendapatan porter di Pasar Tanah Abang? Bermodal troli, mereka menarik maupun mendorong barang-barang yang diantar Besar kecilnya pendapatan mereka bergantung jumlah pengunjung yang menggunakan jasanya
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Kapan peningkatan omzet pedagang Tanah Abang terasa? Peningkatan penjualan ini mulai dirasakan pedagang sejak seminggu yang lalu.
-
Apa itu Pasar Murah 'Semar Mesem'? Pada Bulan Ramadan tahun 2024 ini, Pemkab Sleman mengadakan program pasar murah 'Semar Mesem', akronim dari Sembako Murah Menyenangkan Seluruh Masyarakat. Program ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga menjelang Lebaran 2024.
-
Siapa yang membuka Pasar Murah 'Semar Mesem'? Mengutip ANTARA, Program 'Semar Mesem' dibuka langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo pada Senin (18/3).
Menurut dia, penurunan omzet tersebut dipengaruhi oleh situasi ekonomi di Kabupaten Mimika akibat beberapa faktor seperti PHK ribuan karyawan PT Freeport Indonesia, privatisasi dan kontraktor pada pertengahan 2017.
"Kita biasanya sudah mulai menjual pernak-pernik pada awal November setiap tahunnya. Kalau 2016 kita melayani banyak pembeli dari pagi sampai malam. Kalau untuk sekarang memang kebanyakan pembeli itu pada malam hari saja, pagi dan siang agak sepi," ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu (23/12).
Untuk harga yang ditawarkan pun bervariasi tergantung jenis barang mulai dari harga Rp 10 ribu hingga Rp 3 juta.
Sementara itu barang-barang yang paling diminati pembeli adalah hiasan-hiasan pada pohon Natal seperti bola, lampu dan lainnya.
Pria yang telah memulai bisnis jual pernak-pernik sejak 17 tahun lalu mengaku terbiasa dengan situasi tersebut dan selalu bersyukur karena setiap harinya masih ada pembeli yang berkunjung ke tokonya.
Sementara itu barang-barang yang dijual tersebut diimpor dari China.
Jika telah melewati perayaan Natal biasanya dia kembali menjual barang lain seperti helm, karpet dan berbagai barang kebutuhan lain.
Penurunan omzet per hari penjual pernak-pernik Natal juga dirasakan pedagang lain.
Udin, pedagang yang menjajakan pernak-pernik Natal di dekat terminal taksi SP3, Timika juga mengatakan bahwa tahun ini dia hanya mampu mendapat Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per hari saja.
Dibandingkan pada 2016, Udin mengakui bahwa ia bisa mencapai omzet per hari sebesar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta hanya berjualan lampu hias dan pernak-pernik lain seperti gambar-gambar bertemakan Natal.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang Hari Natal, sejumlah pasar di ibu kota mulai dipadati para pembeli pernak-pernik untuk perayaan Natal.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaPengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaPenjualan parsel atau hampers mengalami peningkatan jelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaNama Pasar Gembrong sangat familiar bagi warga Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaOmzet pedagang beras di sejumlah pasar di Garut, Jawa Barat, diketahui mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Baca Selengkapnya