Antam Kini Punya Produk Perhiasan dan Emas Batik Seri III Terbatas
Merdeka.com - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) resmi luncurkan produk perhiasan liontin dan emas batangan batik Indonesia seri III, pada hari ini, Kamis (27/10). Antam menghadirkan empat motif batik warisan budaya Indonesia yakni Batik Huk, Batik Srimanganti, Batik Bokor Kencono, dan Batik Mahkota Siger.
General Manager UBPP Logam Mulia ANTM, Purwanto mengatakan, dari keempat motif batik tersebut terdapat filosofi dan makna dari masing-masingnya.
Batik seri III memiliki keunggulan dibandingkan dari seri sebelumnya, yakni memiliki fitur keamanan yang tinggi dengan menggunakan micro tax yang tidak dapat dipalsukan oleh siapapun.
-
Apa tren motif batik saat ini? Salah satu motif yang sedang populer adalah motif abstrak yang menggabungkan berbagai elemen geometris dan bentuk non-tradisional. Motif ini memberikan kesan yang lebih kontemporer dan cocok untuk digunakan dalam gaya sehari-hari. Selain itu, motif floral dengan warna-warna cerah juga menjadi pilihan yang menarik untuk tampil lebih fresh dan bersemangat, seperti yang dimiliki oleh batik Damakara ini,' ungkap pria yang juga pendiri IKAT Indonesia.
-
Model batik apa yang elegan? Dengan desain yang menggabungkan motif tradisional dan elemen modern, dress batik panjang menciptakan penampilan anggun yang sulit untuk disaingi.
-
Apa arti dari motif Batik Pring? Motif Batik Pring terinspirasi dari asal batik tersebut yaitu Dusun Papringan yang merupakan tempat pembuatan Batik Pring. Selain namanya yang unik, batik ini memiliki makna tentang kehidupan.
-
Apa motif batik khas Kuningan? Sejumlah motif batik telah diproduksi galeri tersebut. Seluruhnya mengangkat ikon khas Kabupaten Kuningan mulai dari kuda Windu, bokor emas, lembah Gunung Ciremai, gedung Perjanjian Linggarjati, Kagungan dan lain sebagainya.
-
Bagaimana cara mengenali Motif Batik Megamendung? Motif batik megamendung merupakan ciri khas dari Cirebon. Nama megamendung sendiri berarti awan sejuk.
-
Apa motif khas Batik Tangerang? Kembang mayang merupakan motif batik yang bisa Anda temukan saat bertandang ke kota tersebut. Desainnya beragam, dengan menyesuaikan tren warna yang kekinian membuatnya kian modis dipandang.
"Ini salah satu keunggulan dari produk-prpduk Antam lainnya," ujar Purwanto, di hotel Sultan, Jakarta, Kamis (27/10).
Penjual emas batik seri III sangat terbatas yakni hanya 10.000 emas dari keempat batik dan liontin yang disediakan oleh Antam dan dapat dibeli di seluruh jaringan butik emas di 11 kota atau dengan mengunjungi website resmi www.logammulia.com.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Usaha Antam, Dolok Selain mengatakan peluncuran produk emas batik Indonesia seri III ini menandakan konsistensi Antam selama delapan tahun twrkahir untuk mengangkat warisan budaya nusantara dan menjawab keinginan pelanggan untuk memiliki produk perhiasan ekslusif dari Antam.
"Dari empat motif batik yang dituangkan pada produk emas batangan dan perhiasan liontin dengan desain yang elegan dan inovatif serta hanya diproduksi dengan jumlah terbatas," kata Dolok.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung menetapkan 6 tersangka terdiri dari petinggi PT Antam kasus pemelasuan 109 ton emas
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan 6 Eks General Manager Antam jadi Tersangka Korupsi Pemalsuan 109 Ton Emas
Baca Selengkapnya“Kita lihat nanti perkembangannya (tindak lanjut 109 ton emas). Bukan palsu, tapi emas Ilegal yang diberikan label Antam,” kata Ketut
Baca SelengkapnyaAntam berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait jika ada hal-hal yang diperlukan.
Baca Selengkapnya6 Mantan GM Antam ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi
Baca SelengkapnyaKejagung ungkap alasan korupsi emas antam baru diungkap di tahun 2024
Baca SelengkapnyaTujuh orang menjadi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
Baca SelengkapnyaKetut Sumedana menyampaikan, para tersangka menggunakan merek Antam ke emas cetak milik swasta secara ilegal.
Baca Selengkapnya