Antisipasi Covid-19, Bank Indonesia Cetak Uang Baru Ganti Uang yang di Karantina
Merdeka.com - Bank Indonesia melakukan kebijakan karantina uang sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona lewat uang tunai. Uang yang disetorkan perbankan ke bank sentral segera di karantina.
"Kami sudah melakukan karantina dari setiap setoran uang tunai perbankan, sudah kami lakukan karantina," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan Komisi XI DPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua OJK Wimboh Santoso dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Sebagai gantinya, uang yang di karantina tersebut digantikan dengan uang cetak baru. Langkah ini sudah dilakukan Bank Indonesia sejak munculnya kasus penyebaran Covid-19 di China dan Jepang.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
"Ini bekerja sama dengan perbankan untuk pembayaran," lanjut Perry.
Untuk itu, Perry meyakinkan persediaan uang tunai saat ini sudah cukup. Bisa digunakan sampai 6 bulan ke depan. Tak hanya itu, Bank Indonesia juga bekerja sama dengan asosiasi untuk memberikan front loading dengan perbankan dengan mesin ATM yang diperbesar volume atau tingkatnya. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dorong Transaksi Non Tunai
Namun demikian, Perry mendorong perbankan dan asosiasi serta masyarakat untuk menggunakan transaksi non tunai, uang elektronik, atau internet banking. Hal ini sebagai bentuk upaya pencegahan penyebaran virus corona melalui transaksi tunai.
Perry memastikan keamanan dan kelancaran sistem pembayaran baik tunai dan non tunai. Ini sebagai bentuk mendukung berbagai transaksi ekonomi dan keuangan dari dunia usaha melalui perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditarik dari Perdedoran, Uang Pecahan Rp500 dan Rp1.000 Ini Sudah Tidak Laku Mulai Hari ini
Baca SelengkapnyaUang kertas bersambung atau Uncut Banknotes tersebut memang benar dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaSaat ini masih di tahap penelitian dan akan menuju fase menengah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia bersama beberapa bank sentral di dunia sedang mengkaji untuk mengembangkan Rupiah Digital atau sering dikenal dengan CBDC.
Baca SelengkapnyaBI mempersiapkan sebesar Rp 197,6 triliun uang layak edar (ULE) untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaUang kertas baru ini juga dicetak lebih besar sehingga lebih mudah dibaca, terutama bagi penduduk lanjut usia di negara tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa menukar uang baru di pasar tradisional hingga modern.
Baca SelengkapnyaJumlah Rp2,7 triliun itu meningkat bila dibandingkan nataru pada tahun 2022 sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaBagi Anda yang ingin menukar uang, tetapi menggunakan uang logam, pihak BI akan tetap melayani penukaran uang tersebut.
Baca Selengkapnya