ASEAN Masih Ketergantungan Sumber Energi Fosil Hingga 78 Persen, Jokowi: Harus Dikurangi
Ketergantungan ASEAN terhadap 78 persen sumber energi fosil harus dikurangi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin KTT ke-24 ASEAN-Republic of Korea.
ASEAN Masih Ketergantungan Sumber Energi Fosil Hingga 78 Persen, Jokowi: Harus Dikurangi
Dalam forum ini, Presiden Jokowi mengatakan, pilar utama kemitraan masa depan ASEAN-Korea Selatan yakni, transisi energi dan transformasi digital. Jokowi mengatakan ketergantungan ASEAN terhadap 78 persen sumber energi fosil harus dikurangi.
"Selamat datang di Jakarta, Presiden Yoon bagi indonesia kemitraan ASEAN Korea adalah partnership of the future. Dengan pilar utama transisi energi dan transformasi digital, ketergantungan ASEAN terhadap 78 persen sumber energi fosil harus dikurangi," kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (6/9).
Merdeka.com
Jokowi menambahkan, dalam 1 dekade ke depan ekonomi digital di ASEAN terus diperkirakan menyumbang USD1 triliun terhadap produk domestik bruto kawasan.
Namun, transisi energi dan transformasi digital masih membutuhkan investasi dan transfer teknologi yang tidak sedikit.
"Sehingga dibutuhkan kolaborasi dan kemitraan untuk mewujudkannya," ucap mantan Gubernur DKI ini.
Jokowi melanjutkan, dari sisi ekonomi, kemitraan masa depan hanya akan bisa dicapai jika stabilitas kawasan dijaga, tensi dan rivalitas diturunkan, kepercayaan strategis diperkuat, dan jika budaya kerja sama terus ditingkatkan.
"Ini merupakan tanggung jawab kita semua yang berada di kawasan Indo-Pasifik dan saya mengapresiasi dukungan Korea terhadap ASEAN Indo-Pasifik forum," kata Jokowi.
"Ini adalah wujud nyata kerja sama inklusif untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan di kawasan indopasifik, demikian dari saya dan dengan ini sya nyatakan KTT ke-24 KTT ASEAN-Republik Korea dibuka," jelasnya.
Merdeka.com
Selain itu, dia menjelaskan kemitraan ASEAN- Korea Selatan merupakan kemitraan masa depan.
Namun, kata dia, kemitraan masa depan ini hanya bisa tercapai apabila stabilitas kawasan dijaga serta tensi dan rivalitas diturunkan.
"Kemitraan masa depan hanya akan bisa dicapai jika stabilitas kawasan dijaga, jika tensi dan rivalitas diturunkan, jika strategict trust dipertebal dan jika habit of coorporation ditingkatkan. Ini merupakan tanggung jawab kita semua yang berada di kawasan Indo Pasifik," tandasnya.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com