Bahlil Temukan Oknum Dalam dan Luar Negeri Main-Main di Konflik Rempang
Sempat terjadi konflik dalam pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Sempat terjadi konflik dalam pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Bahlil Temukan Oknum Dalam dan Luar Negeri Main-Main di Konflik Rempang
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengklaim adanya keterlibatan oknum dari dalam dan luar negeri yang ikut campur dalam konflik Rempang.
Dia tak ingin oknum-oknum bersangkutan turut memanfaatkan situasi jelang tahun politik 2024 dengan menumbalkan warga Rempang.
"Tidak ada pemerintah menyengsarakan rakyat. Apalagi ditarik ke persoalan-persoalan yang mohon maaf, karena ini tahun politik jadi mau dibawa-bawa ke sana, jangan lah. Temuan saya sebagai tim saya tahu siapa barang ini yang ikut main," ujarnya di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (25/9/2023).
"Tapi yakin lah teman-teman, bahwa tidak hanya dalam negeri. Saya tahu kok siapa yang di luar negeri," tegas Bahlil.
Bahlil mengatakan, pemasukan investasi besar ke Batam selalu terganjal adanya pihak-pihak yang menghalangi sejak 2004. Tak hanya dari dalam negeri, tapi juga pihak luar.
"Setiap Kepri (Kepulauan Riau) mau maju, selalu aja ada yang menghalangi. Ada apa dibalik ini semua? Jangan kita pertentangkan yang kemarin terjadi. Ini sebagai renungan kita semua," pintanya.
Merdeka.com
Saat ditanyakan pihak asing mana yang ikut campur dalam urusan Rempang, Bahlil mewajari itu sebagai kompetisi antar negara. Namun, dia menyinggung lokasi negara bersangkutan masih dekat dengan Indonesia.
"Kalau menyangkut dengan negara mana saja, pasti ada persaingan, biasa. Saya enggak boleh menyampaikan negara mana, tetapi saya yakin wartawan punya intuisi lebih tajam daripada saya, terjemahkan apa yang saya sampaikan ini," tuturnya.
"Saya tidak mau sebut nama negara mana, tapi biasanya tetangga itu kan, kalau kita bersaing sama teman-teman sendiri kan, ya gitu deh," kata Bahlil.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan, 5 janji terhadap warga Rempang pasca dirinya bertemu langsung dengan masyarakat dan pemuka adat setempat beberapa waktu lalu.
Pertama, masyarakat Rempang tak ingin direlokasi ke Pulau Galang.
Lalu, mereka juga tak ingin kuburan para leluhurnya ikut tergeser imbas proyek Rempang Eco-City. Selain itu, Bahlil menyebut warga Rempang juga sangat menerima investasi.
"Mereka sangat menerima investasi. Pak Darisman (tokoh adat Rempang) sampaikan ke saya, kiamat lima kali pun kampung kita enggak akan maju kalau enggak ada investasi. Sebetulnya saudara-saudara kita cukup punya respons positif, asalkan dilakukan dengan komunikasi yang baik," ujarnya dalam sesi konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Senin (25/9/2023).
Keempat, Bahlil melanjutkan, warga Rempang maunya digeser ke kampung yang juga masih di Pulau Rempang, dengan kesepakatan di Tanjung Banon.
Terakhir, mereka juga tak ingin hanya jadi pekerja dengan adanya proyek Rempang Eco-City, tapi turut dirangkul jadi pengusaha bagian dari investasi.