Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank BNI Buka Peluang Turunkan Suku Bunga

Bank BNI Buka Peluang Turunkan Suku Bunga BNI. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 19-20 Februari 2020 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen.

Suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing juga turun sebesar 25 bps ke level 4 persen dan 5,5 persen.

Menyikapi kebijakan tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI buka kemungkinan untuk ikut menurunkan suku bunga perbankan.

Orang lain juga bertanya?

Direktur Human Capital & Kepatuhan Bank BNI, Bob Tyasika Ananta mengatakan, pihaknya coba memahami maksud BI menurunkan suku bunga untuk menggerakkan perekonomian domestik.

"Tentunya kita juga akan mempertimbangkan untuk mengikuti bagaimana tren bunga tersebut," ujar dia pasca Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Menara BNI, Jakarta, Kamis (20/2).

Kendati demikian, Bob menambahkan, pihaknya masih melihat bagaimana tren suku bunga tersebut bakal berlangsung ke depannya, serta turut menjadikan mekanisme pasar sebagai pertimbangan.

Menurut dia, mekanisme pasar itu nantinya merupakan salah satu kunci yang bakal jadi penentu sikap Bank BNI dalam menyesuaikan penurunan suku bunga, sekaligus sebagai aspek transmisinya.

"Hanya memang kemudian ada mekanisme pasar dan kompetisi yang ada. Jadi kita melihat bahwa ini ada suatu pesan yang dikirim otoritas bahwa untuk menggerakkan ekonomi kita sudah menurunkan bunga. Jadi nanti kemudian bagaimana mekanisme pasar juga sebagai transmisinya," tutupnya.

Bank BNI Setor Dividen Rp2,30 Triliun ke Negara

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI menyetujui pengalokasian 25 persen dari laba bersih tahun buku 2019 sebagai dividen.

Adapun laba bersih perseroan pada tahun lalu mencapai Rp15,38 triliun. Dengan begitu, dividen yang dibagikan adalah sekitar Rp3,84 triliun.

Wakil Direktur Utama BNI, Anggoro Eko Cahyo menyampaikan, pihaknya menyetor 60 persen dividen kepada negara, yakni sebesar Rp2,30 triliun. Sementara sisa 40 persennya menjadi wewenang pihak pemegang saham.

"Dividen pemerintah atas kepemilikan 60 persen saham Rp2,30 triliun. Untuk dividen bagian publik atas kepemilikan 40 persen saham adalah Rp1,53 triliun," jelas Anggoro di Menara BNI, Jakarta, Kamis (20/2).

Anggoro menyebutkan, sisa 75 persen laba bersih atau sekitar Rp 11,53 triliun akan digunakan Bank BNI sebagai saldo yang ditahan. Pembagian dividen nantinya akan ditetapkan oleh jajaran direksi sesuai aturan yang berlaku.

"Direksi perseroan dengan hak konstitusi akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen sesuai ketentuan yang berlaku," pungkas dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BI Ancang-Ancang Turunkan Suku Bunga
BI Ancang-Ancang Turunkan Suku Bunga

Saat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya

Penurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Sudah Ada Tanda-Tanda Ini, Bank Indonesia Sudah Seharusnya Turunkan BI Rate
Sudah Ada Tanda-Tanda Ini, Bank Indonesia Sudah Seharusnya Turunkan BI Rate

Cadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya
Tiga Tahun Transformasi, BNI Catat Kenaikan Laba 14 Persen Jadi Rp20 Triliun di 2023
Tiga Tahun Transformasi, BNI Catat Kenaikan Laba 14 Persen Jadi Rp20 Triliun di 2023

Sepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Dirut Bank Mandiri Hadapi Fenomena Strong Dolar dan Ketidakpastian EkonomI Global
Begini Strategi Dirut Bank Mandiri Hadapi Fenomena Strong Dolar dan Ketidakpastian EkonomI Global

Bank Mandiri akan terus fokus pada dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
Tumbuh 15 Persen, Bank BNI Raup Laba Rp15,8 Triliun per September 2023
Tumbuh 15 Persen, Bank BNI Raup Laba Rp15,8 Triliun per September 2023

Rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.

Baca Selengkapnya
Naik 17 Persen, BNI Raup Untung Rp10,3 Triliun di Semester I-2023
Naik 17 Persen, BNI Raup Untung Rp10,3 Triliun di Semester I-2023

Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.

Baca Selengkapnya